Impelementasi Kelancaran Membaca Dengan Mengunakan Metode At-Tanzil di TPQ Madinatul Ulum Cangkring Jenggawah Jember

ROSID, ALI BADRI (2020) Impelementasi Kelancaran Membaca Dengan Mengunakan Metode At-Tanzil di TPQ Madinatul Ulum Cangkring Jenggawah Jember. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text ALI BADRI ROSID_084131158.pdf - Submitted Version Download (15MB)

Abstract

Pemebelajaran al-Qur’an dalam kelas yang berlangsung di sekolah/madrasah, dalam pelaksanannya masih menunjukkan adanya permasalahan, terutama dalam hal membaca dan menulis. Kebnayakan metode pembelajaran yang digunakan adalah metode konvesnsional dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja. Dalam pelaksanaan pembelajaran siswa juga cenderung pasif dan meras jenuh. Berangkat dari permasalahan tersebut perlu adanya inovasi baru untuk membuat desain pembelajaran yang mampu meningkatkan kefasihan dan kelanacaran baca siswa. Salah satunya adalah dengan menerapkan metode pembelajaran membaca dan menghafal al-Qur’an (at-Tanzil) yang didesaian untuk meningkatkan kefasihan dan kelancaran baca siswa. Berdasarkan atas permasalahan diatas, maka peneliti mengambil fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah penerapan kelancaran membaca dengan mengunakan metode at-Tanzil di TPQ Madinatul Ulum Cangkring Jenggawah Jember?. (2) Bagaimanakah faktor dan penghambat kelancaran membaca dengan mengunakan metode at-Tanzil di TPQ Madinatul Ulum Cangkring Jenggawah Jember?. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan penerapan kelancaran membaca dengan mengunakan metode at�Tanzil di TPQ Madinatul Ulum Cangkring Jenggawah Jember?. (2) Mendeskripsikan faktor dan penghambat kelancaran membaca dengan mengunakan metode at-Tanzil di TPQ Madinatul Ulum Cangkring Jenggawah Jember. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar belakang Implementasi kelancaran membaca al-Qur'an. Peneliti menggunakan Pendekatan dan jenis penelitian yaitu kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik Analisis Data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan Kesimpulan. Pemeriksaan Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan: (1) Materi metode at�Tanzil: Materi inti adalah belajar membaca al-Qur’an dengan menggunakan buku at-Tanzil yang terdiri dari 1-6 jilid. Materi penunjang bila santri menyelesaikan belajar membaca sampai jilid 6, para santri akan dapat membaca al-Qur’an dengan tartil dengan lancar, maka dilanjutkan pelajaran tajwid dan tadarrus al�Qur’an mulai dari juz 1, jika pelajaran itu telah diselesaikan dengan baik maka santri sudah bisa baca al-Qur’an dengan tartil dan bisa menerapkan kaidah ilmu dengan Makhroj, Tajwid dan Ghorib muskilat, rata-rata anak bisa menyelesaikannya dalam jangka waktu kurang lebih 6 bulan. (2) Metode At Tanzil: Menggunakan sistem baca bersama dan individual. Mengadakan pengelompokan bunyi untuk mengenal huruf yang sudah diberi sakal. Mengelompokkan huruf yang sudah diberi sakal untuk memudahkan belajar menyambung dan merangkai kata-kata. Mengelompokkan huruf yang diberi sakal dan dibaca panjang. Menggunakan drill dalam mengenal makhraj dalam kefasihan membaca Al-Qur'an. Menerapkan bacaan tajwid secara klasikal. Mengenalkan waqof dal ibtida'. Mengenalkan bacaan gharib pada kelas muskilat. Pelajaran doa-doa sehari-hari. (3) Macam-macam evaluasi: Evaluasi kenaikan halaman. Evaluasi kenaikan jilid. Evaluasi akhir. Faktor pendukung pembelajaran al�Qur’an di TPQ Madinatul Ulum diantaranya: Kualitas dewan guru yang baik dan semangat guru untuk mengajarkan al-Qur’an. Keakatifan santri mengaji di TPQ dan di rumah guru. Metode pembelajaran al-Qur’an yang diterapkan (Metode at�Tanzil). Alokasi waktu yang digunakan dalam pembelajaran al-Qur’an. Lingakungan yang kondusif berupa dukungan dari masyarakat dan wali santri. Sedangakan faktor penghambatnya adalah: Menurunnya semangat dewan guru dalam memberikan pembelajaran yang inovatif. Keakatifan guru dan santri dalam pembelajaran Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana. Kesejahteraan dewan gruru yang dirasa masih kurang.

Actions (login required)

View Item