Faktor-faktor yang mempengaruhi Rendahnya Jumlah Perkara Perceraian yang dimediasi di Pengadilan Agama Jember Tahun 2018

Oktaviana, Ekti (2020) Faktor-faktor yang mempengaruhi Rendahnya Jumlah Perkara Perceraian yang dimediasi di Pengadilan Agama Jember Tahun 2018. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text Ekti Oktaviana_0839117004.pdf Download (4MB)

Abstract

Kata Kunci: Perceraian, Mediasi, Pengadilan Agama Jember Integrasi mediasi dalam hukum acara di Pengadilan Agama yakni pasal 130 HIR/154 Rbg, dan yang terbaru PERMA No. 1 Tahun 2016 bertujuan untuk mendorong para pihak menempuh proses perdamaian. Selain itu juga memperkuat dan mengoptimalkan fungsi lembaga peradilan dalam penyelesaian sengketa. Akan tetapi yang diharapkan dalam teori tersebut tidaklah sesuai dengan fakta dilapangan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah perkara perceraian yang masuk tahun 2018 yakni sebanyak 6.755 perkara dengan rincan cerai gugat sebanyak 4.863 perkara dan cerai talak sebanyak 1.892. Banyaknya perkara perceraian yang masuk ini tidak sebanding dengan perkara yang dimediasi. Jumlah perkara perceraian yang dimediasi tahun 2018 yakni sebanyak 533 perkara dengan rincian cerai gugat sebanyak 221 perkara dan cerai talak sebanyak 312 perkara. Berdasarkan hal di atas, penelitian ini difokuskan pada tiga hal, yakni: (1) Bagaimanakah penerapan mediasi perkara perceraian di Pengadilan Agama Jember tahun 2018?,(2) Bagaimanakah faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya jumlah perkara perceraian yang dimediasi di Pengadilan Agama Jember tahun 2018?,(3) Bagaimanakah upaya yang dilakukan Pengadilan Agama Jember dalam memaksimalkan mediasi?. Dengan demikian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) penerapan mediasi perkara perceraian di Pengadilan Agama Jember tahun 2018,(2) faktor-faktor yang mempengruhi rendahnya jumlah perkara perceraian yang dimediasi di Pengadilan Agama Jember tahun 2018, (3) upaya yang dilakukan Pengadilan Agama Jember dalam memaksimalkan mediasi. Jenis dan Pendekatan penelitian yakni penelitian kualitatif dengan model penelitian lapangan. Lokasi penelitian ini di Pengadilan Agama Jember. Subjek penelitian antara lain: (1) Hakim, (2) Panitera, (3) Mediator, (4) para pihak yang berperkara (pelaku perceraian), dan (5) Tokoh Masyarakat. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yakni terdiri dari Reduksi data, Penyajian data, dan Verifikasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan mediasi perkara perceraian di Pengadilan Agama Jember tahun 2018 yang sesuai dengan PERMA No.1/2016 yakni: penerapan waktu mediasi, sedangkan yang tidak digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id v sesuai dengan PERMA No.1/2016 yakni terkait pemilihan mediator, dan pemanggilan pihak untuk mediasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya jumlah perkara perceraian yang dimediasi di Pengadilan Agama Jember tahun 2018 dikarenakan adanya faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu : (1) pihak Tergugat/Termohon menyetujui untuk bercerai, (2) Para pihak menginginkan proses perceraian yang cepat. Sedangkan faktor eksternal yaitu (1) pihak Tergugat tidak menerima relaas panggilan (2) adanya peran orang ketiga sebagai penyedia jasa. Upaya pengadilan untuk memaksimalkan mediasi yakni dengan empat cara, (1) Memaksimalkan Tugas Jurusita Pengganti, (2) Hakim memerintahkan kuasa hukumnya untuk menghadirkan prinsipal, (3) Hakim memanggil pihak satu kali lagi untuk hadir di persidangan melalui jurusita, (4) Menyediakan informasi dari website dan media cetak terkait informasi perkara yang lebih transparan, (5) Ketua Pengadilan memberikan himbauan kepada para pihak terkait percaloan.

Actions (login required)

View Item