Tafsir Fi Silmi Kaffah Q.S. Al-Baqarah Ayat 208 (Studi Komparatif Tafsir Klasik dan Modern)

Nuzilaturrizqo, Nuzilaturrizqo (2022) Tafsir Fi Silmi Kaffah Q.S. Al-Baqarah Ayat 208 (Studi Komparatif Tafsir Klasik dan Modern). Undergraduate thesis, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text NUZILATURRIZQO _ U20181086.pdf Download (5MB)

Abstract

Fi Silmi kaffah merupakan istilah yang diangkat dari ayat al-Qur’an. Sementara dalam ranah tafsir sendiri, kata Fi Silmi yang terkandung dalam ayat tersebut memuat beragam macam penafsiran. Kata Fi Silmi mengandung arti Islam, ketaatan, tunduk dan perdamaian. Dari ragam penafsiran tersebut, kemudian dalam konteks sekarang di Indonesia sebagai kalangan Islam menggunakan penafsiran Fi Silmi dengan Islam. Implikasi dari penafsiran tersebut kemudian memunculkan pemahaman bahwa Islam harus diterapkan secara kaffah (menyeluruh) sebagaian kelompok menafsiri ayat tersebut sebagai justifikasi untuk menerapkan sistem negara islam, sementara yang lain memberikan pemaknaan yang lebih kontekstual serta fleksibel. oleh karenanya perlu dikaji secara kompherenshif mengenai ragam penafsiran fi silmi kaffah dalam konteks di indonesia berdasarkan mufassir klasik dan modern.
Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana sumber teks tafsir berbicara mengenai kata Fi Silmi kaffah dan bagaimana Tafsir Klasik dan Modern memahami sebuah konsep Fi Silmi kaffah. Maka metode penelitian skripsi yang digunakan adalah metode komparatif. Metode bermaksud menganalisis perbandingan penafsiran klasik dengan modern terhadap masalah yang sedang peneliti kaji.
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tafsir klasik dan modern menurut penulis tidak ada perbedaan yang sighnifikan dalam menafsirkan surat Al-Baqarah [2] 208, karena jika ditinjau dari segi tekstual dan kontekstual, keduanya sama menggunakan kontekstual. namun apabila dikaji dari segi cara pemikiranya terdapat perbedaan yang sangat dasar, yaitu mufassir klasik tetap patuh pada mufassir sebelumnya, sedangkan mufassir modern dalam pandanganya selalu beradaptasi dengan realitas, meskipun tetap landasan awal pada mufassir sebelumnya.
Kata Kunci : Al-Qur,an, Silmi, kãffah, Klasik, Modern

Actions (login required)

View Item