Rohmah, Miftahul (2019) Malaikat Dalam Tafsir Al-Manar menurut Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
Text
Miftahul Rohmah_U20151035.pdf Download (3MB) |
Abstract
Malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah SWT dari nur atau cahaya. al-Qur’an disatu sisi menggambarkan malaikat sebagai makhluk yang taat, patuh tidak punya pilihan sama seperti makhluk ghaib lainnya. Namun disisi lain malaikat juga digambarkan makhluk yang kritis dan berani mengkritisi atau menanyakan kebijakan tuhan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk lebih jauh menelaah atau meneliti tentang konsep malaikat dalam perspektif Muhammad Abduh dan mencoba menelusuri kerangka pemikirannya.Hal ini mengingat bahwa Abduh dan Rasyid Ridha adalah tokoh pembaharu Muslim yang merupakan simbol dari modernisasi tafsir al-Qur’an, selain itu beliau adalah seorang Mufassir tetapi pemikirannya tentang Konsep malaikat ditafsirkan dengan pendekatan filsafat.kebenaran dapat ditemui. Penelitian ini bersifat kepustakan (library researc), Selain itu, penelitian ini menggunakan metode yang bersifat deskriptif analitis. Dengan demikian, makna malaikat sebagai utusan-utusan Allah, sedikit nya dapat dibagi menjadi dua katagori.Pertama, malaikat sebagai utusan Allah yang bertugas mengatur aturan alam raya.Kedua, malaikat sebagai utusan Allah yang bertugas menyampaikan hal-hal keagamaan.Kata malakah juga berarti suatu sifat yang melekat pada pribadi, atau potensi rasional yang berfungsi mengaktualisasikan kerja-kerja atau perilaku-perilaku tertentu melalui kecerdasan dan kemahiran seperti potensi berhitung dan berbahasa.Latar belakang pemikiran Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha muncul ketika pengaruh oleh Eropa yang kehidupan masyarakat yang mendewakan akal, dan pertemuan Abduh dengan AlAfgani menjadikan Abduh aktif dalam berbagai bidang sosial dan politik, dan kemudian mengantarkannya untuk bertempat tinggal di Paris, menguasai bahasa Prancis, menghayati kehidupan masyarakatnya, serta berkomonikasi dengan pemikir-pemikir Eropa ketika itu.Relasi Malaikat dengan Manusia, seperti malaikat sebagai pencatat amal, pemelihara, pembawa wahyu atau informasi ilahiah, mengukuhkan manusia dalam kebaikan, beristigfar dan mendoakan manusia, menemani manusia dalam majelis taklim, penjaga perputaran siang dan malam. Angin berhembus meniupkan gumpalan awan hitam, lalu terjadilah guntur dan hujan lebat yang dapat memberikan kehidupan bagi tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia. Tumbuh-tumbuhan itu tumbuh subur, membentuk jenis serupa, berbunga dan berbuah.Semua ini terjadi bukan karena kebetulan tanpa tujuan, melainkan ada energy yang menggerakkan dan menumbuhkannya.Energy itu adalah malaikat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Ms Retno Amelia |
Date Deposited: | 17 Mar 2023 01:24 |
Last Modified: | 17 Mar 2023 01:24 |
URI: | http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/20350 |
Actions (login required)
View Item |