Pengembangan Life Skill Melalui Program Sentra Apotek Hidup di Sekolah Dasar Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember Tahun Pelajaran 2019/2020

ANA NURIL MUSTAFIDAH, - (2021) Pengembangan Life Skill Melalui Program Sentra Apotek Hidup di Sekolah Dasar Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember Tahun Pelajaran 2019/2020. Undergraduate thesis, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

[img] Text
ANA NURIL MUSTAFIDAH_T20164025.pdf

Download (5MB)

Abstract

digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id i PENGEMBANGAN LIFE SKILL MELALUI PROGRAM SENTRA APOTEK HIDUP DI SEKOLAH DASAR AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH JEMBER TAHUN PELAJARAN 2019-2020 SKRIPSI Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Oleh: ANA NURIL MUSTAFIDAH NIM. T20164025 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN APRIL 2021 digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id iv MOTTO بَ ِت ي ه َن ٱلط نَهُن ق لبَ ح ِر َو َر َز ر َوٱ لبَ نَهُ ن فِي ٱ ل َم َو َح َو ۞َولَقَ د َك ره ۡنَا بَنِ ي َءا َد َوفَ ضل ى نَهُ ن َعلَ ه و َكثِير ن َخل نَا َق ِضي ٠٧ٗ ل تَف Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (Q.S Al-Isra’: 70)  Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya Jilid IX. (Bandung: Lentera Abadi, 2010). digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id v PERSEMBAHAN Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya yang telah memberikan kekuatan, kesehatan, dan kesabaran untuk peneliti dalam mengerjakan skripsi ini. Karya kecil ini saya persembahkan kepada: 1. Orang tua saya, Ayahanda Mulyadi Suyona dan Ibunda Miskliwarsih tercinta terimakasih atas segala pengorbanan dan kasih sayangnya serta memberikan rangkaian do’a tulusnya yang tiada henti sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. 2. Kakak Iftah Amalia Hasna Malik, Sayidianto, dan Adik Untaian Hijri Rohmah, Airlangga Jaddan Ashraf tersayang, terimakasih sudah menjadi kakak dan adik yang luar biasa selalu memberikan motivasi, dukungan, dan do’a yang tulus selama ini. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id vi KATA PENGANTAR بسم هللا لر من لر ممم Alhamdulillah, puji syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga menyusun skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan limpahkan kepada baginda Rasulullah SAW. Semoga kita mendapat syafa’atnya dihari kiamat kelak. Amin. Kami menghaturkan rasa Terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi serta semua pihak yang senantiasa memberikan bimbingan dan nasihat, yakni kepada: 1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., MM., selaku Rektor IAIN Jember yang telah memberikan segala fasilitas yang membantu kelancaran atas terselesainya skripsi ini, 2. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Jember yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian. 3. Dr. H. Mashudi, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Jember yang telah memberikan izin atas judul skripsi ini serta segala fasilitas atas terselesainya skripsi ini. 4. Rif’an Humaidi, M.Pd.I selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah memberikan bimbingan, motivasi, saran dan kritik selama mengerjakan skripsi ini. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id vii 5. Hartono, M.Pd selaku Dosen pembimbing skripsi yang dengan penuh kesabaran, tak pernah berhenti untuk memotivasi dan menuntun di tengahtengah kesibukan beliau dalam meluangkan waktu memberikan bimbingam dan pengarahan dengan luar biasa. 6. Bapak dan Ibu Dosen serta segenap karyawan akademik Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN JEMBER, yang telah membekali ilmu tanpa lelah. 7. Hidayati Isnaini, S.Pd selaku Kepala Sekolah Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember yang telah memberikan izin kepada peneliti dan sekaligus membantu kelancaran penelitian yang dilaksanakan. 8. Segenap dewan guru SD Al-Irstad Al-Islamiyyah Jember yang telah mengizinkan dan memberikan informasi serta dokumentasi yang dibutuhkan peneliti sehingga skripsi bisa selesai dengan baik. 9. Sahabat PGMI angkatan 2016, khususnya sahabat seperjuangan PGMI desiji yang telah melalui hari-hari bersama selama belajar, berkarya, dan melalui suka duka bersama Trio ubur-ubur (Ilma Nikmatul Rochmah dan Khoirun Nisa’), Team Santuy (Retno Humaidah, Miftahul Jannah, Wahyu Nuzuliyah Putri), Hanifatul Istiqomah Halimatul laily Safitri, Ummi Kulttum, Ulil Manzilatul Adkha. Terimakasih sudah menjadi sahabat dan kawan terbaik bagi peneliti yang selalu memberikan dukungan, semangat, motivasi, do’a serta bantuan kalian selama ini sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 10. Kawan-kawan PSM Bahana Nada Nusantara, yang cinta dan keceriaannya akan selalu kukenang sepanjang masa. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id viii 11. Uda Wibie Efendri yang telah memberikan do’a, motivasi, semangat, serta dukungannya selama ini. 12. Tidak lupa juga almamater tercinta IAIN Jember yang telah memberikan pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan. 13. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini. Tiada kata yang dapat terucap selain do’a dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan atas semua jasa yang telah diberikan. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini, bermafaat bagi semua pihak yang membutuhkan terutama penulis sendiri. Terakhir semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi para pembaca. Jember, 21 Februari 2021 Penulis Ana Nuril Mustafidah NIM. T20164025 digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id ix ABSTRAK Ana Nuril Mustafidah, 2020: Pengembangan Life Skill Melalui Program Sentra Apotek Hidup di Sekolah Dasar Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember Tahun Pelajaran 2019/2020. Pengembangan life skill di sekolah atau disebut dengan pendidikan kecakapan hidup merupakan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dengan tujuan untuk memberikan bekal terhadap peserta didik. Pada pelaksanaan pengembangan life skill melalui sentra apotek hidup di SD Al-Irsyad Jember berawal dari sekolah yang mulai berbasis full day school. Pada pelaksanaan pengembangan life skill melalui sentra apotek hidup peserta didik tidak hanya diberi pengetahuan tentang tanaman obat keluarga, melainkan juga di ajarkan mengolah bahan mentah alami menjadi minuman dan sebagainya. Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaiamana pelaksanaan pengembangan life skill siswa SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember melalui Program sentra apotek hidup Tahun Pelajaran 2019/2020?; 2) Bagaimana kekurangan dan kelebihan pengembangan life skill melalui program sentra apotek hidup di SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember Tahun Pelajaran 2019/2020?. Adapun untuk mendeskripsikan tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Mendeskripsikan pelaksanaan pengembangan life skill melalui program sentra apotek hidup di SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember Tahun Pelajaran 2019/2020; 2) mendeskripsikan kekurangan dan kelebihan pelaksanaan pengembangan life skill melalui sentra apotek hidup di SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember Tahun Pelajaran 2019/2020. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Sedangkan jenisnya menggunakan metode deskriptif. Penentuan informan menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lokasi penelitian di SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember. Adapun analisis data menggunakan konsep dari Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil dari penelitian ini: 1) Pelaksanaan pengembangan life skill melalui program sentra apotek hidup sesuai dengan kurikulum sekolah, terdapat silabus dan SOP yang dirancang oleh penanggung jawab sentra. Ada koordinator sentra apotek hidup yang bertugas untuk menyiapkan alat dan bahan untuk pelaksanaan sentra apotek hidup yang mana setelah penyampaian materi kemudian ada praktik, pengerjaan worksheet untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik dan reward untuk penghargaan terhadap peserta didik; 2) kekurangan pada pelaksanaan life skill mealui program sentra apotek hidup ini yaitu penilian masih belum dimasukan ke dalam raport siswa, dan koordinator sentra yang merasa sulit mencari bahan untuk praktik. Kelebihannya yaitu sebagai ajang refreshing, materi simple bisa di praktikan di sekolah maupun di rumah, memupuk persahabatan dengan alam, pemanfaatan lahan, melestarikan lahan sekolah dan mengajarkan kerjasama. Kata Kunci : Pengembangan life skill, Sentra apotek hidup. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id x DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii PENGESAHAN TIM PENGUJI ..................................................................... iii MOTTO ............................................................................................................. iv PERSEMBAHAN.............................................................................................. v ABSTRAK ......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR....................................................................................... vi DAFTAR ISI...................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1 B. Fokus Penelitian ............................................................................... 4 C. Tujuan penelitian.............................................................................. 5 D. Manfaat Penelitian............................................................................ 6 E. Definisi Istilah.................................................................................. 7 F. Sistematika Pembahasan .................................................................. 9 BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 10 B. Kajian Teori....................................................................................... 14 1. Pengembangan ........................................................................... 14 digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id xi 2. Hakikat life skill (kecakapan hidup)............................................ 17 3. Sentra........................................................................................... 25 4. Apotek Hidup .............................................................................. 27 5. Full Day School .......................................................................... 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis penelitian........................................................ 36 B. Lokasi Penelitian ............................................................................... 37 C. Subjek Penelitian............................................................................... 38 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 38 E. Analisis Data ..................................................................................... 42 F. Keabsahan Data................................................................................. 44 G. Tahap-tahap Penelitian...................................................................... 46 BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Objek Penelitian............................................................... 49 1. Profil Sekolah Dasar Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember............... 49 2. Visi dan Misi Sekolah Dasar Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember.. 50 3. Program Unggulan ...................................................................... 51 4. Stuktur Organisasi....................................................................... 52 B. Penyajian Data dan Analisis 1. Pelaksanaan Pengembangan life skill Melalui Program Sentra Apotek Hidup di Sekolah Dasar Al-Irsayd Al-Islamiyyah Jember ......................................................................................... 53 digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id xii 2. Kekurangan dan Kelebihan Pelaksanaan Pengembangan life skill Melalui Program Sentra Apotek Hidup di Sekolah Dasar Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember ............................................... 67 C. Pembahasan Temuan 1. Pelaksanaan Pengembangan life skill Melalui Program Sentra Apotek HiduP di Sekolah Dasar Al-Irsayd Al-Islamiyyah Jember .........................................................................................73 2. Kekurangan dan Kelebihan Pelaksanaan Pengembangan life skill Melalui Program Sentra Apotek Hidup di Sekolah Dasar Al-Irsayd Al-Islamiyyah Jember ............................................... 84 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................................ 87 B. Saran-saran ........................................................................................ 89 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 90 digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id xiii LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Lembar Pernyataan Keaslian 2. Matrik Penelitan 3. Pedoman Penelitian 4. Transkip Wawancara 5. Jurnal Kegiatan Penelitian 6. Surat izin Penelitian 7. Surat Selesai Penelitian 8. Silabus Apotek Hidup 9. SOP Apotek Hidup 10. Evaluasi Sentra Apotek Hidup 11. Dokumentasi 12. Biodata Penulis digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id xiv DAFTAR TABEL 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 12 3.1 Struktur Organisasi ...................................................................................... 52 4. 2 Hasil Temuan .............................................................................................. 71 digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id xv DAFTAR GAMBAR 4.1 Dokumentasi pelaksanaan praktik pembuatan cincau oleh kelas I pada pelaksanaan sentra apotek hidup.........................................................59 4.2 Dokumentasi pelaksanaan menanam tanaman obat keluarga berupa kencur dan jahe oleh kelas II.............................................................. 61 4.3 Dokumentasi pelaksanaan praktik pembuatan jamu kunyit asam oleh Kelas V pada pelaksanaan sentra apotek hidup .................................... 63 4.4 Dokumentasi pelaksanaan pengerjaan work sheet oleh Siswi kelas I pada pelaksanaan sentra apotek hidup................................................ 65 4.5 Gambar 4.5: Dokumentasi perlengkapan pelaksanaan mini games sebagai evaluasi pelaksanaan sentra apotek hidup kelas IV ................................................................................................................... 66 4.6 Dokumentasi peserta didik mengontrol tanaman yang di tanam oleh kelas atas sesuai dengan SOP................................................................. 70 digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Life skill merupakan proses pembelajaran yang dapat memberikan bekal bagi peserta didik dimana pendidikan tidak hanya mengejar pengetahuan semata tetapi harus ada proses pengembangan keterampilan, sikap, dan nilai-nilai tertentu yang dapat di refleksikan dalam kehidupan peserta didik dimasa yang akan datang. pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik diharapkan juga dapat mengilhami mereka ketika menghadapi problem dalam kehidupan sesungguhnya.1 . Sekolah Dasar Al-Irsyad Al-Islamiyyah sebagai sekolah dasar yang berbasis full day dan sekolah yang berupaya menyelenggarakan pendidikan dengan menciptakan sekolah dengan menanamkan pendidikan karakter berdasaran Al-Qur’an dan Al-Hadits untuk membangun dan mengasah peserta didik agar dapat memeliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan mampu berkolaborsi pada pada era globalisasi melalui kerjasama yang efektif antara sekolah dan orang tua serta melakukan pembinaan dan peningkatan kompetensi guru secara kontinu dengan mengembangkan pembelajaran dengan pendekatan scientific atau HOTS (High Order Thinking Skill) 2 Sejak sekolah Dasar Al-Irsyad Al-Islamiyyah berbasis full day, setiap hari peserta didik tidak hanya belajar mata pelajaran tematik dan mata 1 Tim Broad Based Education Depdiknas, Kecakapan Hidup Melalui Pendekatan Pendidikan Berbasis Luas, (Surabaya : SIC, 2002), 14. 2 Dokumentasi (Foto visi dan misi Sekolah Dasar Al-Irsyad Al-Islamiyyah) Jember, 9 Maret 2020. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 2 pelajaran sekolah dasar pada umumnya, melainkan mereka mendapatkan pembelajaran life skill untuk mengasah kemampuannya. Program pengembangan life skill tersebut bernama sentra dan menjadi program unggulan full day school with focus centra. Konsep pendidikan Sekolah Dasar Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember adalah pendidikan islam terpadu dengan kolaborasi kurikulum kedinasan dan kurikulum khas Al-Irsyad dan pengembangan bakat minat sesuasi potensi yang dimiliki. Jaminan mutu merupakan standar kualitas yang dimiliki lulusan Sekolah Dasar Al-Irsyad. Pendidikan diharapkan mampu membangun integritas kepribadian manusia Indonesia seutuhnya dengan mengembangkan berbagai potensi secara terpadu, UU RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 menegaskan bahwa: “pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif , mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” 3 Pengembangan life skill di Sekolah Dasar Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember ini tidak mengubah sistem pendidikan dan juga tidak untuk mereduksi pendidikan hanya saja untuk melatih kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik. Pengembangn life skill di sekolah justru memberikan kesempatan pada setiap peserta didik untuk meningkatkan potensinya dan memberikan peluang untuk memperoleh bekal keterampilan atau keahlian. 3 Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), (Bandung: Citra Utama 2006) digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 3 Dalam melaksanakan pendidikan yang berorientasi pada life skill (kecakapan hidup), fokus utama dalam pelaksanaan pengembangan life skill tersebut ditujukan untuk mempersiapkan siswa agar memiliki pengetahuan dan keterampilan. Proses pelaksanaan pengembangan life skill diberikan secara tematis dan materi yang diberikan harus betul-betul bermakna bagi siswa, baik untuk kehidupan sehari-hari maupun yang akan datang. Pada saat pengembangan life skill materi yang diberikan telah dirancang dengan baik agar ketika saat pembelajaran para peserta didik dapat menikmati dan tidak merasa bosan dan benar-benar bermakna sesuai dengan Qur’an surat An-Nisa’ ayat 9: يَ َش ٱ ِري َن خ َول ل ى َّ لَ َس ُكىا ِم ن تَ فِ ِه َخل م ِّزيَّة ذُ ِض َع ا فً ِه َخاف َعلَ ي م ُىا فَل ُىا َ يَتَّق ٱ َّّلل َول ُىا ل يَق قَ ى ُىل َسِدي ًدا Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar4 Pelaksanaan pengembangan life skill peserta didik Sekolah Dasar Al-Irsyad Al-Islamiyyah jember, memiliki salah satu program unggulan yaitu program Sentra (Apotek Hidup). Di mana program sentra (apotek hidup) ini sekolah mengadopsi dari salah satu model pembelajaran pada anak usia dini yaitu BCCT (Beyond Center and Circle Time) atau sering disebut juga dengan Sentra. Ada banyak sentra dalam model BCCT mulai dari sentra ibadah, sengtra balok, sentra bermain peran dan sentra bahan alam. Sentra bahan alam ini yang di adopsi oleh sekolah dan diganti nama dengan sentra 4 Al-Hikmah Al-Qur’an dan Terjemah, (Bandung : CV Penerbit Diponegoro), 78. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 4 apotek hidup. Program sentra meskipun merupakan salah satu program yang terinspirasi dari model pembelajaran anak usia dini akan tetapi sentra untuk sekolah dasar sudah pernah digunakan oleh Sekolah Dasar Baitul Al-Ilmi di bekasi sebagai salah satu sekolah yang pertama kali dijadikan sebagai percobaan sentra dan berhasil. Kemudian, setelah Sekolah Dasar Baitul AlIlmi tersebut berhasil dalam program sentra tersebut maka semakin banyak sekolah yang mengikuti menggunakan program sentra dan setiap sekolah yang memiliki program sentra berbeda-beda nama sentranya.5 Penerapan pengembangan life skill di Sekolah Dasar Al-Irsyad ini untuk menjadikan sekolah tersebut unggul dalam bidang keterampilan dan tidak hanya dalam bidang akademik dan menjadikan pembelajaran setiap harinya lebih bermakna. Maka dari itu peneliti sangat tertarik dan sangat perlu meneliti pendidikan kecakapan hidup di sekolah dasar Al-Irsyad AlIslamiyyah Jember. Dengan demikian penulis akan melakukan penelitian yang berjudul: “PENGEMBANGAN LIFE SKILL MELALUI PROGRAM SENTRA (APOTEK HIDUP) DI SEKOLAH DASAR AL-IRSYAD ALISLAMIYYAH JEMBER TAHUN PELAJARAN 2019/2020” B. Fokus Penelitian Perumusan masalah dalam kualitatif disebut dengan fokus penelitian. Bagian ini mencantumkan semua fokus permasalahan yang akan dicari jawabannya melalui proses penelitian. Fokus penelitian harus disusun 5 Hendra Sri Hariyati, S.Pd (Penanggung Jawab Sentra Sekolah Dasar Al-Isrsyad Al-Islamiyyah), wawancara, Jember, 09 Maret 2020. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 5 secara singkat, jelas, tegas, spesifik, operasional, yang dituangkan dalam bentuk kalimat Tanya. 6 Hal yang paling penting dalam sebuah penelitian untuk menghasilkan sesuatu yang diharapkan maka harus benar-benar fokus pada apa yang akan diteliti. Hal ini tidak lepas dari peran aktif melakukan upayaupaya dalam melakukan penelitian sesuai pedoman umum berlaku. Sehingga fenomena yang akan diteliti harus lebih memusatkan pada suatu pokok permasalahan. Sehingga peneliti lebih terarah serta informasi yang di dapat sesuai dengan keadaan sebenarnya. Fokus masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai baerikut: 1. Bagaimana pelaksanaan pengembangan life skill siswa Sekolah Dasar AlIrsyad Al-Islamiyyah Jember melalui program sentra apotek hidup Tahun Pelajaran 2019/2020? 2. Bagaimana kekurangan dan kelebihan pengembangan life skill melalui program sentar apotek hidup di Sekolah Dasar Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember Tahun Pelajaran 2019/2020? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian harus mengacu kepada masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. 7 Berdasarkan pengertian tujuan penelitian di atas maka dalam penelitian ini mempunyai tujuan yang akan dicapai sebagai berikut: 6 Tim Penyusun. Pedoman Karya Ilmiah IAIN Jember (Jember: IAIN Jember Press 2019) 7 Tim Penyusun. Pedoman Karya Ilmiah IAIN Jember (Jember: IAIN Jember Press 2018) digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 6 1. Untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan pengembangan life skill siswa Sekolah Dasar Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember Melalui Program sentra apotek hidup tahun pelajaran 2019/2020 2. Untuk mendeskripsikan kekurangan dan kelebihan proses pelaksanaan pengembangan life skill melalui program sentra apotek hidup di Sekolah Dasar Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember tahun pelajaran 2019/2020 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak, baik secara teoritis maupun praktis, yaitu: 1. Manfaat Teoritis Sebagai upaya memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dalam pengembangan life skill melalui program sentra apotek hidup di sekolahsekolah SD di Indonesia. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Menambah khazanah pengetahuan dapat menambah wawasan peneliti untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh yang dihadapi di dunia pendidikan secara nyata. b. Bagi IAIN Jember 1) Hasil penelitian ini di harapkan dapat menumbuhkan kontribusi dalam mewarnai nuansa ilmiah khususnya dalam penelitian 2) Hasil penelitian dapat menambah referensi digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 7 c. Bagi seluruh warga Sekolah Dasar Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember 1) Bagi Siswa Terciptanya suatu keterampilan dan dapat mengasah kemampuan yang sisiwa miliki. Sehingga siswa dapat merasakan pembelajaran kecakapan hidup yang bermakna dengan adanya program sentra khususnya apotek hidup tersebut. 2) Bagi Guru Memeberikan masukan bagi para pendidik untuk meningkatkan pengembangan life skill (kecakapan hidup) siswa SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember. 3) Bagi Lembaga Sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam hal pengembangan life skill (kecakapan hidup) siswa bagi SD AlIrsyad Al-Islamiyyah Jember. E. Definisi Istilah Definisi istilah berfungsi untuk menegaskan istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini. Hal ini perlu di lakukan untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami judul penelitian ini dan selanjutnya dapat tepat sasaran. Adapun beberapa istilah yang perlu ditegaskan dalam judul penelitian ini sebagai berikut: 1. Pengembangan Life Skill Pengembangan life skill adalah usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang mensinergikan mata pelajaran menjadi keterampilan digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 8 yang diperlukan oleh seseorang dimanapun ia berada untuk menghadapi problema kehidupan secara produktif. 2. Program Sentra Apotek Hidup (Full Day School) Program sentra apotek hidup merupakan model pembelajaran atau program unggulan di Sekolah Dasar Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jember. Program sentra merupakan kegiatan yang di rancang di luar kelas, yang berisi berbagai kegiatan dengan bahan-bahan yang dibutuhkan dan disusun berdasarkan kemampuan anak serta sesuai dengan tema yang dikembangkan dan dirancang terlebih dahulu mengenai tanaman obat keluarga dan sebagainya. Dimana program sentra apotek hidup ini dilaksanakan oleh sekolah Al-Irsyad ini yang berbasis full day schoo yang bertujuan memberikan keterampilan kepada peserta didik dan supaya tidak bosan selama sehari penuh berada di sekolah dan agar pembelajaran di sekolah lebih bermakna. F. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah dalam pemahaman isi laporan hasil riset perlu adanya gambaran singkat yang telah dirumuskan di dalam sistematikanya sebagai berikut: Bab Satu Pendahuluan, pada bab pertama ini membahas tentang latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, dan diakhiri sistematika pembahasan. Bab Dua Kajian Kepustakaan, berisi tentang kajian kepustakaan yang meliputi penelitian terdahulu dan kajian teori. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 9 Bab Tiga Metode Penelitian, berisi tentang metode penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data serta tahap-tahap penelitian. Bab Empat Paparan Data dan Analisis Data, berisis tentang penyajian data dan analisis data, dijelaskan tentang gamabaran objek penelitian, penyajian data analisis data serta pembahasan temuan dalam penelitian yang dilakukan. Bab Lima Penutup, pada Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. Pada bagian ini terdapat dua pilihan redaksi, pilihan pertama berbunyi “penutup”, pilihan kedua berbunyi “kesimpulan dan saran”, Dalam skripsi ini menggunakan redaksi yang pertama yaitu penutup. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 10 BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan variabel pembahasan peneliti saat ini, diantaranya: 1. Annisa Mahmudah. Skripsi. 2017. “Pengembangan Kemandirian Siswa Melalui Program Life Skill di SD Al-Irsyad Surakarta”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan di SD AlIrsyad Surakarta pada bulan Agustus 2017 sampai bulan oktober 2017. Dengan variabel Pengembangan kemandirian dan program life skill. Oleh karena itu, objek dalam penelitian ini adalah pengembangan kemandirian siswa melalui program life skill di SD Al-Irsyad. Sedangkan informan dalam penelitian ini adalah siswa atau peserta didik kelas 1, waka kesiswaan, Guru SD Al-Irsyad dan Wali murid. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang sudah terkumpul diperiksa keabsahannya dengan triangulasi sumber. Selanjutnya dianalisis dengan model interaktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. 8 2. Mahirotul Husniah. Skripsi. 2015. “Pengembangan Sikap Enterpreneur Santri Melalui Penidikan Life Skill Di Pondok Pesantren Al-Khoirot Karangsuko Pagelaran Malang”. Penelitian ini merupakan penelitian 8 Annisa Mahmudah, Pengembangan Kemandirian Siswa Melalui Program Life Skill Di SD AlIrsyad Surakarta, skripsi, IAIN Surakarta, 2017. 10 digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 11 kualitatif deskriptif yang di lakukan di Pondok Pesantren Al-Khoirot Karangsuko Pagelaran Malang pada bulan Februari 2015 sampai bulan Mei 2015. Dengan variabel pengembangan sikap entrepreneur dan pendidikan life skill di pondok pesantren. Oleh karena itu, objek dalam penelitian ini adalah pengembangan sikap entrepreneur santri melalui pendidikan life skill di pondok pesantren Al-khoirot. Sedangkan informan pada penelitian ini adalah ketua pengasuh, ketua keputrian, ketua keterampilan, pengurus pondok dan santri yang mengikuti pendidikan life skill. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang sudah terkumpul diperiksa keabsahannya dengan triangulasi sumber. Selanjutnya dianalisis dengan model interaktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.9 3. Heny Mufidah. Tesis. 2016. “Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) dan Implikasinya Terhadap Pembentukan Karakter (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta)” penelitian ini merupakan penelitian kualitatif atau penelitian lapangan (field research), penelitian ini juga termasuk dalam penelitian studi kasus tentang penddikan kecakapan hidup (life skill) dan implikasinya dalam pembentukan karakter. Informan pada penelitian ini Kepala Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah (Direktaris), Wakil Direktaris Mu’allimat Muhammadiyah, Guru Bk, Mujanibah (kakak pendamping), dan Siswi 9 Mahirotul Husniah, Pengembangan Sikap Enterpreneur Santri Melalui Penidikan Life Skill Di Pondok Pesantren Al-Khoirot Karangsuko Pagelaran Malang, Skripsi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2015. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 12 Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya peneliti menggunakan analisis Miles and Hubermen yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. 10 Tabel 1 Persamaan dan Perbedaan 10 Heny Mufidah, Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) dan Implikasinya Terhadap Pembentukan Karakter (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Mu‟allimat Muhammadiyah Yogyakarta, Tesis, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016. NO. Nama Tahun Judul Persamaan Perbedaan 1. Annisa Mahmudah 2017 Pengembangan Kemandirian Siswa Melalui Program Life Skill di SD AlIrsyad Surakarta - Membahas tentang Life Skill - Menggunakan penelitian kualitatif deskriptif -Pada penelitian terdahulu ini peneliti lebih memfokuskan terhadap pengembangan kemandirian siswa melalui program life skill di SD AlIrsyad Surakarta -Peneliti memfokuskan pada faktor pendukung dan pengahambat -Dan peneliti juga memfokuskan penelitiannya terhadap solusi untuk mengatasi penghambat dalam pelaksaan program life skill tersebut digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 13 Sumber Data: diolah dari penelitian terdahulu. Berdasarkan tabel penelitian dahulu tersebut, dapat diketahui bahwa posisi penelitian tentang pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup atau life skill di Sekolah Dasar Al-Irsyad Al-Isamiyyah Jember tahun pelajaran 2019/2020 menunjukan bahwa penelitian ini bukan plagiasi dan melanjutkan dari penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian ini secara garis besar mengenai pelaksanaan pengembangan life skill melalui program sentra apotek hidup beserta kekurangan dan kelebihan dari pengembangan life skill melalui program sentra apotek hidup. 2. Mahirotul Husniah 2015 Pengembangan Sikap Enterpreneur Santri Melalui Penidikan Life Skill Di Pondok Pesantren AlKhoirot Karangsuko Pagelaran Malang - Membahas tentang Life Skill - Menggunakan penelitian kualitatif deskriptif -Penelitian terdahulu lebih memfokuskan pada sikap entrepreneur santri -Dan memfokuskan pada nilai-nilai islam dalam pengembangan sikap entrepreneur santri melalui pendidikan life skill 3. Heny Mufidah 2016 Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) dan Implikasinya Terhadap Pembentukan Karakter (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta) - Membahas tentang Life Skill - Menggunakan penelitian kualitatif deskriptif -Pada penelitian terdahulu ini termasuk penelitian studi kasus -Pada penilitian ini lebih memfokuskan pada konsep pendidikan life skill dan implikasi pendidikan life skill dalam pembentukan karakter siswa Madrasah aliyah mu’allimat muhammadiyah Yogyakarta. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 14 B. Kajian Teori 1. Pengertian Pengembangan Abdul Majid mendefinisikan pengembangan pembelajaran adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensia siswa.11 Pengembangan pembelajaran hadir didasarkan pada adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah membawa perubahan di hamper semua aspek kehidupan manusia dimana sebagai permasalahan hanya dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain ilmu pengetahuan dan teknologi, pengembangan pembelajaran hadir juga didasarkan pada adanya sebuah kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan yang berkualitas bagi anak-anaknya semakin meningkat, sekolah yang berkualitas semakin dicari, dan sekolah yang mutunya rendah semakin ditinggalkan. Orang tua tidak peduli apakah sekolah negeri ataupun swasta. Kenyataan ini hamper di setiap kota di Indonesia, sehingga memunculkan sekolah-sekolah unggulan di setiap kota. 11 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Kompetensi Guru), (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), 24. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 15 Sehubungan dengan hal tersebut, maka proses belajar mengajar di ruang kelas telah banyak menarik perhatian para peneliti dan praktisi pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran. Oleh karena itu, pengembangan pembelajaran perlu digalakkan, sehingga dapat diketahui secara nyata, apa, mengapa, dan bagaimana upaya-upaya yang harus dilakukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran yang diharapkan. a. Konsep Pengembangan Pembelajaran Merujuk pada pengertian pengembangan pembelajaran, maka konsep pengembangan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang: 1) Pengembangan pembelajaran sebagai teknologi 2) Pengembangan pembelajaran sebagai suatu sistem 3) Pengembangan pembelajaran sebagai sebuah disiplin 4) Pengembangan pembelajaran sebagai sains 5) Pengembangan pembelajaran sebagai teknologi b. Dimensi-dimensi Pengembangan Pembelajaran 1) Signifikansi. Tingkat signifikasi tergantung pada tujuan pendidikan yang diajukan dan signifikansi dapat ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang dibangun selama proses pemeblajaran 12 12 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Kompetensi Guru),17. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 16 2) Feasabilitis. Artinya pengembangan pembelajaran harus disusun berdasarkan pertimbangan realistis baik yang berkaitan dengan biaya maupun pengimplementasiannya. 3) Relevansi. Konsep relevansi berkaitan dengan jaminan bahwa pengembangan pembelajaran memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih spesifik pada waktu yang tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara optimal. 4) Kepastian. Konsep kepastian minimum diharapkan dapat mengurangi kejadian-kejadian yang tidak terduga. 5) Ketelitian. Prinsip utama yang perlu diperhatiakan ialah agar pengembangan pembelajaran disusun dalam bentuk yang sederhana, serta perlu diperhatiakan secara sensitive kaitan-kaitan yang pasti terjadi antara berbagai komponen. 6) Adaptabilitas. Diakui bahwa pengembangan pembelajaran bersifat dinamis, sehingga perlu mencari informasi sebagai umnpan baik. Penggunaan sebagai proses memungkinkan pembelajaran yang fleksibel atau adaptable dapat dirancang untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan. 13 7) Waktu. Factor yang berkaitan denganwaktu cukup banyak, selain keterlibatan perencanaan dalam memprediksikan masa depan, juga validasi dan reliabilitas analisis yang dipakai, serta kapan 13 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Kompetensi Guru),18. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 17 untuk menilai kebutuhan pendidikan masa kini kaitannya dengan masa mendatang. 8) Monitoring. Merupakan proses mengembangkan kriteria untuk menjamin bahwa berbagai komponen bekerja secara efektif. 9) Isi pembelajaran. Artinya dalam isi pembelajaran merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan dalam pembelajaran yang baik perlu memuat: a) tujuan apa yang diinginkan, atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan pendukungnya; b) bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layananlayanan pendukungnya; c) tenaga manusia, yakni mencakup caracara mengembangkan prestasi, spesialisasi, prilaku, kompetensi maupun kepuasan siswa; dan d) konteks social atau elemenelemen lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pembelajaran.14 2. Hakikat Life Skill (Kecakapan Hidup) a. Pengertian Program Life Skill Konsep life skill merupakan salah satu fokus analisis dalam pengembangan kurikulum pendidikan yang menekankan pada kecakapan hidup. Life skill sendiri berasal dari bahasa inggris yang mana life adalah hidup dan Skill adalah kecakapan, kepandaian, serta keterampilan. Dengan demikian, life skill dinyatakan sebagai kecakapan untuk hidup. Istilah hidup pada life skill tersebut tidak 14 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Kompetensi Guru),19-20. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 18 semata-mata memiliki kemampuan tertentu saja (vocational job), namun ia juga harus memiliki kemampuan dasar pendukungnya secara fungsional seperti membaca, menulis, menghitung, merumuskan, dan memecahkan masalah.15 Life skill atau kecakapan hidup menurut World Healt Organization (WHO) adalah kemampuan untuk berperilaku yang adaptif dan positif yang membuat seseorang dapat menyelesaikan kebutuhan dan tantangan sehari-hari dengan efektif, “life skils are abilities for adaptive and positive behavior that enable individuals to deal effectively whit the demands and challenges of everyday life”.16 Life skill adalah pendidikan yang dapat memberikan bekal keterampilan yang praktis terkait dengan kebutuhan pasar kerja. Life skill merupakan kemampuan komunikasi secara efektif. Kemampuannya mengembangkan kerja sama, melaksanakan peranan sebagai warga Negara yang bertanggung jawab, memiliki kesiapan serta kecakapan untuk bekerja, dan memiliki karakter dan etika ketika memasuki dunia kerja.17 15 Anwar, Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education) (Bandung:Alfabeta, 2006), 20. 16 Agus Hasbi Noor, “Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) di Pondok Pesantren Dalam Meningkatkan Kemandirian Santri”, Jurnal EMPOWERMENT STKIP Siliwangi Bandung, (2015), 6. 17 Anwar, Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education),21 digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 19 Pendidikan life skill adalah kemampuan, kecakapan, dan keterampilan yang diperlukan seseorang untuk menjalankan proses kehidupan.18 Life skill atau kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa rasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan pemecahannya sehingga akhirnya mampu mengatasinya. 19 Life skill merupakan proses pembelajaran yang dapat memberikan bekal bagi peserta didik dimana pendidikan tidak hanya mengejar pengetahuan semata tetapi harus ada proses pengembangan keterampilan, sikap, dan nilai-nilai tertentu yang dapat di refleksikan dalam kehidupan peserta didik dimasa yang akan datang. pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik diharapkan juga dapat mengilhami mereka ketika menghadapi problem dalam kehidupan sesungguhnya.20 b. Ciri-ciri Life Skill Ciri pembelajaran life skill adalah sebagai berikut: 1) Terjadi proses identifikasi kebutuhan belajar 2) Terjadi proses penyadaran belajar bersama 3) Terjadi keselarasan kegiatan belajar untuk mengembangkan diri, belajar, usaha mandiri, usaha bersama 18 Mohammad Takdir Ilahi, Pembelajaran Discovery Strategi dan Mental Vocational Skill: Teori Inspiratif Bagi Para Pembelajar (Yogyakarta: Diva Press, 2016), 132. 19 Lukman Hakim, Perencanaan Pembelajaran (Bandung : Wacana Prima, 2007), 217. 20 Tim Broad Based Education Depdiknas, Kecakapan Hidup Melalui Pendekatan Pendidikan Berbasis Luas, (Surabaya : SIC, 2002), 14. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 20 4) Terjadi proses penguasaan kecakapan personal, sosial, vokasional, akademik, manajerial, kewirausahaan 5) Terjadi proses pemberian pengalaman dalam melakukan pekerjaan dengan benar. Menghasilkan produk bermutu 6) Terjadi proses interaksi saling beajar dari ahli 7) Terjadi proses penilaian kompetensi 8) Terjadi pendampingan teknis untuk bekerja atau untuk membentuk usaha bersama 21 c. Macam-macam Life Skill Konsep life skill dalam sistem pendidikan nasional dibagi menjadi empat jenis, yaitu: 1) Kecakapan personal (personal skill) yang mencakup kecakapan mengenal diri (self awareness) dan kecakapan berpikir rasional (thingking skill). Kecakapan personal yakni kecakapan yang mencakup kecakapan mengenal diri dan kecakapan berpikir rasional. Kecakapan mengenl diri pada dasarnya merupakan penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, anggota masyarakat dan warga Negara , serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, sekaligus menjadikan sebagai modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan 21 Depdiknas 2003 Anwar, Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education),21 digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 21 lingkungannya. Sedangkan kecakapan berpikir rasional mencakup antara lain : kecakapan menggali dan menemukan informasi, kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan serta kecakapan memecahkan masalah secara kreatif. 2) Kecakapan sosial (sosial skill) Kecakapan sosial atau sering disebut juga dengan kecakapan antar sesama dimana kecakapan ini meliputi: kecakapan komunikasi dengan empati, dan kecakapan bekerja sama. Empati , sikap penuh pengertian dan seni komunikasi dua arah. 3) Kecakapan akademik (academic skill) Kecakapan akademik yang mana seringkali juga disebut dengan kemampuan berpikir secara ilmiah pada dasarnya merupakan pengembangan dari kecakapan berfikir rasional masih bersifat umum, kecakapan akademik sudah lebih mengarah kepada kegiatan yang bersifat akademik/keilmuan. Kecakapan akademik ini mencakup antara lain kecakapan melakukan identifikasi variabel dan menjelaskan hubungannya pada suatu fenomena tertentu, merumuskan hipotesis terhadap suatu rangkaian kejadian, serta merancang dan melaksanakan digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 22 penelitian untukmembuktikan sesuatu gagasan atau keingintahuan. 22 4) Kecakapan vokasional (vocational skill)23 Kecakapan vokasional yang mana seringkali disebut dengan “kecakapan kejuruan”, artinya kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat. Perlu disadari bahwasannya dalam kehidupan nyata, antara general life skill (GLS) dan specific life skill (SLS) yaitu anatara kecakapan mengenal diri, kecakapan berpikir secara rasional, kecakapan sosial, dan kecakapan akademik serta kecakapan vokasional tidak berfungsi secara terpisah-pisah, atau tidak terpisah secara eksklusif. Hal yang terjadi adalah peleburan kecakapan-kecakapan tersebut, sehingga menyatu menjadi sebuah tindakan individu yang melibatkan aspek fisik, mental, emosional dan intelektual. 24 d. Tujuan dan Manfaat Kecakapan Life Skill Secara umum pendidikan kecakapan hidup bertujuan untuk memfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk menghadapi perannya di masa datang. Secara khusus pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup (life skill) bertujuan untuk: 22 Anwar, Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education),30 23 Anwar, Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education),28 24Anwar, Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education),31 digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 23 1) Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga adapat digunakan untuk memecahkan problema yang dihadapi 2) Merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan datang 3) Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel, sesuai dengan prinsip berbasis luar biasa 4) Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di lingkungan sekolah, dengan memberi peluang pemanfaatan sumber daya yang ada di masyarakat, sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.25 e. Kurikulum Life Skill (Pendidikan Kecakapan Hidup) Kurikulum dan bahan ajar program life skill (pendidikan kecakapan hidup), minimal meliputi26: 1) Kompetensi Personal: a) Berperilaku sesuai norma agama, hukum, sosial, dan budaya nasional b) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, bersikap adil dan jujur. c) Berkepribadian terpuji d) Bertanggung jawab dan percaya diri 25 Tim Broad Based Education Depdiknas, Kecakapan Hidup Melalui Pendekatan Pendidikan Berbasis Luas,22. 26 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Petunjuk dan Teknis penyelenggaraan Pendidikan Kecakapan HIdup, (Jakrta : Kemendikbud, 2012), 5. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 24 2) Kompetensi sosial: a) Bersikap terbuka, obyektif, dan tidak diskriminatif b) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan teman sejawat, pendidik, masyarakat sekitar c) Beradaptasi dengan kondisi sosial di lingkungan sekitar 3) Kompetensi akademik: a) Kemampuan beranalisis sederhana, berfikir dengan logika, kemampuan pengetahuan dasar, dan kemampuan mengambil keputusan. b) Menggali ide-ide dan kemauan untuk mencoba 4) Kompetensi profesional/vocational Kurikulum dan bahan ajar pendidikan kecakapan hidup atau life skill disusun dan dikembangkan oleh lembaga yang bersangkutan atau diadopsi/dimodifikasi dari sumber lain sesuai dengan kebutuhan.27 f. Sarana dan prasana belajar Sarana dan prasarana yang digunakan minimal memenuhi persyaratan teknis yang diperlukan dalam proses pembelajaran, diantaranya: 1) Ruang belajar teori dan praktik 2) Ruang dan peralatan praktik sesuai dengan keterampilan yang diajarkan 27 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Petunjuk dan Teknis penyelenggaraan Pendidikan Kecakapan HIdup, 6. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 25 3) RPP/silabus 4) Modul/bahan ajar 5) Alat peraga28 g. Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran pada life skill atau pendidikan kecakapan hidup sebagai berikut: 1) Penelusuran minat, bakat, dan kemampuan dasar 2) Metode pembelajaran 3) Teori diikuti dengan praktik 4) Teori dan praktik dilakukan bersamaan (learning by doing) 5) Evaluasi hasil belajar29 3. Sentra a. Pengertian Sentra Sentra atau yang sering disebut dengan Beyond Centers and Circles Time adalah suatu metode atau pendekatan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini.30 Dimana anak usia dini mulai dari umur 1atau 2 tahun sampai 10-12 tahun, fase ini diklasifikasikan lagi menjadi dua, yaitu early childhood (anak kecil) antar 1-6 tahun, dan later childhood (anak besar) antara 6-12 28 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Petunjuk dan Teknis penyelenggaraan Pendidikan Kecakapan HIdup, 7. 29 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Petunjuk dan Teknis penyelenggaraan Pendidikan Kecakapan HIdup, 8. 30. Habibu Rahman, model-model pembelajaran anak usia dini, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2019), 310. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 26 tahun.31penyelenggaraan pendekatan tersebut bertujuan untuk menstimulus seluruh aspek kecerdasan anak (kecerdasan jamak) melalui kegiatan bermain yang terarah. Metode Beyond Centers and Circles Time (BCCT) atau yang biasa disebut dengan sentra ialah metode yang digunakan untuk melatih perkembangan anak menggunakan metode bermain. Dalam pendekatan ini anak di stimulus untuk secara aktif melakukan kegiatan sambil belajar disentra-sentra pembalajaran.32 Secara arsitektual, BCCT diwujudkan melalui perancangan ruang kelas dalam bentuk sentra-sentra dengan tema-tema yang berbeda. Misalanya sentra alam, sentra bermain peran (mikro/makro), sentra rancang bangun, sentra persiapan, sentra imtaq, sentra seni kreativitas, sentra musik dan olah tubuh, sentra IT dan lain-lain. 33 Prinsip pembelajaran pada anak usia dini Menurut Yuliani Nurani Sujiono, yaitu: 1) anak sebagai pembelajar aktif, 2) anak belajar melalui sensori dan panca indera, 3) anak membangun pengetahuan sendiri, 4) anak berpikir melalui benda konkret, dan 5) anak belajar dari lingkungan. b. Prinsip-prinsip Sentra dalam BCCT 31 Sumantri, Model pengembangan Keterampilan Motorik anak Usia Dini, (Jakarta: Depdiknas, 2005) 145 32 Habibu Rahman, model-model pembelajaran anak usia dini, 310. 33 Habibu Rahman, model-model pembelajaran anak usia dini, 312. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 27 1) keseluruhan proses pembelajaran berdasarkan pada teori dan empiris 2) setiap jenis permainan harus ditujukan untuk mengembangkan seluruh aspek kecerdasan anak multiple intelegences 3) lingkungan bermain, termasuk sentra dan pijakan harus mampu menstimulasi gerak aktif anak dan pemikiran kreatif peserta didik 4) menggunakan standar operasional yang baku dalam proses bermain pembelajaran 5) pendidik hendaknya sering mengikuti berbagai pelatihan dan seminar yang berkaitan deangan pembuatan alat permainan edukatif dan inovasi di bidang permainan terutama ketika mempraktikkan BCCT. 34 4. Apotek Hidup a. Pengertian Apotek Hidup Apotek hidup adalah pemanfaatan sebagian tanah untuk ditanami tanaman obat-obatan untuk keperluan sehari-hari. Apotek hidup sering disebut dengan tanaman obat keluarga (TOGA) yang hakekatnya merupakan sebidang tanah baik dihalaman rumah, ladang ataupun kebun yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat. 35 34 Habibu Rahman, model-model pembelajaran anak usia dini, 313. 35 “sistem Pakar Pada Tanaman apotek Hidup Untuk Pengobatan alternative Menggunakan Metode Certainty Factor”, Jurnal Sekolah Tinggi Teknologi Adjisucipto Yogyakarta,(2017).2. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 28 Apotek hidup adalah istilah lahan yang ditanami tumbuhan yang berkhasiat untuk obat secara tradisional. Beberapa jenis tumbuhan dapat tumbuh di negeri tercinta Indonesia ini dengan kegunaan dan manfaat masing-masing. Lebih dari 1000 spesies tanaman obat di Indonesia sebagian besar belum teridentifikasi secara ilmiah. Hampir semua daerah di Indonesia memiliki tanaman obat yang telah dibuktikan kemanjurannya secara empiris. Beberapa tanaman yang digolongkan ke dalam tanaman obat unggulan yaitu meniran, kumis kucing, temulawak, kunyit, jahe merah, mengkudu, sambiloto, jati belanda, jambu biji, daun salam dan cabe jawa. Akan tetapi tumbuhan lain tidak potensial untuk dikembangkan karena banyak juga tanaman yang dilirik oleh industri seperti: kcji beling, daun tempuyung, temu hitam, alangalang, sereh dan lain-lain.36 Obat tradisional di Indonesia sangat besar perannya dalam kesehatan masyarakat dan sangat berpotensi untuk dikembangkan, karena Negara Indonesia kaya akan tanaman obat-obatan. Namun, sayangnya kekayaan tersebut masih belum dimanfaatkan secara optimal untuk kesehatan. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan dari tumbuh-tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan 36 Pudjiati Syarif, Bambang Suryotomo, Hayati Soeprato”Diskripsi dan Manfaat Tanaman Obat di Pedesaan Sebagai Upaya Pemberdayaan Apotek Hidup Studi Kasus di Kecamatan Wonokerto”,Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan, (2014), 21. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 29 berdasarkan pengalaman Dirjen POM. Sediaan gelenik adalah hasil ekstraksi bahan atau campuran bahan yang berasal dari tumbuhan dan hewan.37 Badan kesehatan dunia (WHO) telah menggalakan program hidup sehat melalui back to nature atau kembali ke alam. Lembaga itu menganjurkan penggunaan bahan makanan berserat dari tumbuh-tumbuhan, tanpa adanya penambahan pewarna, peningkat rasa, peningkat aroma dan pengawet buatan. Ketika menyambut hari kesehatan Nasional ke-34 tahun 1998, pemerintah mulai serius mengembangkan tanaman obat (apotek hidup) sesuai anjuran WHO. Terkait anjuran tersebut, diharapkan penyebab timbulnya penyakit dapat diminimalkan, sementara bagi orang sakit dapat di sebumbuhkan.38 Tanaman unggulan nasional yang telah diuji klinis baru 9, yaitu salam, sambiloto, kunyit, jahe merah, jati belanda, temulawak, jambu biji, cabai jawa, dan mengkudu. Bukti kecilnya perhatian terhadap tanaman obat di Indonesia dikenal lebih dari 20.000 jenis tumbuhan obat. Namun, baru 1000 jenis yang sudah di data, dan baru sekitar 300 jenis yang sudah dimanfaatkan untuk 37 Afrilia Tri Widyawati, Muhammad Rizal“Upaya Pemberdayaan Apotek Hidup di Perkotaan Melalui Deskripsi dan Manfaat Tanaman Obat”, Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, (2015),1. 38 Rully Khairul Anwar, “Kemampuan Literasi Informasi Siswa Tentang Apotek Hidup Berbasis Individual Competence Framwork”, Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan, (2015), 10. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 30 pengobatan tradisional, dalam hal ini menunjukan betapa kecilnya perhatian maupun penggunaan tanaman obat.39 b. Macam-macam Tumbuhan Apotek hidup dan Manfaatnya Adapun beberapa macam tumbuhan apotek hidup beserta manfaatnya.40 a) Kunyit Tumbuhan kunyit ini memiliki beberapa manfaat yakni untuk mengehntikan pendarahan, obat gatal, radang umbai usus buntu, radang Rahim, keputihan, obat sakit perut dan gangguan liver rimpang. b) Kencur Kencur memiliki beberapa manfaat untuk obat batuk, infeksi bakteri, disentri, masuk angin, sakit perut, obat asma dan anti jamur. c) Jahe Jahe memiliki manfaat untuk mangatasi nyeri pada tulang (adanya bahan aktif dari ekstrak) d) Temulawak Temulawak memiliki beberapa manfaat dari temulawak yaitu untuk mengobati sakit kuning, diare, maag, penambah nafsu makan dan mengobati penyakit kulit. 39 Rully Khairul Anwar, “Kemampuan Literasi Informasi Siswa Tentang Apotek Hidup Berbasis Individual Competence Framwork”, Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan, (2015), 10. 40Amir Hidayatullah “Pembudidayaan Tanaman Apotek Hidup Guna Meningkatkan Perekonomian Masyarakat”, Jurnal Pemberdayaan, (2018), 344. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 31 e) Salam Daun salam memiliki manfaat diantaranya obat untuk diare, kencing manis, dan asam urat. f) Kumis kucing Kumis kucing memiliki manfaat untuk melancarkan air seni dan kencing batu. g) Jambu biji Jambu biji memiliki manfaat untuk meningkatkan trombosit dalam darah dan dapat menghentikan penyakit diare. h) Belimbing buah Belimbing buah memiliki manfaat untuk menurunkan hipertensi. i) Sirih Daun sirih memiliki manfaat untuk mngobati mimisan, radang selaput lendir mata, keputihan, jantung berdebar, batuk, dan sariawan. j) Lidah buaya Lidah buaya memilik manfaat dapat mengobati penyakit ambeien, kencing manis, rambut rontok, kencing nanah, cacingan pada anak, batuk dan sesak nafas. k) Beluntas Daun beluntas memilik manfaat dapat mengobati keputihan pada wanita, dan bau badan atau keringat. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 32 5. Full Day School a. Pengertian Full Day School Istilah fullday scool merupakan saduran dari Bahasa Inggris dimana full artinya penuh, day artinya hari, dan school artinya sekolah.41 Fullday school secara etimologi berarti sekolah sehari penuh. Berakar dari etimologi itulah, dapat diajukan definisi, fullday school sebagai suatu proses pembelajaran yang berlangsung secara aktif, kreatif dan transformatif. Yang berlangsung sejak jam 06.00 sampai jam 15.00 WIB. Program sekolah sepanjang hari (fullday school), merupakan program pendidikan yang seluruh aktifitasnya berada di sekolah sepanjang hari sejak pagi samapi sore. Dalam pengertian tersebut, makna sepanjang hari hakikatnya tidak hanya upaya menambah waktu dan memperbanyak materi pelajaran, namun full day school di maksudkan untuk meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran dengan penambahan jam pelajaran agar siswa mampu mendalami mata pelajaran dengan jatah waktu yang proporsional selama sehari penuh. 42 Hal yang diutamakan 41 Jhon Echols, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia, Cet XXIII, 1996) 259. 42 Septiana Ragela, “Pengelolaan Pembelajran Full Day School Di SD Budi Mulia Dua”, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2011. 43. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 33 dalam full day school adalah pengaturan jadwal pelajaran dan pendalaman.43 Full day merupakan suatu sistem pembelajaran yang dilaksanakan secara penuh, dimana aktifitas anak banyak dilakukan di sekolah dari pada di rumah. Konsep dasar full day adalah integrated activity yang merupakan bentuk pembelajaran yang diharapkan dapat membentuk seorang anak (peserta didik) yang berintelektual tinggi yang dapat memadukan aspek keterampilan dan pengetahuan dengan sikap yang baik. 44 b. Keunggulan dan Kelemahan Full Day School Sistem full day school memiliki beberapa keunggulan diantaranya yaitu: 1) Sistem full day school lebih memungkinkan terwujudnya pendidikan secara utuh, maksudnya adalah sasaran dan tujuan obyektifitas pendidikan meliputi tiga ranah yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotorik, sebab melalui system school tendensi yang mengarah pada penguatan pada sisi kognitif saja dihindarkan dan sisi afektif dan psikomotor bisa lebih terarahkan. 2) Sistem full day school lebih memungkinkan terwujudnya intensifikasi dan efektivitas proses edukasi. Full day school 43 Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media,2009), 9. 44 Lis Yulianti Safrana Siregar, “Full Day School Sebagai Penguatan Pendidikan Karakter (Perspektif Pendidikan Psikologi Islam)”, Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, (2017), 308. digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id 34 dengan menggunakan waktu lebih panjang sangat memungkinkan bagi terwujudnya intensitifitas proses pendidikan dalam artian peserta didik lebih mudah diarahkan dan dibentuk sesuai dengan misi dan orientasi pendidikan, sebab aktivitas peserta didik mudah dikontrol. 3) Sistem full day school merupakan sistem pendidikan yang terbukti efektif dalam mengaplikasikan kemampuan peserta didik dalam segala hal, yang mencakup semua aspek baik ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sistem pembelajaran full day school juga memiliki kelemahan atau kekurangan, antara lain: 1) Sistem full day school sering kali meni

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified
Depositing User: muhammad iqbal abdilah
Date Deposited: 06 Apr 2022 06:56
Last Modified: 06 Apr 2022 06:56
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/5299

Actions (login required)

View Item View Item