SULI, JA (2020) Kepemimpinan Kiai Dalam Membangun Budaya Sehat Di Pondok Pesantren Nurul Qarnain Sukowono Jember Dan Pondok Pesantren Subulussalam Tegalsari Banyuwangi. Disertasi, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Jember. Promotor : Prof. Dr. H. Babun Soeharto., SE., MM., Co-Promotor : Dr. H. Suhadi Winoto, M.Pd. Masters thesis, IAIN Jember.
Text
JASULI_0841915025.pdf - Submitted Version Download (6MB) |
Abstract
Beberapa pesantren mengalami problem serius dalam menangani kebersihan lingkungannya. Pesantren sebagai agent culture mampu menjadi magnet pengembangan budaya , utamanya budaya sehat masyarakat. Hal ini yang menjadi dasar penelitian pengembangan budaya sehat di PP. Nurul Qarnain dan PP. Subulussalam Banyuwangi dengan fokus dan tujuan untuk menemukan perilaku, strategi kebijakan dan tipologi komunikasi kepemimpinan kiai dalam membangun budaya sehat di PP. Nurul Qarnain Sukowono Jember dan PP. Subulussalam Tegalsari Banyuwangi. Pendekatan penelitian ini menggunakan kualitatif dan jenis penelitiannya studi kasus dengan rancangan multikasus. Pemilihan informan menggunakan teknik snowball sampling, teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, pengamatan peran serta dan dokumentasi. Untuk analisis data menggunakan analisis data model Miles and Huberman yang diterapkan dua tahap yaitu: Analisis data kasus individu, dan Analisis data lintas kasus, kemudian pengecekan data dengan perpanjangan waktu, Pengujian melalui trianggulasi sumber dan teknik, Pengecekan member check, Diskusi dengan teman sejawat dan Konfirmabilitas. Temuan penelitian ini, pertama, perilaku kepemimpinan kiai dalam membangun budaya sehat (1) Kiai PP. Nurul Qarnain perilaku kepemimpinannya didasarkan pada kesadaran religius, memiliki komitmen pada kebersihan, demonstratif (uswah), controling, partisipatif, konsultatif, solutif, idhulus surur dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kesehatan, didukung dengan fiqh thaharah dan pengetahuan kesehatan.(2) Kiai PP.Subulussalam perilaku kepemimpinannya didasarkan pada kesadaran religius, memiliki komitmen pada kebersihan, demonstratif, partisipatif, memiliki kepedulian dan coaching didukung oleh pengetahuan tentang estetika Islam dan disiplin ilmu arsitektur. Kedua, strategi kebijakan kiai dalam membangun budaya sehat di pondok pesantren (1) Strategi PP. Nurul Qarnain yaitu kebijakan tata tertib dengan pola otoritatifinstruktif, (2) Strategi kebijakan PP. Subulussalam berupa program pengembangan kesehatan yang dilakukan melalui pola demokratis-delagatif. Ketiga, tipologi komunikasi kepemimpinan kiai dalam membangun budaya sehat (1) Komunikasi kepemimpinan PP. Nurul Qarnain ditransmisikan melalui tindakan uswah, diperkuat oleh tata tertib pondok pesantren serta sejumlah nasehat pada pengajian kitab kuning. (2) Komunikasi kepemimpinan kiai PP. Subulussalam melalui pelatihan arsitektur pesantren yang ditransmisikan melalui tindakan uswah diperkuat dengan program pengembangan kesehatan serta sejumlah nasehat pada kegiatan rutin majlis ta’lim. Sehingga komunikasi kepemimpinan kiai dalam membangun budaya sehat di PP.Nurul Qarnain dan PP. Subulussalam tersebut berimplikasi pada lahirnya tindakan timbal balik pada penghayatan receiver akan amanah nilai-nilai religiusitas kiai. Dari hal itu temuan formal dalam penelitian ini adalah membangun budaya sehat pondok pesantren melalui kepemimpinan transformasional religius interkonektif.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Divisions: | Program Doktoral > Manajemen Pendidikan Islam |
Depositing User: | Mr abdul mangang |
Date Deposited: | 08 Nov 2022 07:25 |
Last Modified: | 08 Nov 2022 07:25 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/14618 |
Actions (login required)
View Item |