Jannah, Ulimiyatul (2022) Konsep sihir perspektif al-Qur'an: kajian tafsir Tantawi Jauhari. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Jember.
Text
Ulimiyatul Jannah_U20151014.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Banyak fenomena aneh yang terjadi di dunia tempat kita hidup. Salah satunya adalah fenomena ‘sihir’. Karena sihir selalu menjadi sesuatu yang misterius dan belum dapat dilakukan eksperimen ilmiah terhadapnya. Para ulama menafsirkan sihir sebagai sesuatu yang tersembunyi penyebabnya dan dilakukan dengan proses tipuan, trik dan kamuflase. Sedangkan Tantawi, menekankan bahwa sihir adalah al-tanwim al-maghnatisi. Beliau tampaknya menafsirkan sihir secara ilmiah.
Berangkat dari keunikan tafsir ‘sihir’ yang dicetuskan oleh Tantawi Jauhari tersebut, penulis meneliti lebih jauh mengenai ayat sihir oleh Tantawi Jauhari yang mempunyai kecenderungan ilmiah dalam penafsirannya. Penelitian ini penulis sajikan ke dalam karya tulis yang berjudul, “Konsep Sihir Perspektif al-Qur’an (Kajian Tafsir Tantawi Jauhari)”. Fokus penelitiannya mencakup dua hal. Pertama bagaimana biografi dan konteks sosio-historis penafsiran Tantawi Jauhari? Kedua bagaimana tafsir sihir perspektif Tantawi Jauhari? Tujuan penelitian ini adalah untuk bisa mengerti dan memahami biografi dan konteks sosio-historis penafsiran Tantawi Jauhari dan tafsir sihir perspektif Tantawi Jauhari.
Penelitian ini berjenis penelitian library research yang bersifat kualitatif. Adapun bentuknya menggunakan pendekatan tematik tokoh yang berfokus pada penafsiran seorang tokoh mufassir yakni Tantawi Jauhari tentang sihir. Analisis penelitian dilakukan dengan cara deskriptif-analitis yakni mendeskripsikan dan menganalisa dengan pisau analisa Hermeneutika Gadamer.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan , didapatkan dua kesimpulan utama. Pertama, Tantawi dipengaruhi oleh tiga hal dalam penafsirannya, yakni background keilmuannya yang cenderung lebih terbuka pada segala jenis bidang keilmuan, guru dan panutan beliau Muhammad Abduh serta peristiwa yang beliau alami dari Penjajahan Komunis Inggris Britania Raya. Konteks sosio-historis tersebut mendorong dan memotivasi beliau untuk menafsirkan sihir secara unik yakni dengan ciri khas ilmiahnya. Kesimpulan kedua, sihir terbagi menjadi dua jenis. Jenis pertama adalah jenis sihir khurafat. Sihir yang tidak masuk akal dan tidak berlandaskan bukti-bukti dari ilmu dan pengetahuan. Di antaranya adalah sihir yang meminta bantuan jin dan setan, sihir ilusi orang indigo dan sihir kuno dari penyembah bintang. Adapun sihir jenis kedua adalah sihir yang menggunakan tipuan, kamuflase dan trik-trik imiah tertentu, di antaranya adalah sihir hipnosis, sihir sulap dan sihir yang terjadi dengan bantuan mesin-mesin canggih serta bahan-bahan kimia tertentu.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Ulumiyatul Jannah Al-Mustofa |
Date Deposited: | 28 Jul 2022 03:29 |
Last Modified: | 28 Jul 2022 03:29 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/10680 |
Actions (login required)
View Item |