Ash-Shiddiqi, Muhammad Hasbi (2022) HOMOSEKSUALITAS DALAM KITAB TAFSĪR AL –QUR’ĀN AL -‘AẒĪM : KAJIAN TERHADAP PENAFSIRAN IBNU KATHĪR ATAS SURAT AL-A̔̔ʽRĀF AYAT 80-84. Undergraduate thesis, UIN Kiai Achnad Siddiq Jember.
Text
PERPUS.pdf Download (1MB) |
Abstract
Muhammad Hasbi Ash-Shiddiqi, 2022, Homoseksualitas dalam kitab tafsîr Al-Qur’an Al-Aẓîm kajian terhadap penafsiran Ibn katsîr atas surat Al-A’râf ayat 80-84
Kata Kunci: Homoseksualitas, kaum Nabi lûṭ. penafsiran Ibn Kathîr terhadap Al-Qur’an Surat Al-A’râf Ayat 80-84,
Perilaku penyimpangan seks seperti Homoseksual (Gay) menurut beberapa sumber menunjukkan kecendrungan yang terus menerus meningkat jumlahnya. Dalam agama Islam, perilaku homoseksual dan aktivitas seksualnya telah tercantum dengan jelas di dalam Al-Qur’an, bahwa homoseksual merupakan perbuatan yang melampaui batas. Namun, masalah yang berkaitan dengan homoseksual tampaknya tidak pernah habis untuk diperbincangkan bahkan semakin marak terjadi di semua kalangan. Padahal perilaku tersebut sangat diharamkan di dalam Al-Qur’an dan sudah jelas terbukti pada kisah Nabi Luth. Tetapi mengapa masih banyak sekali orang-orang di muka bumi yang melakukan perbuatan homoseksual tersebut.
Adapun rumusan masalah yang peneliti ambil disini ialah 1. Bagaimana ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan Homoseksualitas. 2. Bagaimana penafsiran Ibn Katsir terhadap Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 80-84 terkait fenomena homoseksualitas. Jenis penelitian dalam skripsi adalah perpustakaan (library research) yang bersifat kualitatif. Kemudian, dalam menganalisis data yang ditemukan, penulis menggunakan metode mawḍu’i (tematik).
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam Al-Qur’an beberapa ayat menjelaskan Tentang Homoseksualitas Diantaranya 1). Surat Al-A’raf ayat 80-84. 2). Surat Al-Ankabuut ayat 29 3). Surat Al-Naml ayat 55. 4). Surat Asy-Syu’ara’ ayat 166. Sedangkan dalam penafsiran Ibn kathir terkait fenomena homoseksualitas terhadap penafsiran Al-Qur’an surat Al-Aʽrāf Ayat 80-84 dapat disimpulkan bahwa Pasangan homoseks dalam bentuk liwaṭ termasuk dalam tindak pidana berat (dosa besar), karena termasuk perbuatan keji yang merusak kesehatan, kepribadian, moral dan agama. Menurut Ibn Kathīr, Lûṭ diutus oleh Allah kependuduk Sodom dan perkampungan yang ada disekitarnya. Allah memerintahkan mereka dengan perkara yang ma’ruf, dan melarang mereka dari perbuatan-perbuatan dosa, perkara-perkara haram, dan perbuatan-perbuatan faḥishah. Al-Faḥishah disini bermakna menyetubuhi laki-laki di duburnya atau menyukai sesama jenis, baik laki-laki menyukai laki-laki maupun wanita dengan wanita. Faḥishah juga ditafsirkan dengan menyukai sesama jenis karena Al-Faḥishah dalam ayat ini menggunakan shigad mufrad muannas dan ma’rifah. Artinya perbuatan keji yang sudah jelas dilakukan oleh kaum Nabi Lûṭ, yaitu perbuatan homoseksual. Disisi lain Hadits-hadits yang berbicara tentang homoseksual berkaitan dengan hukuman yang diperoleh oleh pelaku homoseksual tersebut, diantaranya, dibunuh, dirajam, hanya dilaknat oleh Allah dan merupakan perbuatan yang dikhawatirkan oleh Nabi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Mr Hasbi Ash-Shiddiqi |
Date Deposited: | 28 Nov 2022 00:52 |
Last Modified: | 28 Nov 2022 00:52 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/15354 |
Actions (login required)
View Item |