Khoirul, Faizin Kritik atas Nalar Kritis Pluralisme Agama. -.
Text
Kritik Nalar Kritis-Khoirul Faizin.doc.pdf Download (738kB) |
Abstract
Entah harus dimulai dengan kalimat apa—yang pantas tentunya, untuk mengungkap realitas kekinian menjadi sebuah keniscayaan yang tidak terelakkan! Bahwa, satu hal yang pasti, di era globalisasi sekarang ini, masyarakat harus bersedia hidup dalam lingkungan sosial plural, melampaui sekat etnis, budaya, bahkan agama. Nah, untuk menyelenggarakan kehidupan yang harmonis, mereka dituntut mampu menghadapi realitas kebhinnekaan (pluralism). Dan, konsep pluralisme ini sudah menjadi filosofi ketatanegaraan masyarakat dunia sekarang. Sekalipun setiap negara memiliki idiom yang berbeda, sebut saja misalnya, composite society (India), melting pot community (Amerika Serikat), multi-culturalism community (Kanada) sampai bhinneka tunggal ika (Indonesia), semua idiom itu mengacu pada satu makna “pengakuan terhadap adanya keberagaman
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180104 Civil Law and Procedure |
Depositing User: | Dr Khoirul Faizin M.Ag |
Date Deposited: | 15 Mar 2023 03:23 |
Last Modified: | 15 Mar 2023 03:23 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/20266 |
Actions (login required)
View Item |