PANDANGAN MASYARAKAT BETAWI TERHADAP TRADISI PALANG PINTU PADA PERNIKAHAN ADAT BETAWI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Dwi Farda, Ratna (2025) PANDANGAN MASYARAKAT BETAWI TERHADAP TRADISI PALANG PINTU PADA PERNIKAHAN ADAT BETAWI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Undergraduate thesis, UIN KH ACHMAD SHIDDIQ JEMBER.

[img] Text
Skripsi Ratna Dwi Farda 211102010007 NEW (1).pdf

Download (2MB)

Abstract

Masyarakat adat Betawi memiliki banyak tradisi yang masih dijaga dan
dilestarikan sampai sekarang. Salah satunya adalah tradisi palang pintu, yaitu
penyambutan untuk calon pengantin laki-laki yang dilaksanakan sebelum akad
pernikahan dengan cara berbalas pantun, pertarungan silat, dan pembacaan sikeh.
Tradisi Palang Pintu ini tidak ditemukan pada pernikahan di zaman Nabi, sahabat,
maupun tabi'in, dan tidak diatur dalam Undang-undang ataupun dalam fiqh
munakahat yang menjadikan persoalan apakah tradisi ini sesuai dengan syari'at
islam.
Fokus penelitian adalah: 1)Bagaimana pandangan masyarakat tentang
tradisi Palang Pintu pada pernikahan adat Betawi? 2)Bagaimana tinjauan hukum
Islam terhadap praktik tradisi Palang Pintu?.
Tujuan penelitian adalah: 1)Untuk mendeskripsikan pandangan
masyarakat tentang tradisi palang pintu pada pernikahan adat Betawi. 2)Untuk
menganalisis tinjauan hukum Islam terhadap praktik tradisi palang pintu.
Penelitian ini berjenis penelitian hukum empiris (empirical legal research)
dengan menggunakan pendekatan sosiologis. Teknik pengumpulan bahan hukum
dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Adapun kesimpulan: 1)Pandangan masyarakat tentang tradisi Palang Pintu
pada pernikahan adat Betawi sangat positif. Mereka menganggap tradisi ini
sebagai simbol kesungguhan dan komitmen pihak pengantin laki-laki untuk
menikahi pengantin perempuan. Pandangan tokoh agama dan tokoh adat tentang
tradisi Palang Pintu juga positif. Mereka menganggap tradisi ini tidak
bertentangan dengan syariat Islam dan memiliki manfaat dan hikmah. Menurut
mereka, tradisi Palang Pintu bertujuan untuk silaturahmi dan saling mengenal,
serta dapat mempererat hubungan keluarga dan masyarakat. 2) Tradisi Palang
Pintu dalam pernikahan adat Betawi tidak bertentangan dengan hukum Islam jika
ditinjau dari perspektif ‘urf karena tradisi ini sudah memenuhi kriteria syaratsyarat ‘urf yang sah dijadikan sebagai dasar hukum Islam. Kaidah yang berbunyi
al-'adah muhakkimah berarti bahwa adat yang tidak bertentangan dengan dasardasar ajaran agama adalah salah satu sumber hukum yang berlaku. Oleh karena
itu, tradisi yang berbeda antar satu masyarakat dan masyarakat lainnya dapat
diterima dan dijaga selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran
Islam, meskipun tradisi tersebut tidak ada pada masa Rasulullah SAW.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Tradisi Palang Pintu, pernikahan adat, persektif hukum islam
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012801 Pernikahan (Secara Umum)
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012829 Islamic Family Issues & Local Tradition
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga
Depositing User: Ratna Dwi Farda
Date Deposited: 10 Jul 2025 03:57
Last Modified: 10 Jul 2025 03:57
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/48068

Actions (login required)

View Item View Item