Dikrulloh, Fiqqi (2024) SEJARAH PERKEMBANGAN GLENMORE ESTATE DI BANYUWANGI TAHUN 1920-1928. Undergraduate thesis, UIN KH. Achmad Siddiq Jember.
Text
FIQQI DIKRULLOH_204104040036.pdf Download (3MB) |
Abstract
Pada masa kolonial Belanda, kebijakan seperti Undang-Undang Agraria
1870 membuka peluang bagi investor asing untuk mengembangkan perkebunan di
Hindia Belanda. Banyuwangi, dengan kondisi geografis yang subur, menjadi
salah satu wilayah potensial untuk ekspor komoditas, khususnya kopi.Glenmore,
awalnya berupa hutan belantara, mulai berkembang setelah pembukaan lahan
perkebunan oleh pemerintah kolonial. Daerah ini menarik penduduk Eropa yang
kemudian mendirikan pemukiman di kawasan Sepanjang. Jalur kereta api yang
dibangun turut memudahkan akses transportasi dan pengiriman hasil perkebunan
ke pelabuhan untuk diekspor ke Eropa, khususnya Rotterdam.
Skripsi ini memiliki 2 fokus penelitian yang dibahas didalamnya yakni: 1)
Bagaimana Lahirnya Kawasan Glenmore ? 2) Bagaimana Perkembangan
Glenmore Estate Banyuwangi 1920-1928? Adapun tujuan dalam penelitian ini
yakni untukUntuk Mengungkap Sejarah Berdirinya Kawasan Glenmore dan
Untuk Mendeskripsikan Perkembangan Glenmore Estate Banyuwangi 1920-1928
Penelitian menggunakan metode sejarah dengan tahapan:1) Heuristik:
heuristik terdapat beberapa sumber seperti sumber primer yakni beberapa
dokumen tertulis beberapa surat kabar hingga arsip-arsip yang termuat di KITLV
Lieden University Library, dan Delpher. Dan sumber skunder. lalu 2) Verifikasi
(kritik sumber). 3) Intepretasi dan (4) Historiografi.
Hasil penelitian ini menunjukkan; 1) Glenmore Estate di Banyuwangi
didirikan oleh Ros Taylor, seorang pengusaha asal Skotlandia, pada 2 Februari
1910. Berdirinya perkebunan ini didorong oleh kebijakan Agrarische Wet 1870
yang membuka peluang bagi modal asing untuk mengelola lahan di Hindia
Belanda. Glenmore Estate terletak di lereng selatan Gunung Raung dan fokus
pada komoditas ekspor seperti karet, kopi, dan kakao. 2) Pada periode 1920-1928,
perkebunan ini berkembang pesat dengan pembangunan infrastruktur penting
seperti pabrik, jalur kereta api, dan fasilitas tenaga kerja. Selain memanfaatkan
buruh lokal, Glenmore juga menarik pekerja asing dari Eropa. Kehadiran
perkebunan ini berdampak signifikan pada perkembangan ekonomi dan sosial
Banyuwangi, menjadikan Glenmore sebagai pusat perkebunan penting pada masa
kolonial.
Kata Kunci: Glenmore Estate, kapitalisme kolonial, sejarah ekonomi,
perkebunan, Banyuwangi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 14 ECONOMICS > 1402 Applied Economics > 140202 Economic Development and Growth 21 HISTORY AND ARCHAEOLOGY > 2102 Curatorial and Related Studies > 210201 Archival, Repository and Related Studies 21 HISTORY AND ARCHAEOLOGY > 2102 Curatorial and Related Studies > 210299 Curatorial and Related Studies not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam |
Depositing User: | Fiqqi Fiqqi Dikrulloh |
Date Deposited: | 02 Jan 2025 06:14 |
Last Modified: | 02 Jan 2025 06:14 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/39115 |
Actions (login required)
View Item |