PENDIDIKAN SEKS MENGGUNAKKAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENGENDALIKAN PERILAKU SEKSUAL PADA ANAK TUNARUNGU DI SLB NEGERI CINDOGO BONDOWOSO

Kurniawan, Syafril Bagus (2025) PENDIDIKAN SEKS MENGGUNAKKAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENGENDALIKAN PERILAKU SEKSUAL PADA ANAK TUNARUNGU DI SLB NEGERI CINDOGO BONDOWOSO. Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
SKRIPSI BAGUSS FIKSSSSS BANGETTTTT (4 Juli).pdf

Download (9MB)

Abstract

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap individu untuk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Salah satu bentuk pendidikan yang krusial namun sering terabaikan adalah pendidikan seks, terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus seperti tuna rungu. Pendidikan seks yang diberikan secara tepat bertujuan untuk membekali anak dengan pemahaman mengenai tubuh, batasan sosial, serta nilai moral agar mampu menghindari perilaku menyimpang. Namun, keterbatasan komunikasi pada anak tuna rungu menjadi tantangan tersendiri dalam penyampaian materi yang bersifat abstrak dan kompleks ini
Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah: Bagaimana attention, retention, reproduction, motivation siswa tunarungu terbentuk saat guru menggunakan media visual dalam pembelajaran pendidikan seks. Sedangkan tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana attention, retention, reproduction, motivation siswa tunarungu terbentuk saat guru menggunakan media visual dalam pembelajaran pendidikan seks.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa tuna rungu dan guru kelas hamster di SLB Negeri Cindogo. Pengumpumpulan data dilakukan dengan cara dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian, teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Sedangkan, keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Penelitian ini sampai pada hasil penelitian bahwapenggunaan media puzzle secara signifikan berperan dalam meningkatkan pemahaman dan pengendalian perilaku seksual pada anak tunarungu. Temuan utama dari empat indikator dalam teori belajar sosial Albert Bandura dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Perhatian (Attention): Media puzzle berhasil menarik perhatian siswa tunarungu dengan desain visual yang menarik, penggunaan warna yang mencolok, serta bentuk permainan yang interaktif. 2) Penyimpanan Informasi (Retention): Melalui kegiatan menyusun dan memainkan puzzle tubuh manusia, siswa mampu mengingat dan menyimpan informasi mengenai bagian tubuh, fungsi organ, dan batasan interaksi fisik. 3) Reproduksi Perilaku (Reproduction): siswa mampu mereproduksi perilaku yang sesuai dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengenali sentuhan yang tidak pantas dan menolak bentuk interaksi fisik yang melanggar batas. 4) Motivasi (Motivation): Adanya pujian dari guru setelah berhasil menyusun bagian tubuh dengan benar.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 13 EDUCATION > 1301 Education Systems > 130101 Continuing and Community Education
16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1607 Social Work > 160702 Counselling, Welfare and Community Services
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Bimbingan dan Konseling Islam
Depositing User: syafril bagus kurnawan
Date Deposited: 05 Jul 2025 01:24
Last Modified: 05 Jul 2025 01:24
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/46917

Actions (login required)

View Item View Item