EKSISTENSI TRANSPORTASI DOKAR DI JEMBER TAHUN 1929-1942

RAMADHAN, M. FARIS (2025) EKSISTENSI TRANSPORTASI DOKAR DI JEMBER TAHUN 1929-1942. Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

Text Digilib Watermark Skripsi M. Faris Eksistensi Transportasi Dokar di Jember Tahun 1929-1942.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji eksistensi transportasi tradisional dokar di
Kabupaten Jember pada kurun waktu 1929–1942, masa transisi dari pemerintahan
Hindia Belanda menuju pendudukan Jepang. Latar belakang penelitian ini didasari
oleh fenomena bertahannya moda transportasi lokal seperti dokar di tengah
gempuran modernisasi transportasi berupa trem dan kendaraan bermotor. Di
wilayah Jember yang memiliki peran penting dalam jaringan perkebunan kolonial,
keberadaan dokar tidak hanya mengisi celah transportasi di luar jangkauan sistem
mekanis, tetapi juga menjadi penanda dari identitas lokal, ketahanan ekonomi
rakyat, serta ekspresi sosial-budaya masyarakat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan teori eksistensialisme Jean-Paul
Sartre yang menekankan bahwa eksistensi mendahului esensi, untuk memahami
keberadaan dokar sebagai hasil pilihan masyarakat Jember dalam merespons
tekanan kolonial dan arus modernisasi. Metode yang digunakan adalah metode
sejarah dengan lima tahapan: pemilihan topik, heuristik, kritik sumber, interpretasi,
dan historiografi. Pendekatan ini dikombinasikan dengan etnografi digital untuk
menelusuri jejak historis dokar melalui artefak digital, dokumentasi visual, serta
narasi daring yang merekam eksistensinya dalam lanskap kolonial.
Topik tentang dokar dipilih karena masih jarang dikaji dalam historiografi
lokal Jember. Pada tahap heuristik, peneliti mengumpulkan sumber primer seperti
foto-foto dari NMVW dan KITLV, peta kota Jember tahun 1900–1930-an, serta
regulasi lalu lintas dari Staatsblad dan koran De Indische Courant, melalui situs
daring seperti Delpher dan Universiteitsbibliotheek Leiden. Sumber sekundernya
antara lain buku Arkeologi Transportasi (Basundoro), A History of Modern
Indonesia since c.1200 (Ricklefs), dan karya Nawiyanto. Verifikasi dilakukan
melalui kritik eksternal terhadap keaslian sumber dan kritik internal terhadap isi
serta keterkaitannya. Pada tahap interpretasi, data dianalisis untuk melihat peran
sosial-ekonomi dokar, terutama di sekitar pasar dan stasiun, serta distribusinya
melalui peta kolonial. Tahap historiografi menyusun hasil dalam bentuk karya
ilmiah sesuai format skripsi Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam UIN
KHAS Jember.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dokar telah digunakan sejak akhir
abad ke-19 sebagai moda transportasi lokal di Jember, berperan penting dalam
mengangkut penumpang dan mendukung aktivitas sosial masyarakat. Eksistensinya
semakin menonjol pada periode 1929–1942, bahkan dalam masa krisis dan
pendudukan Jepang, dokar tetap dipilih karena sifatnya yang fleksibel dan
kemampuannya menjangkau wilayah terpencil. Dalam sistem transportasi kolonial,
dokar diakui secara resmi, tetapi penggunaannya didominasi oleh rakyat biasa.
Dokar menjadi ruang interaksi sosial yang penting, penggerak ekonomi lokal
melalui angkutan hasil bumi, serta sumber penghidupan utama bagi para kusir dari
kalangan bawah. Jejak visual dan spasial dari foto dan peta kolonial
memperlihatkan bahwa dokar hadir secara aktif di berbagai ruang publik seperti
pasar, stasiun, dan alun-alun, menegaskan posisinya sebagai bagian dari struktur
kota dan mobilitas sosial masyarakat Jember pada masa itu.
Kata Kunci: Tranportasi Dokar, Jember, Kolonialisme, Mobilitas, Sejarah Lokal.

Actions (login required)

View Item