Firdaus, Atiqoh (2018) Thayyib dan Khabith dalam Al-Qur'an (Kajian Tafsir Al-Misbah dan Tafsir Fi Zilal Al-Quran. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
Atiqoh Fridaus_082132019.pdf Download (4MB) |
Abstract
Pada masa kontemporer ini, penafsiran atas Al-Qur’an justru semakin semarak, hal itu disebabkan semakin kompleksnya problem yang dihadapi manusia, sehingga membutuhkan upaya strategis untuk menyelesaikannya, seperti melakukan penafsiran ulang atas ayat-ayat Al-Qur’an. Salah satu problem manusia yang terjadi saat ini adalah, berkurangnya kemampuan manusia untuk dapat membedakan perkara yang baik dan yang buruk. Seperti halnya ketika manusia hendak memilih makanan, memilih kawan maupun pasangan. Mereka memakan makanan seenaknya sesuai dengan kehendak hati, menentukan calon pasangan hidup tanpa petimbangan dan ketentuan dari AlQur’an, yang tidak lain mereka hanya memenuhi hasrat pandang saja. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah 1) apa makna term T{ayyib dan Khabi>th dalam al-Qur’an?, 2) bagaimana penafsiran T{ayyib dan Khabi>th menurut Quraish Shihab?, 3) bagaimana penafsiran T{ayyib dan Khabi>th menurut Sayyid Quthb?, dan 4) apa perbedaan penafsiran T{ayyib dan Khabi>th menurut Quraish Shihab dan Sayyid Quthb? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan makna T{ayy>b dan Khabi>th dalam al-Qur’an, untuk mengungkapkan makna T{ayyib dan Khabi>th menurut Quraish Shiab dan Sayyid Quthb dan sekaligus untuk mengungkapkan perbedaan penafsiran T{ayyib dan Khabi>th menurut Quraish Shihab dan Sayyid Quthb. Untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan bahasa dengan metode kualitatif, di samping juga menggunakan metode Maudhu’i> dan Muqa>rin. Penelitian ini bersifat kajian pustaka (library reaserch) yang dilakukan dengan cara dokumentasi. Dari penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa T{ayyib dan Khabi>th di dalam al-Qur’an memiliki beberapa macam arti, di antaranya: yang tersebut dengan kata T{ayyib berarti menjelaskan perkara baik dan atau perkara buruk, T{ayyiba>t menjelaskan makanan yang baik, pernikahan dan rizki yang lain, T{ayyi>bah menjelaskan nilai guna (anak yang baik, kehidupan yang baik, tempat yang baik, angin yang baik, kalimat yang baik dan negeri yang baik), T{a>ba dan T{ibtum menunjukkan perasaan bahagia, T{ibna menjelaskan perasaan rela, al-Khabi>th menunjukkan perkara baik dengan buruk (harta maupun orang mukmin dan munafik), Khabi>thatin dan Khabutha menunjukkan perbandingan sesuatu yang baik dengan yang buruk melalui perumpamaan, Khaba>itha menunjukkan perbuatan keji, dan Khabi>thi>n dan Khabi>thu>n menunjukkan kesetaraan perbuatan manusia. Term t}ayyib menurut Quraish Shihab memiliki beberapa makna, di antaranya: harta halal dari usaha yang halal dan baik, orang-orang mukmin, segala sesuatu yang diperintahkan dan dibolehkan oleh agama atau akal sehat, tanah yang subur dan selalu dipelihara, sesuatu yang pada mulanya halal, semua makanan baik yang ada di bumi yang sesuai dengan fitrah manusia, tanah suci, ucapan-ucapan baik atau kalimat yang benar dan indah sunan katanya, seorang yang selalu takwa kepada Allah, binatang halal yang disembelih oleh orang-orang yang diberi al-Kitab, larangan untuk menghalangi diri dengan jalan bernazar atau dengan cara lain untuk melakukan apa-apa yang digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id vii baik, perintah untuk memakan sebagian dari makanan yang baik-baik, semua jenis rizki yang dihamparkan Allah kepada makhluk-Nya, rizki yang baik-baik berupa material maupun spiritual, rizki yang bermanfaat, rizki yang baik seperti al-Manna dan al-Salwa>, kelezatan-kelezatan jasmaniah, anak yang berkualitas, istana-istana hunian, sesuai dengan yang diinginkan, kalimat Tauhid, kehidupan yang penuh takwa kepada Allah, negeri yang aman sentosa, wanita yang disenangi atau yang halal dan perasaan senang hati. Term Khabi>th menurut Quraish Shihab memiliki beberapa makna, di antaranya: keyakinan orang-orang kafir yang tidak memiliki pijakan kuat, perbuatan keji, semua harta yang kondisinya tidak baik, orang munafik, perkara haram, tanah yang tidak subur, semua perkara yang menyebabkan keburukan, yang buruk perangainya. Term T{ayyib menurut Sayyid Quthb memiliki beberapa makna, di antaranya: usaha yang halal dan baik, orang-orang mukmin, harta yang halal, hati yang baik, baik perangainya, semua makanan baik yang ada di bumi dan sesuai dengan fitrah manusia, debu suci, orang yang mendapat hidayah untuk berkata-kata baik, Seorang yang selalu takwa kepada Allah, makanan yang berasal dari orang non muslim, semua rizki yang telah Allah halalkan termasuk makanan maupun perbuatan yang lain, perintah untuk memakan sebagian makanan yang baik-baik, rizki yang baik termasuk segala bentuk kenikamatan, rizki yang baik (al-Manna dan al-Salwa>), anak yang berkualitas, tempat yang menentramkan, angin baik yang dapat melabuhkan bahtera dengan menyenangkan, pohon yang baik, balasan seseorang yang melakukan amal shaleh di dunia, tanah yang mendapat kenikmatan dari Allah, kecantikan seorang wanita, senang hati, sambutan dengan penuh hormat. Term Khabi>th menurut Sayyid Quthb memiliki beberapa makna, di antaranya: keyakinan orang-orang kafir yang tidak memiliki pijakan kuat, perbuatan keji, semua harta yang kondisinya tidak baik atau buruk, harta yang kondisinya tidak baik atau buruk, orang munafik, perkara haram, tanah yang tidak subur dan mengganggu, seorang yang buruk perangainya. Secara umum, penafsiran Quraish Shihab dan Sayyid Quthb tentang T{ayyib dan Khabi>th memiliki banyak kesamaan, walaupun pada beberapa peafsiran menggunakan redaksi kalimat yang berbeda. Titik tekan perbedaan penafsiran dari keduanya adalah adanya tashwi>r yang indah terkait dengan pembahasan ayat pada tafsir fi> Z{ila>l al-Qur’a>n. Sedangkan pada tafsir alMishbah begitu gamblang penjelasan kosa kata dan di akhir penafsiran tidak jarang juga ditampilkan penjelasan dari seorang yang ahli dalam ilmu modern seperti pakar psikologi dan lain-lain yang mana penjelasan tersebut merupakan penjelasan pendukung dari ayat berkaitan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Ms Diva Magang |
Date Deposited: | 10 Mar 2023 08:25 |
Last Modified: | 10 Mar 2023 08:25 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/20008 |
Actions (login required)
View Item |