Abdullah, Ibad (2017) Sistem Tahfîzh al-Qurân Sulaimaniyah di Pondok Pesantren Hidayatul Hasan Sulaimaniyah Lumajang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
Ibad Abdullah_082 132 043.pdf Download (12MB) |
Abstract
Dalam proses tahfîzh al-Qurân dibutuhkan sistem yang dapat memperlancar kegiatan tahfîzh al-Qurân. Buah dari sistem tahfîzh al-Qurân tersebut, diharapkan bisa menghasilkan para hafidz dan hafîzhah yang berkualitas. Pondok Pesantren Sulaimaniyah Hidayatul Hasan Sulaimaniyah Lumajang merupakan lembaga tahfidzul Qur’an yang sistemnya menganut kepada sistem Yayasan UICCI yang berasal dari Turki. Sistem tersebut terbukti telah mencetak minimal 5.000 Hafidz atau Hafidzoh baru per tahunnya di negara Turki. Dalam sistem tersebut terdapat metode menghafal al-Qur’an yang sangat “aneh dan Unik” karena cara menghafalkannya tidak sistematis melainkan secara acak. Oleh karenanya peneliti tertarik untuk meneliti tentang penelitian ini. Fokus penelitian ini adalah: 1)Bagaimana sistem tahfîzh al-Qurân Sulaimaniyah di Pondok Pesantren Hidayatul Hasan Sulaimaniyah Lumajang? 2)Apa saja problematika yang dihadapi dalam melaksanakan sistem tahfidzul Qur’an Sulaimaniyah di Pondok Pesantren Hidayatul Hasan Sulaimaniyah Lumajang? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi lapangan dengan subjek penelitian menggunakan purposive sampling dan metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Untuk menguji keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan metode. Berdasarkan hasi penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa sistem tahfîzh al-Qurân Sulaimniyah di pondok pesantren Hidayatul Hasan Sulaimaniyah Lumajang adalah sebagai berikut: 1)syarat-syarat menghafal al-Qurân: bersih rohani, jasmani, dan tempat; santri harus ta’dzim kepada al-Qur’an dan Guru; Displin; Menjaga diri dari makanan haram dan minuman haram; memperbagus bacaan. 2)Alat-alat yang digunakan untuk menghafal: al-Qurân standar yang halamannya terdiri dari 20 halaman per juznya dan 15 baris per halamannya; Meja dengan ukuran tinggi diatas perut orang dewasa; Buku setoran. 3)Evaluasi seminggu sekali. 4) Metode Turki Utsmani. Kemudian problematiknya secara garis besar terletak pada metode menghafalkannya: 1)Jika ada santri yang tidak bisa menyelesaikan hafalannya hingga putaran ke 20 (30 juz), maka hafalan santri tersebut pasti tidak akan tersambung pada setiap juznya. 2)Jika santri sudah menyelesaikan hafalannya dari putaran awal hingga putaran ke 20, santri akan disulitkan ketika hafalannya secara urut (sistematis) dari halaman awal al-Qur’an hingga halaman akhir dari al-Qur’an.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220407 Studies in Religious Traditions (excl. Eastern, Jewish, Christian and Islamic Traditions) |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Ms Diva Magang |
Date Deposited: | 15 Feb 2023 02:25 |
Last Modified: | 15 Feb 2023 02:25 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/18795 |
Actions (login required)
View Item |