Gambaran Resiliensi Psikologis Lanjut Usia Terlantar di Unit Pelayanan Sosial Griya Lansia Gerbang Mas Kabupaten Lumajang.

Risqi Khofifah, Aamira Kirana (2025) Gambaran Resiliensi Psikologis Lanjut Usia Terlantar di Unit Pelayanan Sosial Griya Lansia Gerbang Mas Kabupaten Lumajang. Undergraduate thesis, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text Aamira Kirana Risqi Khofifah_D20195034.pdf Download (24MB)

Abstract

Aamira Kirana Risqi Khofifah, 2025: Gambaran Resiliensi Psikologis Lanjut Usia Terlantar di Unit Pelayanan Sosial Griya Lansia Gerbang Mas Kabupaten Lumajang.

Kata Kunci: Resiliensi Psikologis, Lansia Terlantar, Griya Lansia.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh lanjut usia yang mengalami keterlantaran, merupakan kelompok rentan yang menghadapi berbagai tekanan fisik dan psikologis, seperti kehilangan dukungan keluarga, keterbatasan ekonomi, dan isolasi sosial. Di Unit Pelayanan Sosial Griya Lansia Gerbang Mas Kabupaten Lumajang, para lansia tinggal dalam lingkungan baru yang mengharuskan mereka menyesuaikan diri dengan sistem kehidupan yang berbeda dari sebelumnya. Dalam situasi ini, resiliensi psikologis menjadi kemampuan penting agar para lansia tetap mampu menjalani kehidupan dengan sikap yang adaptif dan bermakna.
Fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran resiliensi psikologis lanjut usia terlantar dan faktor-faktor yang memengaruhinya di Unit Pelayanan Sosial Griya Lansia Gerbang Mas Kabupaten Lumajang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resiliensi psikologis pada lansia terlantar serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung terbentuknya resiliensi tersebut.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah tiga orang lansia perempuan yang tinggal di panti dan memenuhi kriteria sebagai lansia terlantar, serta tiga petugas panti sebagai subjek pendukung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa para lansia mampu menerima kondisi keterlantaran dengan sikap yang positif, menjaga semangat hidup, seperti beribadah, menonton televisi, berkebun, dan membantu sesama serta membangun hubungan sosial yang baik dengan sesama penghuni dan petugas. Mereka juga terlibat aktif dalam kegiatan spiritual dan sosial yang ada di panti, serta menunjukkan kemampuan dalam mengelola emosi dan menyesuaikan diri dengan berbagai keterbatasan yang mereka hadapi. Resiliensi psikologis tersebut tercermin dari sikap penerimaan, kebermaknaan hidup, dan kemampuan bertahan dalam menghadapi tekanan hidup.

Actions (login required)

View Item