Pembelajaran Tafsir al-Qur’an di Pesantren Persis Putri Bangil

Maimanah, Runna (2021) Pembelajaran Tafsir al-Qur’an di Pesantren Persis Putri Bangil. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text Runna Maimanah_082142046.pdf - Submitted Version Download (5MB)

Abstract

Al-Qur’an adalah sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup bagi umat Islam. Pemahaman dan pemaknaan masyarakat terhadap al-Qur’an sangat beragam, dalam penelitian ini dipaparkan salah satu respons masyarakat terhadap al-Qur’an yaitu pembelajaran tafsir al-Qur’an di Pesantren Persis Bangil. Fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana karakteristik pembelajaran tafsir di Pesantren Persis Putri Bangil? 2) Apa yang memengaruhi pembelajaran tafsir di Pesantren Persis Putri Bangil? 3) Bagaimana implikasi pembelajaran tafsir dalam kajian al-Qur’an?. Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk menjelaskan karakteristik pembelajaran tafsir di Pesantren Persis Putri Bangil, 2) Untuk menjelaskan yang memengaruhi pembelajaran tafsir di Pesantren Persis Putri Bangil, 3) Untuk menjelaskan implikasi pembelajaran tafsir dalam kajian al-Qur’an. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat penelitian lapangan dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Adapun untuk menguji keabsahan data menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian ini adalah Pertama, Proses pembelajaran tafsir di kelas 1-3 Tsanawiyah dan Takhasus yaitu santri menulis surah yang akan di pelajari dan mufrodhatnya,kemudian guru menjelaskan arti mufrodhat dan menjelaskan secara umum, Santri wajib setoran hafalan surah yang sudah dipelajari dan artinya, Terkadang pembelajaran diisi dengan murojaah surah yang sudah dipelajari.Proses pembelajaran tafsir kelas 1-3 Aliyah yaitu guru menjelaskan terkait bahasa dari ayat kemudian alat hukum yaitu kaidah-kaidah ushul fiqh kemudian guru menjelaskan istinbat hukum (metodologi hukum), serta santri dilatih membaca diktat yang tanpa harakat terlebih dahulu kemudian guru mengulangi bacaan tersebut dengan tujuan agar bacaannya itu benar sehingga tidak salah lagi dalam membacanya. Metode yang diterapkan di Pesantren Persis Putri menggunakan metode tahlily yaitu metode menafsirkan al-Qur’an yang berusaha menjelaskan al-Qur’an dengan menguraikan berbagai seginya dan menjelaskan apa yang dimaksud oleh al-Qur’an. Kedua, faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran tafsir adalah guru memilih ayat-ayat ahkam sebagai materi tafsir karena sesuai dengan visi dan misi pesantren, Guru menggunakan proses pembelajaran tafsir yaitu guru menjelaskan terkait bahasa dari ayat kemudian alat hukum yaitu kaidah-kaidah ushul fiqh kemudian guru menjelaskan istinbat hukum (metodologi hukum) karena sebelum memahami maknanya harus tau terjemah bahasanya maka setelah ayat itu ada ا ح dan pemahaman santri dalam pembelajaran tafsir yaitu santri mudah memahami karena keterangan yang dikaitkan dengan apa yang ditafsirkan itu bahasanya mudah dicerna dan pemahaman yang bagus tentang penafsiran atau kandungan dari ayat-ayat al-Qur’an karena mempelajari kandungan serta isi dari ayat�ayat al-Qur’an secara mendetail . Ketiga, implikasi pembelajaran tafsir dalam kajian al-Qur’an adalah pembelajaran tafsir di Pesantren Persis Putri menggunakan metode tahlily yaitu metode menafsirkan al-Qur’an yang berusaha menjelaskan al-Qur’an dengan menguraikan berbagai seginya dan menjelaskan apa yang dimaksud oleh al�Qur’an maka yang perlu dikembangkan pada kajian al-Qur’an adalah mempelajari tafsir dengan menggunakan metode tahlily agar dapat memahami al-Qur’an dari berbagai seginya dengan baik, dan belum semua santri memahami istinbat hukum maka penulis menyarankan agar ustadz dan ustadzah pengajar tafsir bisa lebih membantu santri dalam memahami istinbat hukum dalam pembelajaran tafsir. .

Actions (login required)

View Item