Analisis Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Hortikultura Hidroponik Di Kelompok Usaha Bersama (KUB) Budaya Tanam Tanpa Tanah (BT3) Kabupaten Jember.

Taufiqur R., M. Syauqi (2018) Analisis Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Hortikultura Hidroponik Di Kelompok Usaha Bersama (KUB) Budaya Tanam Tanpa Tanah (BT3) Kabupaten Jember. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Text M. SYAUQI TAUFIQUR R_083 134 077.pdf Download (20MB)

Abstract

Kelompok Usaha Bersama (KUB) Budaya Tanam Tanpa Tanah (BT3) merupakan sebuah kelompok usaha yang bergerak dibidang pertanian dengan sistem hidroponik. ini bermula sejak Tahun 2009. KUB BT3 ini memiliki program socialpreneur yang merupakan kegiatan kewirausahaan berbasis aspek sosial yang menjalin kerjasama dengan berbagai macam instansi, pesantren dan mahasiswa, program kegiatan ini bukan hanya mencari keuntungan saja tetapi juga harus memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar. Sehingga sampai saat ini Anggota yang bergabung dengan KUB BT3 tersebar diberbagai Kabupaten dan kota yaitu Jember, Situbondo, Bondowoso, Probolinggo. Adapun greehouse anggota KUB BT3 sebagai berikut: greenhouse di Jl. Sentot Kaliwates Jember, greenhouse Bu April Jember, greenhouse PTPN Banjarsari, greenhouse Bu Mimi, greenhouse Yayasan Rama, greenhouse gang bentul, greenhouse GP Ansor, greenhouse Arjasa, greenhouse Yamaha. Greenhouse di Jelbuk. Untuk mempermudahkan proses penelitian ini, maka peneliti membuat beberapa fokus masalah yang diantaranya: 1) Bagaimana produktivitas usaha tanaman hortikultura hidroponik di KUB Budaya Tanam Tanpa Tanah (BT3) Kabupaten Jember, 2) Bagaimana strategi pengembangan usaha hortikultura hidroponik di KUB Budaya Tanam Tanpa Tanah (BT3) Kabupaten Jember, 3) Bagaimana analisis SWOT terhadap usaha tanaman hirdoponik KUB Budaya Tanam Tanpa Tanah (BT3) Kabupaten Jember. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mendeskripsikan produktivitas usaha tanaman hortikultura hidroponik di KUB Budaya Tanam Tanpa Tanah (BT3) Kabupaten Jember, 2) Mendeskripsikan strategi pengembangan usaha hortikultura hidroponik di KUB Budaya Tanam Tanpa Tanah (BT3) Kabupaten Jember, 3) Mendeskripsikan analisis SWOT terhadap usaha tanaman hirdoponik KUB Budaya Tanam Tanpa Tanah (BT3) Kabupaten Jember. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik, perpanjangan pengamatan. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu 1) Tingkat produktivitas pada tanaman hortikultura hidroponik KUB BT3 Jember mengoptimalkan pada kualitas produk dengan menekankan pada biaya rendah contoh dari harga sayur yang dijual seperti selada KUB BT3 menjual seharga Rp.10.000 sedangkan di KOHJE dijual seharga 15-20 ribu perkilonya. Kualitas pada tanaman hidroponik di KUB BT3 ada tiga grade, yakni grade A kualitas baik, grade B kualitas sedang, dan grade C kualitas jelek atau tidak bisa dipasarkan. 2) Strategi pengembangan usaha di KUB BT3 menggunakan strategi digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id ix keunggulan biaya penuh dan strategi diferensiasi yaitu yang menekankan pada biaya rendah yang berorientasi pada program socialpreneur yang bukan hanya mencari keuntungan, melainkan juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Serta melakukan strategi pembidikan terhadap 3 segmen pasar yakni low (mahasiswa/ masyarakat kecil), medium (pesantren) dan high (instansi/ investor) yang nantinya akan diberdayakan. Dan melakukan pemasaran secara door to door, sosialisasi dan melalui sosial media. 3) Analisis SWOT pada usaha tanaman hortikultura hidroponik KUB BT3 menggunakan strategi SO yaitu memiliki kekuatan (strength) untuk mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan peluang (opportunitiy) yang berada pada posisi White Area (bidang kuat berpeluang) dengan nilai faktor-faktor internal (IFAS) 2,35 dan eksternal (EFAS) 2,55 yang berada di posisi white area. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adaah mendukung kebijaksanaan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy). Kata kunci: Strategi, Pengembangan Usaha, SWO

Actions (login required)

View Item