Muhtadi, Ahmad (2015) Praktek Pengurangan Timbangan Dalam Jual Beli Cabe Menurut Fiqh Madzhab Syafi’i (Studi Kasus di Desa Tamanan Kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
Ahmad Muhtadi_083 112 114.pdf Download (1MB) |
Abstract
Jual beli adalah suatu akad yang diperbolehkan dalam Islam asalkan memenuhi syarat dan tidak mengandung unsur yang dilarang di dalamnya. Salah satunya adalah transaksi jual beli cabe. Cabe sendiri sifatnya mudah menyusut karena menguap terutama jika dalam keadaan basah. Karena sifat inilah seringkali pedagang cabe di Desa Tamanan melakukan pengurangan timbangan untuk mengantisipasi kerugian akibat penyusutan. Potongan berkisar 0,5 Kg - 1 Kg per karung. Tapi jika cabe yang dijual basah maka penguranganya berkisar 1 Kg - 2 Kg perkarung. Praktek pengurangan ini dilakukan dengan anggapan relanya kedua belah pihak terhadap pengurangan tersebut. Hal ini juga didasarkan dari sifat cabe yang mudah menyusut. Oleh karena itu transaksi jual beli cabe ini akan menarik jika ditinjau dari sudut pandang fiqh Madzhab Syafi’i. Fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana praktek pengurangan timbangan dalam jual beli cabe yang biasa dilakukan masyarakat Tamanan, Kec. Tamanan, Kab. Bondowoso? 2) Bagaimana praktek pengurangan timbangan dalam jual beli cabe menurut fiqh Madzhab Syafi’i?. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk mendeskripsikan tentang praktek pengurangan timbangan dalam jual beli cabe pada masyarakat Tamanan. 2) Untuk mendeskripsikan praktek pengurangan timbangan dalam jual beli cabe Menurut fiqh Madzhab Syafi’i. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualatitaif dengan analisis deskriptif, dengan menganalisis praktik pengurangan timbangan dalam jual beli cabe di Desa Tamanan guna mengidentifikasi permasalahan tersebut. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dokumenter dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Praktek pengurangan timbangan dalam jual beli cabe yang biasa dilakukan oleh masyarakat Tamanan yaitu benar adanya potongan dalam tiap transaksi. Potongan berskisar 0,5 Kg - 1 Kg perkarung. Akan tetapi jika cabe yang dijual petani dalam keadaan basah, maka potongan berkisar 1 kg-2 Kg per karung. Pengurangan tersebut sudah wajar dan bisa dianggap biasa oleh kedua belah pihak karena sifat cabe yang mudah menyusut. 2) Analisis dari sudut pandang fiqh Madzhab Syafi’i terhadap praktek pengurangan timbangan yang dilakukan oleh masyarakat Tamanan Kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso tidak bisa dibenarkan. Karena untuk diperbolehkannya pengurangan timbangan harus ada persetujuan atau kerelaan dari kedua belah pihak. Sedangkan yang dilakukan masyarakat Tamanan, mereka hanya beranggapan sudah memperoleh persetujuan dari kedua belah pihak.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180199 Law not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Islam |
Depositing User: | Ms Diva Magang |
Date Deposited: | 22 Feb 2023 08:06 |
Last Modified: | 22 Feb 2023 08:06 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/19049 |
Actions (login required)
View Item |