ANALISIS AYAT POLIGAMI SURAH AN NISA’ AYAT 3 DAN 129 (STUDI MAQASIDI PERSPEKTIF IBNU ASHUR)

KURNIA SANDI WIBOWO, ALIFIA NUR (2025) ANALISIS AYAT POLIGAMI SURAH AN NISA’ AYAT 3 DAN 129 (STUDI MAQASIDI PERSPEKTIF IBNU ASHUR). Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
SKRIPSI_ALIF_fixs watermak.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Kata Kunci: Poligami, Tafsir Maqasidi
Banyak sebuah pendapat mengenai poligami ada yang mengatakan poligami tidak diperbolehkan dengan alasan sulit menciptakan rasa keadilan di dalamnya. Tapi bagi sebagian orang yang melihat sisi poligami dengan berbeda mereka cenderung membolehkan peraktek poligami. Mereka melihat dengan sisi shariah bahwasanya poligami bisa menjadi sebuah alternatif sosial di balik maraknya penyimpangan seperti perselingkuhan dan prostitusi,dan sebuah penolong bagi mereka yang kehilangan sosok suami akibat kalah perang. Peneliti ingin mengalisis poligami ini dengan sebuah teori maqasid yang di gagas oleh ibnu ashur.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami alasan di balik kebolehan poligami dalam Al-quran, khususnya dalam Surah An-Nisa’ ayat 3 dan 129, serta untuk menilai relevansi dan kontekstualisasinya pada zaman sekarang melalui pendekatan maqasid al-shari'ah Ibnu ashur secara khusus, penelitian ini memfokuskan pada dua pertanyaan utama: pertama, apa tujuan di balik kebolehan poligami dalam Al-quran; dan kedua, bagaimana ayat-ayat tentang poligami dapat diterapkan dalam konteks zaman sekarang dengan perspektif maqasid al-shari'ah Ibnu ashur.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi pustaka. Penelitian ini menganalisis tafsiran ayat-ayat poligami dari ulama dan ahli tafsir, baik klasik maupun modern, dengan menyoroti pemahaman maqasid al-shari'ah Ibnu Asur yang di dalamnya membahas tentang tujuan-tujuan syariah dalam setiap hukum atau aturan-aturannya, termasuk dalam praktik poligami. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tujuan kebolehan poligami dalam Al-quran bukan untuk mendiskriminasi perempuan, melainkan untuk memenuhi kebutuhan sosial dan memberikan perlindungan kepada perempuan dalam kondisi tertentu, seperti setelah perang atau dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk memperoleh nafkah yang layak.
Dengan menggunakan pendekatan maqasid Ibnu ashur, penelitian ini menyimpulkan bahwa pertama poligami dapat dipandang sebagai bagian dari upaya mencapai keadilan sosial dan kesejahteraan keluarga, dengan syarat-syarat yang ketat dan pengawasan yang tegas. Tujuan dibolehkan poligami mengatur dan membatasi poligami,menjaga kesejahteraan sosial perempuan dan anak yatim,memastikan keadilan dalam menjalani poligami dan solusi sosial dan masalah demografis. Kedua dalam konteks masa kini, poligami masih bisa menjadi pilihan yang sah, namun harus diterapkan dengan sangat hati-hati agar tetap sejalan dengan prinsip-prinsip keadilan dan kesejahteraan dalam maqasid al-shari'ah, terutama yang berkaitan dengan hak-hak perempuan. Kesimpulannya, poligami, jika dilaksanakan dengan mematuhi ketentuan shariah yang ketat dan dalam kerangka maqasid al-shari'ah, berpotensi memberikan dampak sosial yang positif dan dapat menjadi rujukan atas dianjurkannya poligami guna mengemansipasi perempuan dari keterlantaran.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Alifia Nur Kurnia Sandi wibowo
Date Deposited: 30 Jun 2025 06:46
Last Modified: 30 Jun 2025 06:46
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/44594

Actions (login required)

View Item View Item