Suaidah, Diana (2021) Makna Jilbab dalam Al-Qur’an Surah Al-Ahzab [33]: 59 Analisis Semiotika Roland Barthes. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
Diana Suaidah_U20171092.pdf - Submitted Version Download (3MB) |
Abstract
Makna jilbab yang tercantum pada surah Al-Ahzab [33]: 59 mengalami perbedaan pendapat. Perbedaan ini dapat dikatakan subjektif. Pemaknaan jilbab yang subjektif dapat menimbulkan kesalahpahaman. Oleh sebab itu, diperlukan makna jilbab yang objektif untuk mengurangi terjadinya kesalahpahaman. Metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan makna yang objektif ialah kajian semiotika. Sebab semiotika merupakan kajian linguistik yang dapat menghasilkan kesimpulan yang objektif. Fokus masalah yang dianalisis pada penelitian ini ialah: 1). Bagaimana makna denotasi dari kata jilbab yang terdapat pada surah Al-Ahzab [33]: 59? 2). Bagaimana makna konotasi dari kata jilbab yang terdapat pada surah Al-Ahzab [33]: 59? 3). Bagaimana makna mitos dari kata jilbab yang terdapat pada surah Al�Ahzab [33]: 59?. Tujuan pada penelitian ini ialah: 1). Mengetahui makna denotasi dari kata jilbab yang terdapat pada surah Al-Ahzab [33]: 59 2). Mengetahui makna konotasi dari kata jilbab yang terdapat pada surah Al-Ahzab [33]: 59. 3). Mengetahui makna mitos dari kata jilbab yang terdapat pada surah Al-Ahzab [33]: 59. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisis data, yaitu dengan menggunakan metode analisis isi (content analysis). Kesimpulan penelitian ini terkait dengan makna kata jilbab yang terdapat pada surah Al-Ahzab [33]: 59 berdasarkan perspektif semiotika Roland Barthes, di antaranya: 1) makna jilbab secara denotasi ialah baju kurung; 2) makna jilbab secara konotasi ialah sebagai penutup aurat; 3) secara mitos, makna jilbab akan terus berkembang seiring dengan tren yang terjadi, di mana jilbab yang awalnya sebagai penutup aurat sehingga bisa digunakan untuk membedakan antara perempuan merdeka dan budak mengalami pergeseran makna menjadi simbol kesalehan, busana kaum pinggiran, simbol ketaatan, simbol keimanan, identitas agama, muslimah fenomenal, dan gaya berbusana yang kemudian dapat menjadi faktor yang menyebabkan jilbab digunakan sebagai alat untuk berkamuflase.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Depositing User: | Mr abdul mangang |
Date Deposited: | 12 Sep 2022 12:06 |
Last Modified: | 12 Sep 2022 12:06 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/13052 |
Actions (login required)
View Item |