Pemaknaan Lafaz Maraḍ dalam al-Qur'an: Pendekatan Semiotika Roland Barthes

Agustin, Nadiatuzzahro (2025) Pemaknaan Lafaz Maraḍ dalam al-Qur'an: Pendekatan Semiotika Roland Barthes. Undergraduate thesis, UIN KH. Achmad Siddiq Jember.

Text Nadiatuzzahro Agustin _214104010012.pdf Download (2MB)

Abstract

Kata Kunci: Maraḍ, Semiotika, Roland Barthes

Lafaz maraḍ (penyakit) dalam al-Qur’an tidak hanya merujuk pada gangguan fisik, melainkan juga pada kondisi psikologis dan spiritual seperti keraguan, kemunafikan, dan kedengkian. Pemahaman atas kata ini menjadi penting untuk menyingkap kedalaman makna al-Qur’an dalam konteks moral dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna lafaz maraḍ dalam al-Qur’an dengan menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes, yang membagi tanda menjadi tiga tingkatan: denotasi, konotasi, dan mitos.
Penelitian ini merupakan studi pustaka dengan pendekatan kualitatif. Data primer berasal dari ayat-ayat al-Qur’an yang mengandung lafaz maraḍ, sedangkan data sekunder diperoleh dari kitab tafsir, buku, artikel, dan jurnal yang relevan. Analisis dilakukan dengan menelaah makna literal dan simbolis lafaz maraḍ, serta mengkaji representasinya dalam sistem tanda sosial dan ideologis umat Islam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penafsiran lafaz maraḍ dalam al-Qur’an mencakup makna literal sebagai penyakit fisik maupun makna kiasan yang menunjuk pada kelemahan spiritual seperti kemunafikan dan kebencian. 2) Dalam kerangka semiotika Barthes, maraḍ secara denotatif berarti gangguan atau penyakit, secara konotatif merujuk pada kerusakan moral dan batin, dan secara mitologis menjadi simbol dari ancaman internal terhadap keimanan dan kesatuan umat. Pendekatan ini mengungkap lapisan makna yang lebih dalam dari lafaz maraḍ dalam konteks sosial dan spiritual umat Islam.

Actions (login required)

View Item