Habibah, - (2025) Film Sebagai Alat Transformasi Sosial: Analisis Wacana Kritis Film Pengepungan di Bukit Duri Karya Joko Anwar. Undergraduate thesis, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
|
Text
HABIBAH_214103010001.pdf Download (31MB) |
Abstract
Habibah, 2025: Film Sebagai Alat Transformasi Sosial: Analisis Wacana Kritis Film Pengepungan di Bukit Duri Karya Joko Anwar
Kata Kunci: Film, Transformasi Sosial, Diskriminasi Rasial, Analisis Wacana Kritis, Norman Fairclough
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis bagaimana film Pengepungan di Bukit Duri karya Joko Anwar merepresentasikan isu sosial seperti diskriminasi rasial, kekerasan di sekolah, trauma lintas generasi, dan ketidakadilan sosial, serta bagaimana film ini berperan sebagai alat transformasi sosial. Film ini menampilkan realitas ketegangan sosial yang dialami kelompok minoritas, khususnya etnis Tionghoa, dan menegaskan bahwa kekerasan dan ketidakadilan bukan hanya persoalan masa lalu, tetapi masih hidup di masyarakat modern Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Analisis Wacana Kritis (AWK) model Norman Fairclough, yang mencakup tiga dimensi utama: dimensi teks, dimensi praktik diskursif, dan dimensi praktik sosial. Melalui analisis tersebut, penelitian ini berupaya mengungkap bagaimana bahasa, visual, dan narasi dalam film digunakan untuk membangun wacana resistensi terhadap diskriminasi dan ketimpangan sosial, sekaligus mengonstruksi kesadaran kritis di kalangan penonton.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa film Pengepungan di Bukit Duri secara konsisten membangun narasi perlawanan terhadap ketidakadilan mui penggunaan bahasa yang emosional, visual yang merepresentasikan trauma, serta narasi yang menempatkan korban sebagai subjek moral. Selain itu, dari sisi praktik diskursif, film ini menunjukkan keberanian Joko Anwar dalam membuka isu sensitif seperti diskriminasi etnis dan kegagalan institusi pendidikan. Sedangkan pada dimensi praktik sosial, film ini merepresentasikan realitas sosial Indonesia yang masih diwarnai prasangka, ketimpangan, dan absennya peran negara dalam melindungi minoritas.
Makna sosial yang terkandung dalam film ini berkaitan erat dengan kritik terhadap struktur sosial yang timpang dan dominasi kelompok mayoritas atas minoritas. Film Pengepungan di Bukit Duri menjadi refleksi sekaligus perlawanan terhadap budaya diam, menghadirkan suara-suara yang selama ini diredam oleh kekuasaan dan sejarah. Dengan demikian, film ini tidak hanya menjadi karya seni, tetapi juga media transformasi sosial yang mampu menggugah kesadaran publik tentang pentingnya keadilan, empati, dan kemanusiaan.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Subjects: | 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1799 Other Psychology and Cognitive Sciences > 179999 Psychology and Cognitive Sciences not elsewhere classified |
| Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Komunikasi dan Penyiaran Islam |
| Depositing User: | sis Habibah Habibah |
| Date Deposited: | 23 Dec 2025 02:32 |
| Last Modified: | 23 Dec 2025 02:32 |
| URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/50602 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
