IMPLEMENTASI KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL PADA PROSES PENYAMPAIAN PESAN DENGAN BAHASA MANDARIN DI SMA UNGGULAN NURUL JADID

Syarifah, Lailatus (2025) IMPLEMENTASI KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL PADA PROSES PENYAMPAIAN PESAN DENGAN BAHASA MANDARIN DI SMA UNGGULAN NURUL JADID. Masters thesis, UIN Kiai Achmad Siddiq Jember.

Text LAILATUS SYARIFAH_233206070009 ...pdf Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penguasaan bahasa Mandarin di era globalisasi, di mana komunikasi lintas budaya menjadi kebutuhan utama. SMA Unggulan Nurul Jadid yang mengajarkan bahasa Mandarin secara intensif menjadi lokasi penelitian untuk mengkaji implementasi komunikasi verbal dan non-verbal dalam proses penyampaian pesan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk serta karakteristik komunikasi verbal dan non-verbal, serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran bahasa Mandarin di sekolah tersebut.
Pertanyaan penelitian difokuskan pada tiga hal utama: 1) Bagaimana bentuk dan karakteristik implementasi komunikasi verbal dalam penyampaian pesan menggunakan bahasa Mandarin di SMA Unggulan Nurul Jadid? 2) Bagaimana bentuk dan karakteristik komunikasi non-verbal dalam proses tersebut? 3) Apa saja faktor yang mendukung dan menghambat implementasi komunikasi verbal dan non-verbal dalam pembelajaran bahasa Mandarin?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan terdiri dari kepala sekolah, guru Mandarin, koordinator kedisiplinan, dan siswi. Analisis data dilakukan melalui pendekatan interaktif yang mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi verbal dilakukan melalui bentuk lisan dan tulisan, sedangkan komunikasi non-verbal diterapkan melalui ekspresi wajah, gestur, kontak mata, postur tubuh, serta simbol dan bahasa isyarat. Faktor pendukung meliputi lingkungan belajar yang kondusif, metode pembelajaran kreatif, dan dukungan guru maupun teman sebaya. Faktor penghambat mencakup rasa malu, kurangnya kepercayaan diri, keterbatasan kosakata, serta pengaruh bahasa daerah. Penelitian ini menegaskan bahwa keberhasilan pembelajaran bahasa Mandarin sangat ditentukan oleh pendekatan komunikasi yang diterapkan dan lingkungan belajar yang mendukung, selaras dengan teori interaksionisme simbolik yang menekankan pentingnya simbol dan interaksi dalam membangun makna.

Actions (login required)

View Item