Fatimatus Zahro, Dewi (2022) Pro-kontra Terhadap Ucapan Natal Dalam Al-Qur'an: Studi Terhadap Penafsiran Quraish Shihab Dan Syekh Muhammad Bin Shalih Al-utsaimin. Undergraduate thesis, UIN KH Achmad Shiddiq Jember.
Text
DEWI FATIMATUS ZAHRO_U20171002-1.pdf Download (2MB) |
Abstract
Kata Kunci : Ucapan selamat natal, Quraish Shihab, Syekh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin.
Natal merupakan perayaan yang dilakukan oleh umat kristiani untuk memperingati kelahiran Isa as, yang mana dilakukan setiap setahun sekali yaitu pada tangal 25 Desember. Perayaan Natal ini sering menimbulkan perdebatan diantara organisasi atau komunitas muslim. Pendapat pro kontra tentang mengucapkan selamat natal pun muncul dikalangan para pemikir dan tokoh Islam, seperti halnya Quraish Shihab dan Syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin.Terkait adanya pro kontra tersebut penulis tertarik untuk mengambil tema ini untuk mengkaji lebih dalam penelitian ini.
Fokus penelitian ini adalah, Pertama bagaimana pandangan Quraish Shihab terhadap ayat-ayat toleransi ucapan Natal. Kedua bagaimana pandangan Syekh Muhammad ibn Shalih al-Utsaimin Terhadap ayat-ayat toleransi ucapan Natal.Ketiga bagaimana persamaan dan perbedaan dari pandangan Quraish Shihab dan syehk Utsaimin terkait ayat-ayat toleransi ucapan Natal.
Tujuan penelitian ini adalah, Pertama untuk memahami penafsiran Quraish shihab terhadap ayat-ayat toleransi ucapan Natal. Kedua untuk memahami penafsiran syekh Utsaimin terhadap ayat-ayat toleransi ucapan natal. Ketiga untuk memahami bagaimana persamaan dan perbedaan kedua tokoh tersebut terhadap ayat-ayat toleransi ucapan Natal.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau library research yaitu mengumpulkan data-data berupa buku, jurnal,artikel dan lain sebagainya yang berkaitan dengan pembahasan yang diteliti menggunakan metode kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut M.Quraish Shihab tidak ada larangan selama tujuannya untuk pergaulan, persaudaraan ,kemaslahatan dan tidak mengorbankan aqidah.Sedangkan menurut Syekh Utsaimin hukumnya haram karena dalam hal tersebut terkandung pengakuan terhadap simbol-simbol kekufuran.Persamaan dari kedua tokoh tersebut kadalah keduanya menggunakan kajian tafsir tematik, hanya saja syekh utsaimin menggunakan metode mafhum mukhallafah dengan penalaran kebahasaan secara dzahir.Sedangkan perbedaannya yakni dari segi hukum, hukum, konteks dan metode yang digunakan oleh keduanya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220402 Comparative Religious Studies 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220499 Religion and Religious Studies not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Dewi Fatimatus Zahro |
Date Deposited: | 20 Jan 2023 08:55 |
Last Modified: | 20 Jan 2023 08:55 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/17978 |
Actions (login required)
View Item |