GHADLDL-AL-BAṢÂR MENURUT PANDANGAN PARA MUFASIR (Dari masa Klasik, Pertengahan, Hingga Kontemporer).

Abdullah, Mr (2017) GHADLDL-AL-BAṢÂR MENURUT PANDANGAN PARA MUFASIR (Dari masa Klasik, Pertengahan, Hingga Kontemporer). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

[img] Text
Mr. Abdullah_082132044.pdf

Download (1MB)

Abstract

Islam adalah agama yang dibangun atas dasar kemaslahatan dan menghindari berbagai kemudlarât-an. Jika diteliti, syariat-syariat yang ditetapkan dalam islam akan membawa kesimpulan bahwa semua ketetapan itu memiliki maksud dan tujuan utama. Maksud dan tujuan penetapan suatu syariat oleh agama disebut oleh al-Ghazâli sebagai Kulliyyât, dan disebut al-Syâṭibi sebagai maqâṣîd al-syarî’ah. Salah satu ajaran yang ditetapkan dalam al-Qur’an adalah tentang perintah untuk menundukkan pandangan kepada lawan jenis, atau dalam bahasa al-Qur’ân disebut sebagai ghadldl al-basâr. Fokus penelitian ini adalah: 1) Bagaimana penafsiran mufasir masa klasik, pertengahan, kontemporer terhadap ayat ghadldl al-basâr? 2) Bagaimana perbandingan para mufasir dalam menafsirkan ayat ghadldl al-basâr? 3) apa yang mempengaruhi penafsiran para mufasir terhadap ghadldl al-basâr?. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan bagaimana para mufasir dalam menafsirkan ayat ghadldl al-basâr 2) Menjelaskan perbandingan para mufasir dalam menafsirkan ayat ghadldl al-basâr 3)Menjelaskan pengaruh para mufasir dalam menafsirkan ghadldl al-basâr. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian pustaka (library research), study perbandingan kitab-kitab tafsir penelitian menggunakan pendekatan Hermaneutitaka. Sedangkan analisis data mengunakan metode kajian isi para mufasir yang sudah diteliti. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa Muqâtil bin Sulaimân, Ibn Katsîr, al-Râzi, Ali al-Ṣabûni, dan Quraish Shihab semua sepakat menafsirkan ghadldl al-basâr “menahan pandangan” dari yang Allah haramkan untuk dilihat. Namun perbedaannya ialah, Muqâtil menafsirkan ayat ghadldl al-basâr secara khusus yaitu (menjaga pandangan dari hal aurat saja, dan mejaga kemaluan dari zina) sedangkan Ibn Katsîr berpandapat bahwa ghadldl albasâr yaitu menjaga pandangan dari hal keseluruhannya, Sedangkan menurut alRâzi bahwa ghadldl al-basâr yaitu menjaga pandangan agar terhindar dari fitnah, baik itu sesama jenis maupun lawan jenis, dan tidak terpaku pada laki-laki terhadap perempuan saja. Sedangkan Ali al-Ṣabûni berpendapat ghadldl al-basâr dari timbulnya syahwat walaupun hanya satu kali memandang tetap tidak boleh. Adapun Quraish Shihab tidak membatasi ghadldl al-basâr pada selain wajah dan telapak tangan, namun dikembalikan kepada kebiasaan di suatu daerah tertentu. Penafsiran dan cara pandang mereka sangat dipengaruhi oleh background pendidikan dan kondisi sosialnya, sehingga menghasilkan berbagai macam penafsiran, khususnya dalam menafsirkan ayat tentang ghadldl al-basâr.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 13 EDUCATION > 1303 Specialist Studies In Education > 130309 Learning Sciences
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Ms Retno Amelia
Date Deposited: 17 Mar 2023 01:46
Last Modified: 17 Mar 2023 01:46
URI: http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/20416

Actions (login required)

View Item View Item