Implikasi Hukum Terhadap Perceraian Akibat Perselingkuhan (Di Pengadilan Agama Banyuwangi)

Andreansyah, Arung (2025) Implikasi Hukum Terhadap Perceraian Akibat Perselingkuhan (Di Pengadilan Agama Banyuwangi). Undergraduate thesis, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Arung Andreansyah_S20181144_.pdf

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK
Arung Andreansyah,2025: Implikasi Hukum Perceraian Akibat Perselingkuhan (Studi Putusan Pengadilan Agama Banyuwangi 2020-2024).
Kata Kunci: Perceraian, Perselingkuhan, Implikasi Hukum, Pengadilan Agama Banyuwangi
Fenomena meningkatnya angka perceraian di Indonesia, khususnya di Kabupaten Banyuwangi, menunjukkan adanya pergeseran nilai dalam institusi perkawinan, terutama ketika perselingkuhan menjadi salah satu penyebab utama. Dalam hukum Indonesia, perselingkuhan tidak disebut secara eksplisit sebagai alasan perceraian, namun kerap dijadikan dasar oleh pihak penggugat untuk mengakhiri ikatan rumah tangga.
Fokus penelitian ini adalah: (1) bagaimana pelaksanaan perceraian akibat perselingkuhan di Pengadilan Agama Banyuwangi; dan (2) bagaimana implikasi hukum dari perceraian akibat perselingkuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan perceraian karena perselingkuhan serta mengkaji implikasi hukumnya dalam putusan-putusan perkara di Pengadilan Agama Banyuwangi.
Penelitian ini menggunakan metode hukum empiris dengan pendekatan sosiologi hukum dan perundang-undangan. Dalam konteks ini, hukum dipahami sebagai suatu institusi sosial yang hidup dan bekerja dalam realitas sosial, bukan hanya sebagai teks formal dalam peraturan perundang-undangan. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan hakim dan panitera, observasi sidang, serta dokumentasi terhadap putusan-putusan yang relevan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perselingkuhan dijadikan dasar perceraian melalui kategori pertengkaran yang terus-menerus atau tidak adanya keharmonisan rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 UU No. 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 PP No. 9 Tahun 1975 dan Pasal 116 KHI. Mediasi dalam perkara perselingkuhan umumnya tidak berhasil (hanya 10–20%), sehingga perkara berlanjut ke persidangan. Implikasi hukum dari perceraian akibat perselingkuhan tampak dalam pertimbangan hakim mengenai pembagian hak asuh anak, pembagian harta bersama, dan pemulihan psikologis pihak yang merasa dirugikan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga
Depositing User: Mr Arung Andreansyah
Date Deposited: 21 Jul 2025 01:06
Last Modified: 21 Jul 2025 01:06
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/48628

Actions (login required)

View Item View Item