PENGEMBANGAN KURIKULUM TERINTEGRASI MADRASAH DAN PESANTREN DI MADRASAH ALIYAH AL-QODIRI JEMBER

Baharuddin S., Ahmad (2025) PENGEMBANGAN KURIKULUM TERINTEGRASI MADRASAH DAN PESANTREN DI MADRASAH ALIYAH AL-QODIRI JEMBER. Masters thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.

Text Ahmad Baharuddin S. NIM 213206030056.pdf Download (6MB)

Abstract

Kata Kunci: Pengembangan Kurikulum, Kurikulum Terintegrasi, Madrasah, Pesantren.

Kurikulum merupakan hal yang sangat penting dan sangat berdampak terhadap keberlangsungan pendidikan formal madrasah dan pendidikan non formal pesantren. Lembaga pendidikan terkait harus selalu berinovasi dan memaksimalkan pengembangan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Beberapa pakar memprediksi kurikulum pesantren tidak akan bertahan lama karena tidak mampu mengembangkan kurikulum yang mengikuti perkembangan modern. Namun, kenyataannya pesantren tetap tumbuh dengan pesat ketika kurikulumnya terintegrasi dengan kurikulum modern. Hal ini terbukti dari adanya Pesantren Al-Qodiri jember yang sukses memadukan kurikulum non formalnya pada kurikulum formal madrasah aliyah di bawah naungannya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris fokus penelitian yang telah dirumuskan tentang bagaimana model pengembangan kurikulum terintegrasi madrasah dan pesantren, model integrasi pengembangan kurikulum, dan model evaluasi pengembangan kurikulum terintegrasi. Ketiga fokus ini secara serius dikaji dengan pendekatan kualitatif studi kasus. Pengumpulan data melalui observasi partisipasitif, wawancara mendalam, dan dokumentasi terkait dengan pengembangan kurikulum terintegrasi madrasah dan pesantren. Analisis data menggunakan teknik kondensasi data, penyajian data, lalu penarikan kesimpulan dan verifikasi dengan uji keabsahan data triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan pengecekan anggota. Sehingga menemukan kontruksi model pengembangan kurikulum terintegrasi madrasah dan pesantren.
Temuan penelitian ini memberikan penjelasan bahwa, 1) model pengembangan kurikulum terintegrasi madrasah dan pesantren mengembangkan Tyler model dan inverted model Hilda Taba yang dilakukan dengan pemaduan tujuan, konten, strategi beauchamp’s systematic model, dan evaluasi model CIPP stufflebeam. 2) Model integrasi pengembangan kurikulum dengan webbed model (jaringan kurikulum pesantren), fragmented model (mata pelajaran terpisah rumpun PAI dengan majelis taklim kitabiah) dan connected model (keterhubungan antar rumpun PAI dengan majelis taklim kitabiah). 3) Model evaluasi pengembangan kurikulum model CIPP (context, input, process, product) stufflebeam dengan pertimbangan model diskrepansi provus dan antecedent stake. Hasil dari keseluruhan evaluasi dijadikan dasar reformulasi pengembangan kurikulum secara berkelanjutan.

Actions (login required)

View Item