Qurrota’Ayun, Siti (2021) Studi Penafsiran Ayat Nusyûz dalam Qirâ’ah Mubâdalah Perspektif Faqihuddin Abdul Kodir. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
Siti Qurrota’Ayun_U20171040.pdf - Submitted Version Download (4MB) |
Abstract
Kata kunci: Faqihuddin Abdul Kodir, Nusyûz, Qirâ’ah Mubâdalah Nusyûz salah satu konflik yang dapat terjadi dalam sebuah hubungan rumah tangga. Tidak menutup kemungkinan konflik tersebut berawal dari salah satu pihak atau keduanya suami dan istri. Namun dalam kenyataannya tidak begitu dalam pemahaman secara umum, hanya seorang istri yang dapat melakukan nusyûz. Oleh karena itu untuk mengetahui pemahaman nusyûz dalam al-Qur‟an, fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana yang dimaksud qirâ’ah mubâdalah menurut Faqihuddin Abdul Kodir? 2) Bagaimana cara kerja metode qirâ’ah mubâdalah Faqihuddin Abdul Kodir? 3) Bagaimana studi penafsiran ayat nusyûz dalam qirâ’ah mubâdalah Faqihuddin Abdul Kodir?. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan pengertian qirâ’ah mubâdalah menurut Faqihuddin Abdul Kodir. 2) Untuk mendeskripsikan cara kerja metode qirâ’ah mubâdalah menurut Faqihuddin Abdul Kodir. 3) Untuk mendeskripsikan studi penafsiran ayat nusyûz dalam qirâ’ah mubâdalah Faqihuddin Abdul Kodir. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kepustakaan dengan metode deskriptif-analitis dan tematik (maudhui) yakni mendeskripsikan penafsiran Faqihuddin Abdul Kodir terhadap ayat nusyûz dalam al-Qur‟an baik dalam buku beliau maupun dari berbagai literatur lisan dan tulisan. Penelitian ini memperoleh kesimpulan: 1) Qirâ’ah mubâdalah merupakan metode interpretasi yang diusung oleh Faqihuddin Abdul Kodir yang mana perspektif mubâdalah tersebut dapat menyapa laki-laki dan perempuan atau adil jender dalam segi tekstual maupun kontekstual. 2) Terdapat 3 langkah cara kerja metode qirâ’ah mubâdalah diantaranya pertama, menemukan dan menegaskan prinsip�prinsip ajaran Islam dari teks-teks yang bersifat universal sebagai pondasi pemaknaan. Kedua, yaitu menemukan gagasan utama yang terekam dalam teks�teks yang akan kita interpretasikan. Ketiga, menurunkan gagasan yang ditemukan dari teks (yang lahir dari proses langkah kedua) kepada jenis kelamin yang tidak disebutkan dalam teks. 3) Penafsiran ayat tentang nusyûz khususnya dalam QS. An-Nisa‟ ayat 34 dan 128, dalam perspektif mubâdalah saling berkaitan sama�sama membahas tentang nusyûznya seorang istri kepada suami maupun nusyûznya suami kepada istri. Begitu pun dengan penyelesain nusyûz yang terdapat dalam QS. An-Nisa‟ ayat 128 menjadi prinsip dalam menyelesaikan nusyûz yang diterangkan dalam QS.An-Nisa‟ ayat 34. Karena dalam pembacaan metode mubâdalah dalam ayat nusyûz disini menekankan prinsip atau komitmen dalam suatu ikatan pernikahan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai hak yang sama dalam menjaga rumah tangga.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Depositing User: | Mr abdul mangang |
Date Deposited: | 08 Sep 2022 07:28 |
Last Modified: | 08 Sep 2022 07:28 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/12990 |
Actions (login required)
View Item |