Kedudukan Perempuan Menurut Penafsiran Abbas Mahmud Al-Aqqad dalam Kitab Tafsir Al-Mar’atu fi Al-Qur’an

Aziz, Manis Ismi (2019) Kedudukan Perempuan Menurut Penafsiran Abbas Mahmud Al-Aqqad dalam Kitab Tafsir Al-Mar’atu fi Al-Qur’an. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text Manis Ismi Aziz_082142055.pdf Download (884kB)

Abstract

Sejarah menunjukkan bahwa kedudukan perempuan pada masa pra-Islam mendapat posisi yang kurang menguntungkan. Pada masa Nabi Muhammad perlahan kedudukan perempuan sudah mulai mengarah kepada keadilan jender. Setelah predikat perempuan seakan tak ada nilainya dimata agama pra-Islam dan berbagai bangsa, kemudian al-Qur’an mengangkat kedudukan perempuan tersebut melalui para mufassir al-Qur’an yang konsen terhadap perempuan. Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research) yang yang langkahnya melalui penggalian dan penelusuran terhadap kitab-kitab, buku- buku, catatan dan artikel yang berhubungan dengan penelitian ini. Penelitian ini mengulas penafsiran Abbas Mahmud al-Aqqad yang berbahasa Arab terhadap tema Kedudukan Perempuan, kemudian setelah itu dilakukan analisa yang dituangkan dalam sebuah gagasan. Penulis menghadirkan uraian-uraian terkait bagaimana respon beberapa bangsa maupun agama terhadap kedudukan perempuan dengan jelas dan gamblang. Ikhtisar dari penelitian ini adalah, memanusiakan perempuan dengan cara memuliakan kedudukannya. Pandangan agama-agama pra-Islam terhadap kedudukan perempuan sungguh bersifat inferior, penuh diskriminasi dan pantas mendapatkan perlakuan yang diskredit. Label yang menghinakan ini tak hanya disuarakan oleh agama saja, bahkan beberapa bangsa juga terkesan berkonsensus atas diskriminasi ini. oleh karena itu, Abbas Mahmud al-Aqqad bersuara sebagai pihak agama Islam yang sangat memuliakan kedudukan perempuan. Sebagaimana al-Qur’an memuliakan perempuan dalam bentuk menyematkan satu surat tentang dan atau bernama perempuan; An-Nisaa’. Dan perempuan yang memiliki kedudukan bukanlah ia yang begelimang harta atau tahta, namun yang dimaksud disini adalah perempuan yang terbalut jiwanya dengan ilmu, amal yang baik dan akhlak yang mulia.

Actions (login required)

View Item