Aminah, Makinatul (2025) Pembacaan QS. Al-Anbiya’ [21]: 79 dan QS. Al-A’la [87]: 1-19 Sebagai Penguat Hafalan Al-Qur’an (Studi Living Qur’an di Pondok Pesantren Nahdlatuth Thalabah Jember). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
![]() |
Text
Makinatul Aminah_211104010027.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) |
Abstract
Kegiatan pembacaan QS. al-Anbiya' [21]: 79 dan QS. al-A'la [87]: 1-19 sebagai penguat hafalan al-Qur'an di Pondok Pesantren Nahdlatuth Thalabah Jember menjadi suatu kegiatan yang unik. Praktik ini menarik perhatian karena dianggap memiliki keistimewaan tersendiri dan berbeda dengan pondok pesantren lain dalam memperkuat hafalan al-Qur'an yakni dengan menggunakan beberapa ayat al-Qur’an yang dijadikan sebagai amalan doa.
Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah: pertama, bagaimana praktik pembacaan QS. al-Anbiya’ [21]: 79 dan QS. al-A’la [87]: 1-19 sebagai penguat hafalan al-Qur’an di Pondok Pesantren Nahdlatuth Thalabah?, kedua, bagaimana persepsi santri terhadap pembacaan QS. al-Anbiya’ [21]: 79 dan QS. al-A’la [87]: 1-19 sebagai penguat hafalan al-Qur’an di Pondok Pesantren Nahdlatuth Thalabah?
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersumber dari data lapangan (field research dengan pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan model Miles dan Huberman, yaitu reduksi, penyajian, dan kesimpulan.
Adapun hasil penelitian skripsi ini bahwasannya, semua santri termasuk pengasuh melakukan kegiatan pembacaan amalan ini yang diyakini sebagai penguat hafalan al-Qur’an. Amalan ini didapatkan oleh pengasuh dari guru di pondok sebelumnya yakni BUQ Jawa Tengah dan juga dari Habib Nizar bin Husni Alwi Alydrus dan Habib Ahmad bin Husain al-Aidid, Yaman. Dalam pelaksanaannya, amalan ini diawali dengan pembacaan tawassul kepada guru-guru, doa awal majelis ya fattāh, sayyidul istighfar dan pembacaan dua ayat penguat hafalan yakni QS. al-Anbiya’ [21]: 79 dan QS. al-A’la [87]: 1-19. Tradisi pembacaan amalan ini dianalisis menggunakan teori sosiologi Karl Mannheim meliputi tiga poin yakni, makna objektif (motivasi santri untuk semangat menguatkan hafalan, melatih pembiasan diri untuk rajin riyaḍoh dan berdoa, makna ekspresif (tafa’ulan kepada murabbi hafiz Qur’an, tafa’ulan atas isi kandungan dari amalan ayat yang dibaca), makna dokumenter (melestarikan tradisi keagamaan di pesantren dan seluruh elemen pesantren memposisikan kebiasaan ini sebagai budaya turun-temurun yang harus dijalankan.
Kata Kunci: QS. al-Anbiya’ [21]: 79 dan QS. al-A’la [87]: 1-19, Penguat Hafalan, Nahdlatuth Thalabah Jember, Living Qur’an.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Ms Makinatul Aminah |
Date Deposited: | 12 Jun 2025 02:37 |
Last Modified: | 12 Jun 2025 02:37 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/42354 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |