Choirul Fahmi, Moch (2025) Membaca Hadis Hadis Ekoteologi Harmoni Tuhan, Manusia dan Alam dalam Pandangan Ekoteologi Seyyed Hossein Nasr. Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Siddiq Jember.
|
Text
Moch Choirul Fahmi_204204020015.pdf Download (1MB) |
Abstract
Krisis ekologis global yang ditandai oleh pemanasan bumi, kerusakan ekosistem, dan pencemaran lingkungan berakar pada perubahan cara pandang manusia modern terhadap alam. Alam yang semula dipahami sebagai ruang sakral yang mengandung nilai ilahiah dan kearifan spiritual kini direduksi menjadi objek material yang dapat dieksploitasi tanpa batas. Pergeseran ini melahirkan krisis etis sekaligus spiritual, karena manusia mengabaikan peran ontologisnya sebagai penjaga keseimbangan kosmik. Padahal, dalam teologi penciptaan, seluruh makhluk memiliki martabat intrinsik karena keberadaannya terus bergantung pada kehendak Tuhan. Dominasi paradigma antroposentris telah memutus relasi spiritual manusia dengan alam dan memicu kerusakan ekologis yang semakin mengancam keberlanjutan hidup. Dalam konteks inilah pemikiran Seyyed Hossein Nasr menjadi relevan, karena ia melihat krisis ekologi sebagai manifestasi krisis batin manusia modern yang hanya dapat diatasi melalui pemulihan kesadaran spiritual, rekonstruksi relasi ontologis dengan alam, dan pengakuan kembali atas kesucian kosmos sebagai dasar etika ekologis.
Fokus penelitian ini Adalah: 1) Apa saja hadis-hadis Nabi Muhammad Saw yang mencerminkan nilai-nilai Ekoteologi? 2) Bagaimana pandangan Seyyed Hossein Nasr tentang hadis-hadis Ekoteologi? Tujuan penelitian ini Adalah: 1) Mengatahui hadis-hadis Nabi Muhammad Saw yang mencerminkan nilai-nilai ekoteologi 2) Mengetahui Pandangan Seyyed Hossein Nasr tentang hadis-hadis ekoteologi.
Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode tematik-analisis dalam pendekatan perspektif Seyyed Hossein Nasr. Data dikumpulkan melalui studi Pustaka yang bersumber dari data primer dan data skunder, Adapun data primer dihimpun dari kutub-al-sittah, sedang data skunder dihimpun dari buku-buku dan jurnal yang memiliki ketersambungan bahasan dengan kajian skripsi ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Hadis-hadis tentang tanah, air, udara, dan tumbuhan mengandung nilai-nilai ekoteologi Islam yang menegaskan keterhubungan antara manusia, alam, dan Tuhan. Ajaran Nabi Muhammad SAW mengajarkan tanggung jawab ekologis melalui larangan merusak alam, menjaga kesucian air dan udara, serta anjuran menanam dan memelihara tumbuhan sebagai bentuk ibadah. Prinsip keseimbangan dan kasih sayang terhadap seluruh makhluk hidup menjadi dasar etika lingkungan dalam Islam. 2) Pemikiran Seyyed Hossein Nasr memperdalam pemahaman ini melalui tiga argumentasi utama: Tuhan sebagai pusat kosmos, alam sebagai teofani Ilahi, dan manusia sebagai khalifah. Melalui pendekatan hermeneutika filosofis, Nasr menafsirkan hadis-hadis lingkungan sebagai ekspresi spiritual tentang kesatuan kosmik antara manusia, alam, dan Tuhan. Temuan ini menunjukkan bahwa ekoteologi Islam tidak hanya menawarkan pandangan teologis, tetapi juga solusi spiritual terhadap krisis ekologis modern, di mana pelestarian alam dipahami sebagai bentuk pengabdian kepada Sang Pencipta.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Ekoteologi, Hadis, Seyyed Hossein Nasr |
| Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2203 Philosophy > 220303 Environmental Philosophy 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2203 Philosophy > 220315 Philosophy of Religion 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies > 229999 Philosophy and Religious Studies not elsewhere classified |
| Depositing User: | Moch Choirul Fahmi |
| Date Deposited: | 09 Dec 2025 01:24 |
| Last Modified: | 09 Dec 2025 01:24 |
| URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/49698 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
