HIMAMI HABSAWATI, NUR LAILY (2020) PRAKTIK KERJA DOKTER LAKI-LAKI PADA SAAT MENANGANI PASIEN PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF MAQASHID SYARIAH (Studi Kasus Kecamatan Wuluhan dan Kecamatan Ambulu). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
NUR LAILY HIMAMI HABSAWATI_083141083.pdf - Submitted Version Download (9MB) |
Abstract
Dapat di lihat pada tempat kesehatan baik dokter, perawat ataupun petugas kesehatan lainnya akan melakukan interaksi dengan pasien. Diantaranya seperti Dokter atau perawat yang melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasiennya yang pastinya harus menyentuh tubuh pasien, melakukan injeksi (suntikan) dibagian tertentu yang membuat pasiennya membuka daerah yang tertutup untuk berbagai keperluan seperti pada pemasangan kateter, melahirkan atau operasi pada bagian yang tidak jarang bahwa petugas medis yang berlainan jenis kelamin yang melakukan tindakan tersebut. Ada dua pertanyaan dalam penelitian ini: Pertama, Bagaimana penanganan dokter laki-laki dalam menangani pasien perempuan di Kecamatan Wuluhan dan Kecamatan Ambulu? kedua, Bagaimana praktik dokter laki-laki dalam menangani pasien perempuan di Kecamatan Wuluhan dan Kecamatan Ambulu dalam perspektif maqashid syariah? Tujuan dari penelitian ini adalah: Pertama, untuk mengetahui penanganan dokter laki-laki dalam menangani pasien perempuan di Kecamatan Wuluhan dan Kecamatan Ambulu, kedua, untuk mengetahui praktik dokter laki-laki dalam menangani pasien perempuan di Kecamatan Wuluhan dan Kecamatan Ambulu dalam perspektif maqashid syariah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Didalam Peneliti ini melibatkan 4 dokter yang pernah menangani pasien perempuan dan beberapa pasien yang pernah ditangani oleh dokter laki�laki di Kecamatan Wuluhan dan Kecamatn Ambulu. subjek penelitian dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini adalah: Pertama, Praktik penanganan Dokter Laki-laki dalam menangani pasien perempuan di Kecamatan Wuluhan dan Kecamatan Ambulu melalui beberapa tahapan, diantaranya:setiap pasien yang mau berobat dipastikan harus membawa kartu identitas diri yaitu KTP atau Kartu Keluarga (KK), kartu BPJS atau menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Pertama, mendaftar di loket, kemudian diberi lembaran pemeriksaan mediknya, pemeriksaan dilakukan mulai dari tensi tekanan darah, termometer, pemeriksaan perut, lidah, dan letak yang dikeluhkan. Setelah diperiksa, pasien diberikan obat. Tahapan tersebut telah di atur dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) yang disepakati bersama. Kedua, Praktik Penanganan Dokter Laki-laki Terhadap Pasien Perempuan Perspektif maqashid syariah, Pengananan dokter terhadap pasien perempuan diperbolehkan dengan catatan demi terwujudnya dan terpeliharanya lima prinsip (memelihara agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta) terlebih khusus pada pemeliharaan jiwa dan keturunan, dan demi keadaan dharurat, serta agar tercapainya tujuan sejahteraan dan untuk kemaslahatan kehidupan masyarakat. Kata kunci:Penanganan dokter laki-laki terhadap pasien perempuan, Maqashid Syariah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Depositing User: | Mr abdul mangang |
Date Deposited: | 29 Aug 2022 09:03 |
Last Modified: | 29 Aug 2022 09:03 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/12714 |
Actions (login required)
View Item |