Laila, Siska (2022) TELAAH HADIS LARANGAN MENIKAHI WANITA PEZINA (Studi Ma’anil Hadis). Undergraduate thesis, UIN Khas Kiai Achmad Siddiq Jember.
Text
SKRIPSI SISKA LAILA U20182012.pdf Download (1MB) |
Abstract
Siska Laila. 2022. " Telaah Hadis Larangan Menikahi Wanita Pezina (Studi
Ma‟anil Hadis)"
Pernikahan sejatinya bagi calon istri maupun suami sebelum menentukan
pilihan untuk membangun rumah tangga diperlukan adanya kesetaraan dan
kesamaan visi dan misi, minimal memiliki kesetaraan dalam hal agama,
keyakinan, status sosial, dan lain sebagainya. Kesamaan dan kesetaraan antara
suami dan istri dalam lingkup dan konteks pernikahan disebut dengan kafaah.
Kafaah dalam pernikahan sangatlah penting karena kafaah sebagai pondasi dan
penunjang utama tercapainya tujuan pernikahan yaitu terbangunnya keluarga
sakinah, mawadah, warahmah. Kafaah bukanlah merupakan syarat sahnya sebuah
pernikahan, namun kafaah memiliki peran penting terbentuknya keluarga
harmonis.Maka dalam hal ini,supaya lebih berhati-hati dalam memilih pasangan
hidup alangkah baiknya untuk memahami lebih dalam tentang " Telaah Hadis
Larangan Menikahi Wanita Pezina (Studi Ma‟anil Hadis)". Penelitian ini
ditujukan untuk mengetahui kualitas dan pemaknaan hadis tentang larangan
menikahi wanita pezina.
Fokus Masalah dalam penelitian ini 1.Bagaimana kualitas hadis tentang
larangan menikahi wanita pezina? 2.Bagaimana pemaknaan hadits tentang
larangan menikahi wanita pezina?
Adapun sebuah tujuan dari penelitian ini adalah 1.Penulis ingin
mengetahui kualitas hadis tentang larangan menikahi wanita pezina 2.Penulis
ingin mengetahui pemaknaan hadits tentang larangan menikahi wanita pezina.
Penelitan ini termasuk kategori penelitian library research atau penelitian
pustaka, data yang diperoleh dari kegiatan studi kepustakaan dengan
menggunakan pendekatan Ma'anil Hadits untuk memahami sebuah hadis tentang
larangan menikahi wanita pezina. Bahan primer dari penelitian ini ialah Kitab
Hadis Sunan Abu Daud, sedangkan bahan sekunder Syarah kitab Ainul ma'bud
Syarah kitab Sunan Abu Daud, kitab-kitab Ma'anil hadis, buku, dan karya ilmiah
yang terkait dengan permasalahan ini.
Hasil dari penelitian ini adalah Hadis Sunan Abu Daud juga diriwayatkan
melalui jalur Sunan Tirmidzi dan Sunan Nasai, akan tetapi keduanya melalui jalur
Syuaib bin Muhammad al-Sahmiy, Umar bin Syuaib, dan Ubaidillah bin al-
Akhnas yang tingkat periwayatannya hanya mencapai derajat hasan, sehingga
jalur al-Tirmidzi dan an-Nasai tersebut tidak bisa menguatkan hadis ini. Tapi ada
satu jalur hadis yaitu riwayat Musnad Ahmad yang jalur sanadnya dinilai Tsiqoh
oleh para kritikus hadis, maka hadits sunan Abu Daud bisa naik derajatnya ke
tingkat Shahih Lighoirihi.
Dalam hadis tentang larangan menikahi wanita pezina,menyebutkan ada
tiga hukum dalam penetapan kasus ini, di antaranya:1. Boleh secara mutlak karena
pezina bukanlah hal yang haram untuk dinikahi. 2. Boleh dengan syarat taubat dan
istibra (meyakinkan bersihnya kandungan), kalau dia hamil maka tunggu sampai
melahirkan. 3. Haram karena di dalam hadis terdapat sebagian ayat 3 surat An-
Nur pada lafadz (laa) diartikan larangan (haram).
Keyword: Menikahi, Wanita, Pezina
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180114 Human Rights Law 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012801 Pernikahan (Secara Umum) 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012825 Kesepakatan Pranikah (Prenuptial Agreement) |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Hadits |
Depositing User: | Mahasiswa Siska Laila |
Date Deposited: | 17 Nov 2022 07:40 |
Last Modified: | 17 Nov 2022 07:40 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/15089 |
Actions (login required)
View Item |