PARHANI, ELSA DWI (2020) Perkawinan Endogami Di Kalangan Jemaat Amadiyah Studi Kasus Jemaat Ahmadiyah DI Yogyakarta (Perspektif Talcott Parsons). Undergraduate thesis, IAIN Jember.
Text
ELSA DWI PARHANI_S20151046.pdf - Submitted Version Download (9MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena perkawinan yang terjadi dikalangan Jemaat Ahmadiyah. Ahmadiyah sendiri terbagi menjadi dua, yaitu Ahmadiyah Qadian dan Ahmadiah Lahore walaupun keduanya sama-sama mengacu kepada Mirza Ghulam Ahmad. Salah satu perbedaan dari kedua golongan yaitu soal perkawinan, Jemaat Ahmadiyah Indonesia atau JAI (Ahmadiyah Qadian) melarang Jemaat Ahmadi untuk menikah dengan non Ahmadi berbeda dengan Gerakan Ahmadi Indonesia atau GAI (Ahmadiyah Lahore) yang memperbolehkan Jemaatnya untuk menikah dengan non Ahmadi. Bahkan dalam JAI terdapat biro perjodohan internal yang dikenal dengan sebutan Rishtanata. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah: Pertama, bagaimana konsep perkawinan menurut Jema’at Ahamadiyah Yogyakarta?. Kedua, Apa saja factor pendorong perkawinan endogami dikalangan Jema’at Ahmadiyah Yogyakarta?. Ketiga Bagaimana perkawinan endogami di kalangan Jemaat Ahmadiyah Yogyakarta persepektif Talcott Parsons?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan konsep perkawinan menurut Jema’at Ahmadiyah Yogyakarta, mengetahui faktor-faktor pendorong perkawinan endogami pada kalangan Jema’at Ahmadiyah Yogyakarta, dan Mendiskripsikan perkawinan endogami di kalangan Jemaat Ahmadiyah Yogyakarta persepektif Talcott Parsons. Untuk menjawab rumusan masalah diatas maka peneliti menggunakan metode penelitian berupa: jenis penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif, pendekatan sosiologis menggunakan teori Strutural Fungsional Talcott Parsons dengan melihat tindakan sosial. Hasil penelitian ini berupa: 1) Konsep perkawinan endogami merupakan suatu perkawinan yang dilakukan antara orang yang berasal dari golongan sendiri salah satunya adalah Jemaat Ahmadiyah dan terdapat peraturan tertulis mengenai hal itu, dan difasilitasi oleh biro perjodohan internal yaitu Rishtanata 2) faktor yang mendorong perkawinan endogami dikalangan Ahmadiyah adalah unntuk mempertahankan indetitas dan nilai-nilai yang diyakini, dalam hal pendanaan Ahmadiyah bersifat mandiri dimana segala kegiatan berasal dari pemberian Jemaat, jika para Jemaat Ahmadi menikah dengan non Ahmadi maka ditakutkan berdampak pada kurangnya dana penopang kegiatan Jemaat karena salah satu sanksi jika Ahmadi menikah dengan non Ahmadi adalah tidak diterimanya sumbangan,chandah, oleh Jemaat. 3) Struktural fungsional perkawinan endogami dikalangan Jemaat Ahmadiyah: Adaptasi, proses penyesuain diri para pelaku terkait perkawinan sesama Jemaat Ahmadiyah dengan system social masyarakat yang dikenal dengan ketaatan terhadap ajaran agamanya yaitu keharusan menikah dengan sesama Jemaat Ahmadi. Goal Attainment, pelaksanaan perkawinan endogami dikalangan Jemaat Ahmadiyah guna mempertahankan identitas dan nilai-nilai agama yang diyakini, mempererat ikatan kekeluargaan Jemaat Ahmadiyah. Integration, berintegrasi antara aktor dan struktur social, yaitu para calon pasangan Lajnah atau Khuddam, wali/orangtua dan Rishtanata. Latency, Jemaat Ahmadiyah harus memelihara dan mempertahankan pola-pola, ajaran agama dalam kehidupannya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Depositing User: | Mr abdul mangang |
Date Deposited: | 21 Oct 2022 09:53 |
Last Modified: | 21 Oct 2022 09:53 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/13838 |
Actions (login required)
View Item |