RESILIENSI REMAJA SETELAH KEMATIAN ORANG TUA DI DESA KEMIRI KECAMATAN SINGOJURUH KABUPATEN BANYUWANGI

Adila, Khalisa (2025) RESILIENSI REMAJA SETELAH KEMATIAN ORANG TUA DI DESA KEMIRI KECAMATAN SINGOJURUH KABUPATEN BANYUWANGI. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text KHALISA ADILA__212103030059.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB)

Abstract

Masa remaja merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang memerlukan figur orang tua. Idealnya, masa ini menjadi fase pencarian jati diri. Namun, remaja yang mengalami kehilangan orang tua akibat kematian cenderung menghadapi kesulitan dalam proses tersebut. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan beradaptasi dan bertahan agar remaja dapat membentuk resiliensi.
Fokus penelitian dalam skripsi ini dibagi menjadi dua yaitu: 1) Bagaimana resiliensi remaja setelah kematian orang tua di Desa Kemiri Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi? 2) Upaya apa yang dilakukan remaja untuk mencapai resiliensi setelah kematian orang tua di Desa Kemiri Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi?
Tujuan penelitiannya yakni: 1) Mengeksplorasi resiliensi remaja setelah kematian orang tua di Desa Kemiri Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi. 2) Mengeksplorasi upaya yang dilakukan oleh remaja untuk mencapai resiliensi setelah kematian orang tua di Desa Kemiri Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Penelitian ini berada di Desa Kemiri Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, verifikasi.
Hasil dalam penelitian ini yakni remaja yang ditinggal mati oleh orang tua baik itu ibu, bapak ataupun keduanya di Desa Kemiri Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi. 1) Resiliensi yang baik seperti remaja mampu mengontrol emosi, mengendalikan diri, berpikir optimis, menganalisis permasalahan namun terdapat satu informan yang belum mampu analisis masalah, bersikap peduli, yakinan pada dirinya dan memiliki perspektif positif dalam kehidupannya. 2) Upaya yang dilakukan yakni menghibur diri juga melakukan hobi, mengendalikan dorongan, mengikuti kegiatan positif, mencari penyebab dari permasalahan namun terdapat satu informan yang masih belum mampu dalam analisis, membantu orang lain, mencari tahu penyebab dari suatu permasalahan, mengambil keputusan sendiri, dan berkumpul dengan keluarga dan teman.

Actions (login required)

View Item