Penetapan Kadar Mahar terhadap Kelangsungan Pernikahan menurut Quraish Shihab dan Hamka (Studi Komparasi Kitab Tafsir Al-Misbah dan Al-Azhar)

Hanifah, Ulfah (2019) Penetapan Kadar Mahar terhadap Kelangsungan Pernikahan menurut Quraish Shihab dan Hamka (Studi Komparasi Kitab Tafsir Al-Misbah dan Al-Azhar). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text Ulfah Hanifah_082.142.052.pdf Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini mengkaji tentang penelitian kepustakaan yang berjudul “Penetapan Kadar Mahar terhadap Kelangsungan Pernikahan menurut Quraish Shihab dan Hamka (Sudi Komparasi Kitab Tafsir Al-Misbah dan Al-Azhar).” Diangkatnya judul ini dikarenakan di era modern sekarang ini, banyak yang berlomba-lomba memberikan mahar dengan kadar yang cukup tinggi. Adapun masalah yang akan diteliti adalah: Pertama; Bagaimana penafsiran al Quran tentang konsep mahar menurut Quraish Shihab dan Hamka? Kedua; Apa yang mempengaruhi penafsiran Quraish Shihab dan Hamka dalam menafsirkan ayat-ayat tentang mahar? Ketiga; Bagaimana pengaplikasian pemberian mahar dalam masyarakat? Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif. Data penelitiannya bersifat kualitatif, diperoleh melalui teks (text reading) dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan pola pikir deduktif komparatif. Dengan begitu, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, dengan memperoleh data dari benda-benda tertulis, seperti majalah, buku, dokumen, peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan lain sebagainya. Bahan-bahan pustaka tersebut harus dibahas secara kritis dan mendalam dalam rangka mendukung gagasan dan proposisi untuk menghasilkan kesimpulan dan saran. Hasil dari penelitian ini adalah Apabila dilihat dari penafsiran ayat-ayat mahar yang telah ditulis oleh Quraish Shihab dan Hamka, maka yang dimaksud dengan mahar adalah suatu hal yang bernilai materi atau harta dan pengetahuan tentang ini dapat dilihat melalui hadits-hadits nabi. Nabi Muhammad ketika memberikan mahar kepada istrinya adalah berupa harta atau materi, akan tetapi ada beberapa sahabat nabi yang tidak memiliki harta, namun ingin menikah, maka ia memberikan mahar berupa hafalan surat yang ada di al Quran, sandal, bahkan cincin besi.

Actions (login required)

View Item