INKLUSIFITAS ISLAM DALAM HADIS-HADIS KEBUDAYAAN: ANALISIS HERMENEUTIKA HANS GEORG GADAMER

MS, MOH. HISYAM (2025) INKLUSIFITAS ISLAM DALAM HADIS-HADIS KEBUDAYAAN: ANALISIS HERMENEUTIKA HANS GEORG GADAMER. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER.

[img] Text
DIGILIB FINAL_MOH. HISYAM MS.pdf

Download (1MB)

Abstract

Kata kunci: Hadis kebudayaan, kesenian, inklusifitas Islam, hermeneutika Gadamer, fusi horizon.

Fenomena keragaman ekspresi budaya dalam masyarakat Muslim kerap memunculkan ketegangan antara nilai-nilai lokal dan klaim kemurnian agama. Dalam konteks tersebut, pemahaman terhadap hadis-hadis yang berkaitan dengan budaya menjadi penting untuk meninjau kembali posisi Islam terhadap kebudayaan lokal. Hadis-hadis yang memuat syair, musik, nyanyian, dan tarian sering kali dipahami secara tekstual dan normatif, sehingga mengabaikan dimensi sosial-historis dan kultural yang menyertainya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami hadis-hadis kebudayaan dalam kerangka interpretasi hermeneutika Hans Georg Gadamer. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan implikasi pemahaman tersebut terhadap diskursus keislaman kontemporer.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis penelitian pustaka (library research) dengan pendekatan teori pemikiran tokoh, yakni hermeneutika Hans Georg Gadamer. Data primer adalah hadis dengan tema terkait yang bersumber dari kutub al-tis’ah. Data sekunder adalah literatur lainnya yang memiliki keterkaitan dengan tema. Teknik pengumpulan data terdiri dari identifikasi, penggalian makna, dan pembacaan literatur hermeneutika. sedangkan analisisnya tentu mengikuti hermeneutika Gadamerian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Memahami hadis kebudayaan yang memuat sikap apresiatif Rasulullah SAW tidak sebatas sebagai legitimasi pada kesenian masa itu. Namun memahaminya dengan konteks kekinian pembaca, yaitu keragaman kesenian Indonesia dengan tetap menjadikan nilai universal Islam sebagai pedoman. Selain itu, memahami apresiasi Rasulullah terhadap kesenian sebagai sesuatu yang memiliki keterkaitan dengan kehidupan masyarakat melalui pemahaman kekinian, yaitu apresiasi terhadap kesenian rakyat yang merupakan modal sosio-kultural dasar kebangsaan yang memuat identitas yang khas. (2) Implikasi dari pemahaman terhadap hadis-hadis kebudayaan adalah adanya suatu paradigma keberagamaan (Islam) yang inklusif dan toleran dalam berdialog dengan kebudayaan lokal sebagaimana telah digagas oleh Gus Dur. Adapun gagasan tersebut disebutnya dengan “pribumisasi Islam”.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2002 Cultural Studies > 200209 Multicultural, Intercultural and Cross-cultural Studies
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2203 Philosophy > 220307 Hermeneutic and Critical Theory
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220407 Studies in Religious Traditions (excl. Eastern, Jewish, Christian and Islamic Traditions)
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Hadits
Depositing User: Mr MOH. HISYAM MS
Date Deposited: 06 Jul 2025 09:29
Last Modified: 06 Jul 2025 09:29
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/47091

Actions (login required)

View Item View Item