MAKNA NUR DALAM SURAT AN-NUR AYAT 35 : ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES

Nadhiro, Nikmatun (2025) MAKNA NUR DALAM SURAT AN-NUR AYAT 35 : ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES. Undergraduate thesis, UIN Khas Jember.

[img] Text
Nikmatun Nadhiro 212104010037.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Kata Kunci: Nur, Surat An-Nur Ayat 35, Mitos, Roland Barthes.
Leksikon Nur pada surat An-Nur ayat 35 menyimpan makna yang perlu dieksplorassi lebih mendalam dengan menggunakan pendekatan-pendekatan modern, salah satunya adalah dengan semiotika. Pendekatan semiotika, khususnya semiotika Roland Barthes, menawarkan perspektif yang unik dalam memahami teks melalui analisis simbol-simbol dan tanda-tanda yang tersembunyi di dalamnya.
Penelitian ini berfokus pada dua rumusan masalah. Pertama, bagaimana semiotik nur dalam QS. An-Nur ayat 35? Kedua, Bagaimana analisis semiotika Roland Barthes terhadap semiotik nur dalam QS. An-Nur ayat 35?. Adapun tujuan penelitian ini adalah: pertama, Untuk mendeksripsikan semiotik nur dalam QS. An-Nur ayat 35. Kedua, Untuk mendeskripsikan analisis semiotika Roland Barthes terhadap semiotik nur dalam QS. An-Nur ayat 35.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif kepustakaan serta pendekatan semiotika Roland Barthes melalui tahapan pemaknaan denotasi dan konotasi untuk mendapatkan signifikasi (mitos) dari fragmen-fragmen dalam QS. An-Nur ayat 35. Penelitian ini bersifat deskriptif-analitis untuk memudahkan dalam telaah fragmen-fragmen tersebut.
Penelitian ini memperoleh dua kesimpulan. Pertama, semiotika nur dalam QS. An-Nur ayat 35 bukan sekadar subjek pencahayaan, melainkan semiotika yang memuat kedalaman spiritual, simbolis, dan mitologis. Ia menjadi fondasi dari struktur metafora dalam ayat dan memengaruhi makna keseluruhan ayat. Kedua, siginifikansi dari analisis semiotika Roland Bhartes terhadap semiotika nur yaitu: Mitos pertama, pesan monoteisme bahwa Allah sebagai pusat arah, karena segala petunjuk (hūdā) berasal dari-Nya, dan Allah merupakan fondasi tatanan semesta. Mitos kedua, pesan bahwa cahaya Allah hadir dengan kemurnian, kejelasan, dan kekuatan berlapis untuk menyinari kehidupan langit dan bumi, baik secara fisik ataupun metafisik. Mitos ketiga, selektivitas ilahiyah dalam memberi petunjuk kepada jalan kebenaran dan cahaya-Nya yakni cahaya makrifat, iman, serta kehidupan yang diliputi nilai-nilai suci. Petunjuk ini tidak bersifat mekanistik, tetapi misterius, spiritual, dan penuh rahmat untuk orang-orang tertentu yang mendapatkan ridlo-Nya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies > 229999 Philosophy and Religious Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Nikmatun Nadhiro
Date Deposited: 23 Jun 2025 08:48
Last Modified: 23 Jun 2025 08:48
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/43555

Actions (login required)

View Item View Item