Annisa, Annisa (2022) STUDI PENAFSIRAN AYAT NUSHUZ DALAM QIRĀ’AH MUBĀDALAH PERSPEKTIF FAQIHUDDIN ABDUL KODIR. Masters thesis, UIN KHAS Jember.
Text
watermark annisa.pdf Download (8MB) |
Abstract
Nushuz dalam Al-Qur’an dibahas dua arah yaitu nushuz istri ke suami ( QS. An-nisa :34) dan nushuz suami ke istri (QS. An-nisa: 128). Dari kedua ayat tersebut, secara tekstual memiki makna ketidakseimbangan dalam penyelesaian nushuz antara suami dan istri. Suami selalu dipersepsikan memiliki wilayah peran publik dan perempuan dianggap sebagai peran domestik sehingga diasumsikan memiliki wilayah aktualisasi diri yang berbeda. Menurut kaum feminis, banyak pemahaman teks yang ikut andil dalam melanggengkan kontruksi budaya arab yang patriarkis padahal dalam pendekatan yang berbeda banyak teks ayat yang mendukung kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Sedangkan dari teori nurture, perbedaan laki-laki dan perempuan adalah hasil kontruksi sosial-budaya sehingga peran dan tugas yang berbeda. Banyaknya tafsiran terhadap teks-teks sumber hukum Islam (Al-Qur’an dan Hadits) yang menguatkan budaya patriarki sehingga tradisi bias gender telah mengakar kuat dalam masyarakat sehingga perlu adanya studi teks dalam konteks realita dimasyarakat.
Berangkat dari konteks penelitian diatas penulis meneliti lebih jauh tentang studi penafsiran ayat nushuz perspektif mubadalah dan mengangkat kedalam karya tulis yang berjudul “ Studi Penafsiran Ayat Nushuz dalam Qiraah Mubalah Perspektif Faqihuddin Abdul Kodir” dari tesis ini fokus pada: (1) Bagaimana penafsiran nushuz menurut Faqihuddin Abdul Qodir ? (2) Bagaimana pra kondisi-sosial kultural yang melarbelakangi konsep Qiraah Mubadalah? (3) Bagaimana implikasi penafsiran nushuz bagi kesetaraan gender.
Penelitian ini menggunakan library research dan jenis penelitiannya kepustakaan dengan pendekatan tematis-feminis.Temuan penelitian ini adalah (1)Lahirnya mubadalah dipengarungi oleh keadaan sosial Faqihuddin Abdul Kodir (2) Konsep penyelesaian nushuz dalam surah Annisa’ ayat128 dijadikan norma prinsip dalam memahami surah Annisa’ ayat 34 (3) dari semua teori kesetaraan gender, teori mubadalah lebih cocok dalam menyelesaikan permasalahan nushuz.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies |
Divisions: | Program Magister > Pendidikan Islam |
Depositing User: | Annisa Studi Islam |
Date Deposited: | 15 Nov 2022 07:42 |
Last Modified: | 15 Nov 2022 07:42 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/14990 |
Actions (login required)
View Item |