Analisis Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa Kelas X dalam Menyelesaikan Soal Programme for International Student Assessment (PISA) Konten Space and Shape di SMA Negeri Rambipuji

Saleh, Nur Adnan Afif (2019) Analisis Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa Kelas X dalam Menyelesaikan Soal Programme for International Student Assessment (PISA) Konten Space and Shape di SMA Negeri Rambipuji. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text Nur Adnan Afif Saleh_T20157031.pdf Download (26MB)

Abstract

Kata kunci: Kemampuan Penalaran, Kemampuan Komunikasi Matematis, PISA Konten Space and Shape Proses penarikan kesimpulan dalam pemecahan masalah merupakan proses penting yang melibatkan kemampuan seseorang untuk berfikir secara logis. Kemampuan tersebut merupakan kemampuan yang berlangsung ketika seseorang berpikir tentang suatu masalah atau menyelesaikan masalah yang dinamakan kemampuan penalaran (reasoning). Dalam penyampiannya, proses penarikan kesimpulan tersebut juga perlu memiliki kemampuan lainnya yaitu kemampuan komunikasi matematis. Kemampuan komunikasi matematis ini melibatkan kemampuan mengkomunikasikan masalah baik melalui tulisan maupun lisan. Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran siswa kelas X dalam menyelesaikan soal PISA konten space and shape di SMA Negeri Rambipuji dan; 2) Untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas X dalam menyelesaikan soal PISA konten space and shape di SMA Negeri Rambipuji. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah soal Programme for International Student Assessment (PISA) konten space and shape dan pedoman wawancara. Proses analisis data terdiri dari pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan kesimpulan/verifikasi. Untuk menguji keabsahan dari data, dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi metode/teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Siswa dengan kemampuan matematika tinggi rata-rata melakukan proses penalaran hingga dapat menentukan generalisasi dari permasalahan. Selanjutnya untuk siswa yang memiliki kemampuan matematika sedang hanya dapat melakukan proses penalaran hingga menggunakan dugaan yang ada dan tidak menentukan generalisasi dengan benar. Terakhir untuk siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah rata-rata memiliki kemampuan penalaran hanya sampai menentukan dugaan awal dan tidak dapat menyelesaikan permasalahan dengan benar. 2) Siswa dengan kemampuan matematika tinggi rata-rata memiliki kemampuan komunikasi matematis sangat baik dengan hampir memenuhi seluruh indikator. Selanjutnya untuk siswa yang memiliki kemampuan matematika sedang rata-rata mempunya komunikasi matematis baik dengan memenuhi indikator hingga dapat menjelaskan suatu permasalahan dengan baik. Terakhir untuk siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah rata-rata memiliki kemampuan komunikasi matematis hanya mampu menyebutkan fakta-fakta dan menggunakan simbol-simbol matematika serta mereka sulit menyampaikan hasil jawabannya saat wawancara.

Actions (login required)

View Item