Alfazzari, Khishol (2025) Optimalisasi Peran Hakam Meminimalisasi Perceraian. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember.
![]() |
Text
Ahmad Khishol.pdf Download (2MB) |
Abstract
Ahmad Khishol Alfazzari, 2025: Optimalisasi Peran Hakam Meminimalisasi Perceraian
Kata kunci : Optimalisasi peran, hakam, perceraian
Tingginya kasus perceraian di Indonesia pada tahun 2024 hal itu ditunjukkan berdasarkan Laporan Statistik Indonesia mengatakan bahwa jumlah kasus perceraian di Indonesia pada tahun 2024 mencapai 394.608 kasus yang dilaporkan, kasus perceraian yang masih tinggi ini berbanding lurus dengan rendahnya keberhasilan mediasi di pengadilan. Dikarenakan rendahnya tingkat keberhasilan mediasi di pengadilan itulah peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Optimalisasi Peran Hakam Meminimalisasi Perceraian.
Fokus penelitian peneliti yakni 1) Bagaimana peran hakam dalam konflik perceraian? 2) Bagaimana optimalisasi peran hakam dalam meminimalisasi perceraian? Tujuan dari penelitian ini adalah :1) mendeskripsikan bagaimana peran hakam dalam konflik perceraian! 2 menganalisa bagaimana optimalisasi peran hakam dalam meminimalisasi perceraian.
Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif normatif dengan menggunakan pendekatan konseptual. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka (library research) menggunakan sumber utama bahan dalam penelitian berupa literatur seperti buku, jurnal ilmiah, artikel, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan dokumen-dokumen lain yang relevan dengan peran hakam dengan teknik studi dokumen. Teknik analisis membagikan gambaran atau memaparkan data yang ditemukan dalam penelitian yang dianalisa secara deskripsi, evaluasi dan sistemasi, kemudian dari analisis tersebut menghasilkan sebuah kesimpulan yang menjawab masalah yang dibahas.
Dalam penelitian ini menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa : 1) Bahwa peran hakam sebagai juru damai dalam kewenangannya menyelesaian sengketa adalah orang yang dipercaya mewakili suami istri untuk membantu menyelesaikan sengketa atau perselisihan antar suami istri yang terdiri dari pihak keluarga suami atau pihak keluarga istri dan atau ulama atau tokoh masyarakat setempat baik satu orang atau dua orang yang selama ini peran hakam bersifat insidental .2) Optimalisasi peran hakam merupakan sebuah upaya mengakomodir peran hakam baik dari sudut keluarga suami dan dari sudut keluarga istri atau siapa saja yang dianggap memiliki kapasitas dan kapabilitas guna membantu menyelesaikan perselisihan antar pihak yang bersengketa (suami-istri) dan sebagai metode alternatif menyelesaikan sengketa sebelum mendaftar ke pengadilan dapat dilakukan dengan: menekankan dampak perceraian bagi suami istri, menggunakan pendekatan religius seperti pentingnya shalat berjamaah bagi suami istri dan lain-lain, serta bagi pihak yang mau bercerai diharuskan mendapatkan rekomendasi atau tanda tangan dari hakam atau ulama dan atau tokoh agama setempat dengan cara ini sehingga perceraian tidak terjadi atau dapat ditekan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180101 Aboriginal and Torres Strait Islander Law |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga |
Depositing User: | mr ahmad khishol |
Date Deposited: | 17 Jul 2025 06:53 |
Last Modified: | 17 Jul 2025 06:53 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/48611 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |