HASANAH, KHOIMATUL (2021) Tafsir Ayat-ayat Nikah dalam Al-Qur`an (Studi Analisis Penafsiran Mufassir A’zab Dan Mutazawwaj). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
KHOIMATUL HASANAH_U20171098.pdf - Submitted Version Download (4MB) |
Abstract
Pernikahan adalah fitrah manusia, Islam menganjurkan untuk menikah, karena menikah merupakan naluri kemanusiaan. Sedangkan melajang dipandang sebagai hal yang kurang biasa dikalangan muslim, akan tetapi hal tersebut bukan merupakan perkara asing terlebih di kalangan intelektual muslim. Di sana ada banyak nama tokoh besar, yang lebih memilih berkarya sampai akhir hayat, daripada menikah. Selain fokus bergelut dan mendedikasikan diri untuk ilmu pengetahuan dan agama, ada beragam alasan yang menjadikan mereka enggan untuk menikah, karena tidak selamanya melajang adalah pilihan buruk. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan metode tafsir tematik untuk mengumpulkan ayat-ayat nikah dalam al-Qur`an dan metode tafsir komparatif untuk mengkomparasikan pendapat para mufassir lajang dan mufassir non lajang. Fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah a) bagaimana makna menikah dalam al- Qur`an ? b) bagaimana penafsiran ayat-ayat nikah dalam penafsiran mufassir a’zab dan mutazawwaj? c) bagaimana pengaruh sikap mufassir yang melajang terhadap penafsiran ? dengan tujuan penelitian : a) untuk mengetahui makna menikah dalam al- Qur`an, b) untuk mengetahui penafsiran mufassir a’zab dan mutazawwaj dalam menafsirkan ayat-ayat nikah dalam Qur`an, c) untuk mengetahui pengaruh sikap mufassir yang melajang terhadap penafsiran. Untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan metode tafsir mauḍū’ī (tematik) sekaligus muqārin (perbandingan) untuk mengkaji pemikiran mufassir dalam tafsirnya tentang ketentuan menikah dikaji dari segi hukum dan alasannya, serta fakta lain mengenai argumentasi mufassir yang melajang dalam memilih menikah atau melajang. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan pencarian terhadap karya tulis berupa buku atau kitab yang berkaitan dengan biografi mufassir, buku-buku tentang tokoh muslim lajang dan kitab tafsir. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa, pernikahan merupakan sebuah akad atau ikatan yang memperbolehkan hubungan intim. Didalam al-Qur’an, menikah berarti terjalinnya hubungan suami istri secara sah. Mufassir a’zab dan mutazawwaj memandang menikah adalah sebuah anjuran yang utama dilihat dari ayat-ayat nikah dalam al-Qur`an. Mufassir a’zab menilai bahwa menikah dapat disesuaikan dengan kebutuhan, sedangkan mufassir mutazawwaj lebih mengedepankan anjuran menikah dalam al-Qur`an sebagai perintah untuk melaksanakannya kecuali dalam beberapa kondisi yang dimunkinkan untuk tidak menikah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Depositing User: | Mr abdul mangang |
Date Deposited: | 07 Sep 2022 09:09 |
Last Modified: | 07 Sep 2022 09:09 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/12950 |
Actions (login required)
View Item |