Mahrus, Maula (2025) Tafsir Kata Al-azlām Dalam al-Qurān: Kajian Metode Ma’nā Cum Maghzā. Undergraduate thesis, Universitas Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
![]() |
Text
Skripsi Maula Nabila Mahrus Komplit.pdf Download (8MB) |
Abstract
Kata kunci : al-azlām, al-Qurān, metode ma’nā cum maghzā.
Al-azlām merupakan anak panah tanpa bulu yang digunakan oleh
orang-orang Arab pada zaman dahulu untuk mengundi nasib. Ketika
seseorang ingin melaksanakan suatu kegiatan sebelumnya mereka
mengundi nasib dengan anak panah tersebut. Satu bertuliskan “lakukan”,
kedua “jangan lakukan” dan satu dibiarkan kosong tanpa tulisan. Kemudian
ketiga anak panah tersebut dikocok dan dikeluarkan hasilnya. Apabila anak
panah yang keluar bertuliskan “lakukan” maka kegiatan tersebut boleh
dilaksanakan begitu juga sebaliknya. Jika yang keluar tanpa tulisan maka
undian diulang kembali. Seiring perkembangan zaman, praktik al-azlām
sudah mulai hilang akan tetapi esensinya tidak sepenuhnya sirna. Tanpa kita
sadari praktik yang memiliki kesamaan dengan al-azlām masih banyak
ditemui disekitar kita. Oleh karena itu, Penelitian ini menggunakan metode
ma’nā cum maghzā untuk mengkaji makna asli dan mencari pesan utama
yang relevan pada masa kini dari larangan al-azlām.
Fokus penelitian pada skripsi ini terbagi menjadi dua poin utama
yang akan dikaji secara mendalam yakni: 1) Bagaimana ma’nā kata al
azlām dalam al-Qurān? 2) Bagaimana maghzā kata al-azlām dalam al
Qurān?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1) Menganalisis ma’nā kata
al-azlām dalam al-Qurān. 2)Menganalisis maghzā kata al-azlām dalam al
Qurān.
Dalam menjawab permasalahan tersebut penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat kepustakaan (library
research). Pada analisis data, penulis menggunakan deskriptif dengan
tujuan memperoleh hasil yang akurat dari data-data yang dikumpulkan serta
disajikan dengan apa adanya, analisis menggunakan ma’nā cum maghzā
rumusan Prof. Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin, M.A.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 1) Ma'nā kata al
azlām merujuk pada anak panah tanpa bulu yang digunakan oleh orang Arab
pada zaman dahulu untuk mengundi nasib. Meskipun terdapat perbedaan
pendapat di kalangan mufasir mengenai bentuk fisik spesifik dari al-azlām,
mereka sepakat menghukumi praktik tersebut sebagai perbuatan yang
haram. 2) Maghzā kata al-azlām tidak sebatas pada perbuatan orang Arab
pada zaman dahulu. Praktik mengundi nasib atau mencari keberuntungan
dengan cara-cara yang dilarang agama, yang esensinya selaras dengan al
azlām, masih sering kita jumpai di tengah masyarakat saat ini. Meskipun
media, alat serta cara yang digunakan pada zaman sekarang berbeda, hukum
keharamannya tetap sama.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Ms Maula Nabila |
Date Deposited: | 08 Jul 2025 02:59 |
Last Modified: | 08 Jul 2025 02:59 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/47572 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |