Merekam Mooi Indie Thilly Weissenborn dan Karyanya Dalam Membentuk Citra Hindia Belanda di Mata Masyarakat Eropa Tahun 1910-1930

Ramadani, Exlima (2025) Merekam Mooi Indie Thilly Weissenborn dan Karyanya Dalam Membentuk Citra Hindia Belanda di Mata Masyarakat Eropa Tahun 1910-1930. Undergraduate thesis, Ushuluddin Adab dan Humaniora.

[img] Text
Exlima R 221104040023.pdf

Download (8MB)

Abstract

Fotografi pada awal kemunculannya berfungsi sebagai alat bantu bagi
pelukis untuk menangkap bayangan objek melalui teknik camera obscura. Namun,
seiring perkembangan teknologi dan teknik, fotografi berkembang menjadi media
utama dalam merekam realitas. Di Hindia Belanda, fotografi digunakan sejak abad
ke-19 sebagai sarana dokumentasi peninggalan arkeologis, hingga kemudian
bergeser menjadi media komersial dan estetika kolonial. Salah satu tokoh penting
dalam perkembangan tersebut adalah Thilly Weissenborn, fotografer perempuan
profesional di Hindia Belanda yang berkarya pada periode 1910–1930. Melalui
karyanya yang menampilkan keindahan lanskap, kehidupan masyarakat pribumi,
dan suasana pedesaan yang damai, Weissenborn turut memperkuat citra Mooi Indie,
visual yang menampilkan Hindia Belanda sebagai surga tropis nan harmonis bagi
kepentingan estetika dan politik kolonial.
Berdasarkan uraian tersebut penelitian ini berfokus pada bagaimana riwayat
hidup Thilly Weissenborn? Bagaimana bentuk karya-karya Thilly Weissenborn
dalam menggambarkan lanskap, budaya, dan kehidupan sosial di Hindia Belanda
pada tahun 1910-1930? Bagaimana karya fotografi Thilly Weissenborn
berkontribusi dalam membentuk persepsi tentang Hindia Belanda di mata
masyarakat Eropa pada tahun 1910-1930?
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan memahami peran dan
dampak karya fotografi Thilly Weissenborn dalam membentuk persepsi tentanng
Hindia-Belanda di mata masyarakat Eropa pada tahun 1910-1930. Metode yang
digunakan adalah metode penelitian sejarah milik Kuntowijoyo dengan tahapan
pemilihan topik, heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Peneliti
menggunakan teori interaksi simbolik milik Herbet Blumer, dimana fotografi
dipahami sebagai simbol yang tidak hanya berfungsi sebagai rekaman visual dari
kenyataan, tetapi juga mengandung makna, nilai, dan representasi tertentu yang
melampaui apa yang tampak di permukaan gambar. Dengan kata lain, foto menjadi
tanda yang mewakili ide, gagasan, atau pandangan dunia tertentu.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa karya fotografi Thilly
Weissenborn berpengaruh terhadap persepsi masyarakat Eropa dalam memandang
wilayah
koloni.
Fotografinya mencerminkan dua kontras sekaligus,
menggambarkan Hindia Belanda sebagai wilayah yang indah, damai, eksotik.
Disisi lain juga menggambarkan realita masyarakat pada masa itu. Pada akhirnya
fotografi Thilly Weissenborn mampu memikat orang-orang Eropa untuk
berkunjung dan mendatangi Hindia-Belanda yang mereka sebut sebagai “Mooi
Indie”.
Kata Kunci: Mooi Indie, Hindia Belanda, Fotografi, Thilly Weissenborn

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2001 Communication and Media Studies > 200101 Communication Studies
21 HISTORY AND ARCHAEOLOGY > 2101 Archaeology > 210103 Archaeology of Asia, Africa and the Americas
15 COMMERCE, MANAGEMENT, TOURISM AND SERVICES > 1506 Tourism
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: Ms Exlima Ramadani
Date Deposited: 24 Dec 2025 01:52
Last Modified: 24 Dec 2025 01:52
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/50709

Actions (login required)

View Item View Item