Rozak, Tolib Bur (2016) Pemikiran Syed Muhammad Naquib Al-Attas Tnetang Islamisasi Ilmu dan Implikasinya Terhadap Pengembanagan Epistemologi Pendidikan Islam. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
Tolib Bur Rozak_0849113082.pdf Download (5MB) |
Abstract
Kata kunci : Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Islamisasi Ilmu, Epistemologi Pendidikan Islam,Pendidikan Islam di Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan terhadap kemajuan umat Islam dan peradabannya.Isu tentang Epistemologi pendidikan Islam belakangan ini acapkali dibahas dan menjadi term dalam forum-forum ilmiah. Hal ini karena kesadaran tentang pentingnya Epistemologi dalam menyusun, merumuskan dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan mulai tumbuh , seperti yang terjadi di Barat Modern pada abad ke-17 M dan puncaknya pada abad-20 M. Hasilnya, Barat Modern sekarang mampu mencapai kemajuan dalam bidang Sain dan Teknologi yang tidak dapat ditandingi oleh belahan Dunia. Karena kemajuan itu, Ilmuan muslim banyak terhegemoni oleh Epistemologi Barat Modern. Tanpa ragu, Ilmuan ini menyerukan untuk mengikuti Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berkembang di Barat. Sehingga, Negaranegara berkembang berbondong-bondong meniru Filsafat Pendidikan Barat Modern termasuk di Indonesia. Pengaruh negatif dari mengkonsumsi pengetahuan dari Barat Modern adalah berubahnya gaya, corak dan pandangan hidup masyarakat yang lebih mementingkan dunia ketimbang akhiratnya. Sehingga, masyarakat muslim yang telah melaksanakan ajaran Sekuler (sekulerisme) berlahan akan mulai menjauhi nilai-nilai religius Islam. Maka,kesalahan besar jika meniru secara membabi buta terhadap Epistemologi Barat yang Sekuler, bebas nilai dan tujuan utama adalah kebebasan sebagai manusia. Akal adalah Tuhan bagi mereka. Maka Islam harus memiliki bagunan Epistemologi sendiri yang kokoh serta berpegang pada al-Qur’an dan al-Hadith serta Ijma’ para Ulama. Dari sinilah latar belakang pemikiran Islamisasi al-Attas. al-Attas lebih menekankan pada pembentukan ulang Epistemologi Islam dengan bersandarkan kepada Tauhid. Sehingga, peneliti mengangkat judul pemikiran Syed Muhammad Naquib al-Attas tentang Islamisasi Ilmu Implikasainya terhadap Pengembangan Epistemologi Pendidikan Islam serta relevansinya di Indonesia. Menurut peneliti, karya ilmiah inisangat penting untuk membantu Ilmuan muslim saat ini, dalam rangka mencari bentuk konstruk Epistemologi Pendidikan Islam yang kokoh dan kuat. Fokus dari penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah Pemikiran Islamisai Ilmu menurut Syed Muhammad Naquib al-Attas 2) Bagaimana Implikasi Konsep Pemikiran Islamisai Ilmu menurut Syed Muhammad Naquib al-Attas terhadap Pengembangan Paradigma Epistemologi Pendidikan Islamdan 3) Bagaimana Relevansi Pemikiran Syed Muhammmad Naquib al-Attas di Indonesia.Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisi pemikiran Syed digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id vii Muhammad Naquib al-Attas tentang Islamisasi Ilmu secara keseluruhan dan menemukan sejumlah Implikasi dari pemikiran Syed Muhammad Naquib al-Attas tentang Islamisasi Ilmu terhadap perkembangan Epistemologi Pendidikan Islamdan menemukan pemikiran al-Attas yang Relevan dengan keadaan Epistemologi Islam di Indonesia.Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan (Library Reseach) dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisa Data Deskriptif(Descriptive Content Analisis). Hasil dari analisi menunjukan bahwa al-Attas adalah seorang ilmuan yang jenius yang dimiliki Dunia Islam. Pemikiran Islamisasi Ilmu al-Attas dilatarbelakangi oleh krisis Adab“the loss of adab” yang melanda umat Islam. Sehingga,Islamisasi Ilmu diartikan sebagai upaya untuk menggali, memisahkan dan mengasingkan unsur-unsur peradaban Barat yang dualistik,sekularistik dan evolusioneristik yang pada dasarnya bersifat relativistik dan nihilistik. Proses Islamisasi adalah proses yang akan terus berjalan dan dijalankan untuk menyaring ilmu-ilmu yang masuk dalam tubuh masyarakat muslim diseluruh Dunia. Menurut al-Attas pengetahuan bersumber dari Tuhan, bukan berarti pengetahuan hanya bisa digali melalui “wahyu” tetapi bisa melalui akal, observasi maupun intuisi dan tradisi maupun spekulatif teoritis. Karna, Epistemologi Islammenekankan totalitas pengalaman dan kenyataan dan tidak menganjurkan satu cara melainkan banyak cara. Tentang pengembangan yang dilakukan al-Attas dalam merumuskan konsep Pendidikan Islam terkandung dalam konsep Ta’dib. Ta’dib sebagai konsep Pendidikan merupakan perangkat dasar dalam gagasan Islamisasi Ilmu. Dengan tujuan membentuk manusia-manusia beradab, dengan terlebih dahulu mengislamkan ilmu-ilmu yang terwesternisasi. Menurut peneliti, konsep Ta’dib sangat-sangat relevan bagi pengembangan Pendidikan Islam di Indonesia. Hal ini, sesuai dengan UU Sisdiknas Pasal 3 Bab II No 20 Tahun 2003 tentang Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies |
Divisions: | Program Magister > Pendidikan Islam |
Depositing User: | Ms Diva Magang |
Date Deposited: | 20 Feb 2023 02:30 |
Last Modified: | 20 Feb 2023 02:30 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/18925 |
Actions (login required)
View Item |