Akulturasi Arsitektur Belanda, Tionghoa dan Jawa Pada Rumah Kampung Kemasan Gresik

Dzulqornain, Moh. Iskandar (2024) Akulturasi Arsitektur Belanda, Tionghoa dan Jawa Pada Rumah Kampung Kemasan Gresik. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Moh. Iskandar Dzulqornain_201104040007.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB)

Abstract

Moh. Iskandar Dzulqornain. 2024. Akulturasi Arsitektur Belanda, Tionghoa, dan Jawa Pada Rumah Kampung Kemasan Gresik

Penelitian ini mengkaji akulturasi arsitektur pada Kampung Kemasan di Kabupaten Gresik, yag merupakan hasil perpaduan budaya Belanda, Tionghoa dan Jawa. Sampel pada penelitian diambil dari 2 rumah pada Kampung Kemasan yaitu rumah Bapak Oemar Zainuddin (gang III No.10) dan rumah Bapak Asnar (gang III No. 9).
Rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian pada skripsi ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana proses akulturasi arsitektur Belanda, Tionghoa, dan Jawa terjadi pada Kampung Kemasan? 2) Bagaimana pengaruh budaya Belanda, Tionghoa dan Jawa tercermin dalam elemen arsitektur Kampung Kemasan? 3)Bagaimana peran masyarakat dan pemerintah untuk mempertahankan Kampung Kemasan sebagai warisan budaya Gresik?
Tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui proses akulturasi arsitektur Belanda, Tionghoa dan Jawa pada Kampung Kemasan. 2) Untuk mengetahui pengaruh budaya Belanda, Tionghoa dan Jawa pada arsitektur rumah Kampung Kemasan. 3) Untuk mengetahui peran masyarakat dan pemerintah dalam mempertahankan warisan budaya Kampung Kemasan.
Penelitian skripsi ini menggunakan metode sejarah. Pada metode sejarah ini terdapat empat tahapan penelitian yaitu heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sumber), interpretasi (analisis fakta sejarah), dan yang terakhir adalah historiografi (penulisan sejarah).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa akulturasi arsitektur di Kampung Kemasan dipengaruhi oleh interaksi budaya yang intens sejak Gresik menjadi kota pelabuhan pada abad ke-14 hingga ke-17. Rumah Bapak Oemar Zainuddin mencerminkan pengaruh Kolonial Belanda pada elemen seperti atap dan pilar bergaya Doric, pengaruh Tionghoa pada warna merah yang dominan, serta karakteristik ruang yang mewakili budaya Jawa. Kampung Kemasan berperan penting dalam melestarikan nilai-nilai sejarah dan budaya, serta berkontribusi sebagai pusat edukasi di bidang pendidikan dan budaya. Pada tahun 2010, Kampung Kemasan resmi ditetapkan sebagai destinasi wisata edukasi sejarah, menegaskan pentingnya pelestarian warisan budaya ini untuk masa depan.

Kata Kunci: Akulturasi, Arsitektur, Kampung Kemasan,

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 21 HISTORY AND ARCHAEOLOGY > 2102 Curatorial and Related Studies > 210202 Heritage and Cultural Conservation
21 HISTORY AND ARCHAEOLOGY > 2102 Curatorial and Related Studies > 210203 Materials Conservation
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: Moh. Iskandar Dzulqornain
Date Deposited: 25 Nov 2024 01:56
Last Modified: 25 Nov 2024 01:56
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/37258

Actions (login required)

View Item View Item