Mitos Watu Loso Dan Praktik Slametan Masyarakat Using Dusun Krajan Desa Alasmalang Singojuruh Banyuwangi

NITA KURNIAWATI, - (2021) Mitos Watu Loso Dan Praktik Slametan Masyarakat Using Dusun Krajan Desa Alasmalang Singojuruh Banyuwangi. Undergraduate thesis, Fakultas Dakwah Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

[img] Text
NITA KURNIAWATI_D20161059.pdf

Download (4MB)

Abstract

Nita Kurniawati, 2020 : Mitos Watu Loso Dan Praktik Slametan Masyarakat Using Dusun Krajan Desa Alasmalang Singojuruh Banyuwangi Mitos merupakan cerita irrasional yang dikaitkan dengan suatu kepercayaan agama yang merupakan warisan bangsa primitif, namun sampai kini masih dirasakan keberadaannya. Meskipun di zaman modern seperti sekarang ini, masih bayak orang yang masih memegang teguh mitos yang merupakan warisan nenek moyang yang di wariskan dari generasi ke generasi. Kepercayaan terhadap mitos bagian dari kebudayaan yang telah mengakar. Seperti mitos Watu Loso dan praktik slametan yang masih dipercaya oleh masyarakat Using Dusun Krajan Desa Alasmalang Singojuruh Banyuwangi. Adapun fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah : 1) Bagaimana mitos Watu Loso dan praktik slametan diproduksi oleh masyarakat using dalam kehidupan sehari-hari? 2) Siapa yang paling dominan dalam memproduksi mitos Watu Loso dan praktik slametan? 3) Momen-momen mistis apa sajakah yang memperkuat keyakinan tentang mitos Watu Loso dan praktik slametan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskripif dengan jenis penelitian naratif. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga teknik yaitu: a) Observasi; b) Wawancara; c) Dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Untuk keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Pertama, mitos Watu Loso dalam praktik slametan diproduksi sebagai upaya memohon keselamatan. Proses reproduksi mitos tidak bisa lepas dari peran beberapa tokoh dengan masyarakat yang saling berkomunikasi secara efektif untuk melestarikanya. Komunikasi tersebut dilakukan secara lisan dan tindakan. Kedua, mitos Watu Loso dalam praktik slametan memohon keselamatan yang sampai saat ini masih di pegang teguh oleh masyarakat tidak lepas dari peran serta beberapa tokoh yang paling dominan dalam reproduksi mitos terutama Muraji selaku tokoh adat, yang juga merupakan keturunan Buyut Karti (generasi ke-4). Proses reproduksi yang dilakukan oleh tokoh tersebut bagian cara mereka mengokohkan posisi bahwa tokoh yang mempertahankan kepercayaan terhadap Watu Loso begitu menguasai keadaan masyarakat Using Dusun Krajan. Ketiga, momen-momen mistis yang memperkuat keyakinan masyarakat. (1) Momen mistis hajatan terjadi hujan angin, desel mati, dan penjor (janur) roboh yang merupakan dampak karena tidak melalukan slametan di Watu Loso. (2) Momen mistis spiritual yaitu adanya sosok kerbau berkepala ular (danyang) penunggu Watu Loso yang sering menampakkan wujudnya kepada orang-orang yang melakukan semedi di Watu Loso dijadikan sebagai pegangan agar tidak memiliki niatan untuk mendapatkan sesuatu dari Watu Loso dengan jalan pintas. Kata Kunci : Mitos Watu Loso, Praktik Slametan

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified
Depositing User: Mr Ifan Ali Mufti
Date Deposited: 18 May 2022 03:00
Last Modified: 18 May 2022 03:00
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/6466

Actions (login required)

View Item View Item