Lailatul, Febryana (2025) Sejarah Perkembangan Bioskop di Jember Tahun 1948-1990. Undergraduate thesis, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
![]() |
Text
Lailatul Fryda Febryana_211104040021.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) |
Abstract
Bioskop pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1900 dengan film yang pertama kali tayang berupa film bisu hitam putih atau yang disebut gambar idoep. Pada saat itu, bioskop menjadi salah satu sarana hiburan modern di Indonesia. Teknologi bioskop semakin berkembang sehingga mulai menimbulkan efek suara. Hiburan bioskop semakin menyebar hampir ke seluruh Hindia Belanda salah satunya wilayah Jember.
Fokus penelitian dalam skripsi ini terbagi menjadi dua, yakni 1) Bagaimana perkembangan bioskop di Jember tahun 1948-1990?. 2) Bagaimana dampak sosial, budaya, dan ekonomi dari menonton film di bioskop bagi masyarakat Jember tahun 1948-1990?. Berdasarkan fokus penelitia, terdapat dua tujuan dalam penelitian ini. Adapun tujuannya adalah: 1) Untuk menganalisis bagaimana perkembangan bioskop di Jember tahun 1948-1990. 2) Untuk menganalisis bagaimana dampak sosial, budaya, dan ekonomi dari menonton film di bioskop bagi masyarakat Jember tahun 1948-1990.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari lima tahapan, meliputi pemilihan judul, pengumpulan sumber sejarah (heuristik), Kritik sumber atau verifikasi sumber, interpretasi, Historiografi atau penulisan sejarah.
Berdasarkan hasil penelitian, perkembangan bioskop yang dapat ditemukan di beberapa lokasi wilayah Jember, khususnya bagian perkotaan, menjadi bukti keberadaan bioskop di Jember. Bioskop pertama kali muncul pada tahun 1931, kemudian kisaran tahun 1950-an sampai 1980-an mejadi masa kejayaan bioskop dengan ditandai munculnya beberapa bioskop. Namun, kisaran tahun 1990 bioskop mulai jarang peminat yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Perkembangan bioskop ini mampu memberikan dampak yang signifikan, baik dampak sosial, budaya maupun ekonomi masyarakat Jember. Dampak sosial dari keberadaan bioskop dimanfaatkan para remaja yang bebeda jenis kelamin untuk berinteraksi dengan menonton film. Dampak budaya adanya bioskop menjadi salah satu media pertukan budaya, sehingga masyarakat dapat mengenal budaya-budaya asing. Sedangkan, dampak ekonomi adanya bioskop, munculnya profesi baru bagi masyarakat seperti pedagang makanan, minuman maupun rokok.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 21 HISTORY AND ARCHAEOLOGY > 2102 Curatorial and Related Studies > 210299 Curatorial and Related Studies not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam |
Depositing User: | Unnamed user with email frydafebryana@gmail.com |
Date Deposited: | 26 Jun 2025 03:25 |
Last Modified: | 26 Jun 2025 03:25 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/44059 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |