Proses Katarsis Melalui Dzikir dan Shalawat Al-Barzanji (Studi Kegiatan Santri Putri Pondok Pesantren Ainul Yaqin Klanceng-Ajung-Jember)

ROFIQOTUL ILMIAH, - (2020) Proses Katarsis Melalui Dzikir dan Shalawat Al-Barzanji (Studi Kegiatan Santri Putri Pondok Pesantren Ainul Yaqin Klanceng-Ajung-Jember). Undergraduate thesis, Fakultas Dakwah Program Studi Bimbingan Konseling Islam.

[img] Text
ROFIQOTUL ILMIAH_D20163020.pdf

Download (6MB)

Abstract

Rofiqotul Ilmiah, 2020: Proses Katarsis Melalui Dzikir dan Shalawat Al-Barzanji (Studi Kegiatan Santri Putri Pondok Pesantren Ainul Yaqin Klanceng-Ajung-Jember) Kata kunci: Proses Katarsis, Dzikir, Shalawat al-Barzanji, Pondok Pesantren Ainul Yaqin Jember. Kehidupan santri didalam Pondok Pesantren terkadang diiringi dengan berbagai pengalaman dan kejadian yang tidak sesuai dengan keinginan dan dapat menimbulkan sebuah masalah yang seringkali dimaknai negatif, dan seringkali di pendam kedalam alam bawah sadar dan dapat menyebabkan terganggunya kestabilan kondisi psikologis. Maka, individu perlu suatu metode atau sarana pencegahan maupun penyaluran yang positif untuk emosi-emosi negatif yang dirasakannya, sehingga individu dapat merasakan kelegaan emosional didalam dirinya. Katarsis merupakan sarana untuk menyalurkan emosi negatif dengan membicarakan masalah yang dialami individu. Sehingga, individu bisa merasakan kelegaan emosional. Dalam lingkup religius, unsur katarsis juga terdapat didalam kegiatan dzikir dan shalawat. Didalam dzikir terdapat empat aspek terapeutik yaitu aspek meditasi, autosugesti, katarsis dan aspek kebersamaan. Sedangkan shalawat jika dibaca secara berulang, dalam keadaan tenang dan berkonsentrasi dapat memberikan efek untuk melepaskan emosi negatif pada diri individu. Kegiatan dzikir dan pembacaan shalawat al-Barzanji merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di Pondok Pesantren Ainul Yaqin Jember, yang bertujuan memperoleh ketenangan batin, mendekatkan diri kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, dan untuk mengasah kemampuan santri dalam mengembangkan budaya dzikir dan shalawat, serta menerapkannya di masyarakat. Fokus dalam penelitian ini adalah: 1) Apa masalah yang dialami santri putri Pondok Pesantren Ainul Yaqin?, 2) Bagaimana proses katarsis melalui dzikir dan shalawat al-Barzanji pada kegiatan santri putri Pondok Pesantren Ainul Yaqin?, 3) Apa efek yang dirasakan santri putri Pondok Pesantren Ainul Yaqin setelah mengikuti kegiatan dzikir dan shalawat al-Barzanji?. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dan jenis penelitian yang digunakan adalah field research. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur, observasi partisipan dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan langkah: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Keabsahan data dilakukan dengan trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik. Hasil penelitian ini yaitu: 1) Masalah yang dialami santri putri Pondok Pesantren Ainul Yaqin adalah munculnya perasaan cemas dan takut ketika ditunjuk menjadi petugas pada kegiatan khitobah, bertengkar dengan teman sekamar yang membuat marah, sakit hati, dan sedih, kurangnya rasa hormat dan sopan santun kepada santri yang lebih tua, kesulitan mengatur waktu antara kegiatan pondok dan kampus yang menimbulkan kekhawatiran, merasa tertekan dengan perilaku santri lain yang tidak mematuhi peraturan Pondok dan tidak bisa diperingatkan, dan merasa khawatir menjadi anak yang kurang bagi orangtua. 2) Proses katarasis melalui dzikir dan shalawat alBarzanji pada kegiatan santri putri Pondok Pesantren Ainul Yaqin Jember diperoleh hasil, yakni: a) Proses katarasis melalui dzikir adalah dengan mengadukan semua permasalahan yang sedang dihadapi kepada Allah SWT, baik didalam hati maupun lisan sambil melantunkan dzikir dengan khusyuk, kemudian memasrahkan permasalahan yang dihadapi kepada Allah SWT, sehingga merasakan kelegaan emosional. b) Proses katarsis melalui shalawat al-Barzanji adalah ketika membaca shalawat dengan berkonsentrasi, khusyuk. Meresapi setiap bacaan shalawat sambil mencurahkan permasalahan yang sedang dirasakan dan membayangkan perjuangan rasulullah sehingga membawa pada titik tenang, tentram dan merasakan kelegaan emosional. 3) Efek yang dirasakan santri putri setelah mengikuti kegiatan dzikir dan shalawat al-Barzanji diperoleh hasil, yakni: a) Efek psikis setelah mengikuti kegiatan dzikir adalah memberikan ketenangan didalam jiwa, timbulnya perasaan nyaman, adanya kelegaan emosional, dan bisa merasa lebih dekat dengan Allah SWT. Efek sosialnya adalah bisa lebih menghargai orang lain, tidak mudah marah, lebih berempati kepada orang lain, membuat diri menjadi lebih baik, lebih menghormati kepada orang yang lebih tua. b) Efek psikis setelah mengikuti kegiatan shalawat alBarzanji adalah timbulnya perasaan tenang, lega, dan bahagia didalam hati, timbulnya emosi positif didalam jiwa, serta permasalahan yang sedang dihadapi dapat teralihkan untuk sementara waktu, dan bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Efek sosialnya adalah mempererat hubungan silaturahmi dengan santri lain, menjadi orang yang tenang dan tidak mudah marah, lebih menghormati orang yang lebih tua, lebih empati kepada orang lain

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified
Depositing User: Mr Ifan Ali Mufti
Date Deposited: 17 May 2022 04:00
Last Modified: 17 May 2022 04:00
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/6373

Actions (login required)

View Item View Item